[30]

64 13 0
                                    

🏹🏹🏹

Hidup memang rumit, tapi semua itu bisa dijadikan semua pembelajaran hidup. Dan, kini semua berakhir dengan baik. Karena, takdir membawa kita dalam sebuah kebahagiaan.

🏹🏹🏹

"Perhatiin kodenya baik-baik, Dyv. Di sini bukan cuma angka 23 yang jadi jawaban siapa pengirim benda-benda ini. Tapi, lo liat ada huruf di dalam tanda kurung setelah huruf X." Raven sedari tadi sudah memperhatikan, merasa aneh dengan huruf-huruf dalam kurung yang berbeda tiap catatannya.

Dyvette, Gemintang, Jevian, serta Anara mulai fokus pada apa yang ditunjuk oleh Raven. Benar saja, huruf-huruf itu seperti membentuk sebuah kata bila di susun.

Perlahan, Jevian mulai mencatat serta menyusun huruf yang dicurigai sebagai kode khusus. Dan benar, setelah dicermati membentuk sebuah kata.

"D, I, S, T, A, N, C, E." Jevian menyebutkan huruf itu secara berurutan.

Mereka semua saling pandang satu sama lain. Mencoba mencerna, apa arti dari semua kode yang ada.

"X adalah Distance, sama dengan 28 - 5. Artinya, jarak yang hasilnya 23. Angka 23, bukan berarti nunjukin si pengirim tapi suatu moment tertentu." Jevian kembali mengutarakan pendapatnya. Karena, ia pikir angka 23 bukanlah tanggal ulang tahun. Melainkan, tertuju pada hal lain.

Dyvette terdiam sejenak, lalu ia sadar sedari tadi tidak melihat ada sosok Biru di rumah itu. Padahal, ia sejujurnya mempunyai niat meminta maaf kepada Biru atas sikap egoisnya selama ini. Apalagi, membuat persahabatan mereka merenggang.

"Nyari Biru, ya, Dyv?" Anara seperti tahu, apa yang dipikirkan oleh Dyvette.

Dyvette mengangguk, terlebih ia memang merasa merindukan sosok Biru. Sahabatnya.

"Biru nggak ada di rumah. Dia udah pergi nyusul bokap sama nyokap. Dan, nggak tau bakalan balik atau nggak." Raven memberitahukan informasi yang sebenarnya tidak dibocorkan kepada siapapun. Namun, ia sudah menganggap Dyvette seperti adiknya sendiri.

"Lo bercanda, kan, Kak?" Dyvette sedikit tak percaya dengan perkataan Raven. Akan tetapi, ia sadar cowok itu tidak pernah mengatakan hal tanpa alasan.

"Masih nggak percaya. Biru udah pergi dari dua hari yang lalu." Raven kembali berbicara pada Dyvette. "Mending kita fokus pecahin kode catatan yang lo dapat, Dyv. Biar cepet ketemu siapa yang kirim benda-benda ini."

Jevian menatap cukup lekat Dyvette. Sepertinya, ada maksud tersembunyi dari dua angka yang terdapat pada kode. "Lo tau arti 28 - 5 nggak, Dyv? Mungkin, itu angka favorit lo atau--"

"Hm... Gue ulang tahun tanggal 28, Jev. Tapi, apa mungkin itu arti dari kode? Soalnya, ada angka 5 juga di sana. Harusnya, kalo itu ulang tahun gue bukan angka 5 tapi 4. Gue lahir bulan April." Dyvette menjelaskan apa yang ada dipikirkan olehnya.

Jevian serta Raven saling pandang. Mulai paham, kemana arah petunjuk kodenya. Angka lima bukan menunjukan bulan lahir.

"Kayaknya, angka lima bukan nunjukin bulan lahir tapi tanggal lahir. Makanya, tadi X artinya jarak. Bisa dibilang X adalah jarak hari lahir. Tapi, siapa yang ulang tahunnya tanggal 5?" Jevian memperhatikan satu persatu orang yang ada di sana. Mereka tidak ada yang berulang tahun tanggal lima di bulan sama dengan Dyvette.

Cupid [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang