chapter 2(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

24 2 0
                                    

Halloww ....aku kembali

Happy reading

 

Sekarang Astaya telah di loby sekolah yang entah apa namanya. Dengan muka cengo Astaya menahan lengan gadis yang memakai kacamata, Astaya duga kalau dia pasti culun, karena dari penampilannya sudah ketahuan sekali.

  Saat Astaya memegang tangannya, gadis tersebut lantas menolehkan pandangannya ke arah Astaya. Tanpa pikir panjang Astaya menanyakan sesuatu kepadanya.

  "Ini dimana??" Tanya Astaya kepada gadis tadi, dan dibalas muka keheranan.

"Maaf, tapi kakak lupa sama sekolah kakak sendiri?"bukannya menjawab gadis tersebut malah bertanya ke Astaya.

"Lo gue nanya Lo, Napa Lo nanya gue?" Heran Astaya. "Ini bocah di tanya malah nanya balik" batin Astaya.

"Maaf bukan gitu"ucap gadis tersebut.

"Serahh lahh mending nanya ke orang lain" setelah mengatakan hal tersebut, Astaya pergi meninggalkan gadis tersebut. Kesal si Astaya.

Dengan perasaan kesal Astaya meninggalkan gadis tadi, dan pergi menuju segerombolan cewek. Tanpa pikir panjang Astaya kembali bertanya hal yang sama.

  "Sorry, izin nanya. Nama sekolah ini apa ya?" Tanya Astaya kenapa segerombolan cewek, dan hal yang sama astaya dapat, yaitu muka keheranan.

"Nama sekolah kita itu SMA INTERNASIONAL SCHOOL" ucap gadis tersebut. Dan Alhamdulillah akhirnya Astaya tau nama sekolah ini.

"Makasih ya, omong-omong Lo kenal gue ga?" Tanya Astaya lagi.

"Kakak lupa sama diri sendiri" ucap gadis yang memakai bando kelinci.

"Bukan gitu, nanya doang ke Lo pada. Siapa tau gue famous ya kan" ucap Astaya dengan bangga.

"Kakak kan emang terkenal, siapa sih yang ga kenal Ataya tarama najesha" ucap gadis tersebut.

" Oh gue terkenal ternyata" ucap Astaya. "Yaudah gue pergi dulu ya" setelah mengatakan hal tadi, Astaya lantas pergi meninggalkan.

Setelah puas dengan jawaban gadis tadi, Astaya pergi ke arah perpustakaan. Pada saat tepat di samping pintu perpustakaan Astaya lupa menanyakan kelasnya.

"Dodol banget sihh lupa nanya kelas lagi, Lo juga Ataya ngga ngasih memori, akhirnya gue ga tau kan" batin Astaya dengan kesal.

"Apa gue harus nanya orang lagi??" Tanya Astaya kepada diri sendiri.

"WOYY!!" teriak cowok dari arah depan Astaya, Astaya yang panik lantas menoleh ke belakang, dan...

BRUKK

"WANJENGGG SAKITTT!!"teriak Astaya, gimna enggak sikunya lecet gara-gara cowok bangke ini.

"Barusan juga transmigrasi udah ada masalah aja" batin Astaya.

"Awas ga Lo anjeng" umpat Astaya, bodo amat kalo guru lewat yang penting selamatin dulu tubuhnya yang cantik ini dari cowok bangsat ini. setelah mendengarkan perkataan Astaya, pria tersebut lantas berdiri dan menanyakan keadaan Astaya.

"Lo gapapa?" Tanya pria yang menabrak Astaya.

"Gapapa mata Lo buta, ga liat Lo siku gue lecet. Tanggung jawab ga Lo" ucap Astaya, harus minta tanggung jawab ini. Masalahnya ini bukan tubuhnya.

"Sorry yaudah gue antar ke UKS" ucap cowo tadi, dan dibales gelengan oleh Astaya.

" gausahh mending Lo antar gue di kelas aja" tolak Astaya, sebenarnya sakit sihh sikunya, tapi mending dia bawa ke kelasnya. lumayan

" Bukannya siku Lo lecet?"

" Ya iyalahh pake nanya, tapi gapapa mendung bawa gue ke kelas gue aja. Tapi gendong gue yaa soalnya kaki gue sakit"ucap Astaya, lumayan cogan nihh Harus di gunakan ini.

"Nanti Aksa marah"

"Hah? Siapa tuhh si Aksa"

"Lo lupa nama pacar Lo sendiri?"

"Ooh enggak kok, pura-pura lupa aja"

"Ooh. yaudah ayo gue antar, tapi gue ga gendong Lo" ucap cowok tersebut.

"Kita lupa kenalan, nama gue angkasa Lo boleh panggil gue kasa gue kelas 11 MIPA 1"

"Nama gue Astaya, yaudah ayo antar gue ke kelas"setelah mendengarkan perkataan Astaya, Kasa lantas berjalan dan diikuti Astaya dari belakang. Tak butuh waktu lama Astaya dan Kasa tiba di kelas 11 MIPA 3, ternyata kelas Astaya dan kelas Kasa tidak jauh cuman beda satu kelas yaitu 11 MIPA 2.

"Ini udah sampai, gue pergi dulu" ucap Kasa.

"Iya bye Kasa" ucap Astaya dengan melambaikan tangan.

Halloww gimana ceritanya??

  Sampai jumpa di chap berikutnyaa...

Ooh iya jangan lupa vote sama komen yaaww, papayy

 



MILIK ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang