chapter 1(⁠◔⁠‿⁠◔⁠)

32 3 2
                                    

    Haii aku kembali, maaf banget baru buat soalnya tadi berbuka trus lupa buat.

     Happy reading

  Astaya bangun di suatu tempat entah apa namanya, yang pasti satu kata untuk tempat tersebut "cantik". Astaya terbangun di suatu tempat yang sejauh mata memandang dapat dilihat banyak kan bunga indah yang bermekaran dan hamparan rumput.

"Gue dimana? Apa gue udah di surga?" Tanya astaya pada dirinya sendiri, astaya tidak menyangka bahwa ia mati hanya perkara rambutan.

"Halooo"

" Buset!! Siapa Lo? Lo bidadari ya?" Tanya astaya. "Gila siapa ini cantik bener" batin astaya.

" Salam kenal namaku ataya, aku hanya minta tolong kepadamu" ucap gadis tersebut yang menyebut namanya sendiri dengan sebutan ataya. Apakah namanya ataya?.

" Hai salam kenal juga nama gue astaya, nama kita hampir mirip ya. Dan mau minta tolong apa? Kalo susah gamauu" ucap astaya, udahlahh sifat astaya tuhh bodo amat, masa dia bantu orang yang tugasnya banyak.

" Kamu cukup gantikan jiwaku" ucap ataya dengan memandang lekat mata astaya.

" Hah?" Cengo astaya, apa benda tuh?, candaa.

"Hufttt~~ begini aku minta tolong kepadamu gantikan jiwaku, soalnya aku capek ngehadepin semuanya" ucap Ataya dengan raut wajah yang memang sudah lelah.

" Kalo capek ngehadepin yaudah ngemiringin aja, ribet amat" ucap astaya, heran dia ada yang mudah cari yang susah. Ribet sekali hidupnya.

"Bukan seperti itu, tapi aku muak dengan kelakuan mantan sahabatku dan kakakku. Kakakku selalu menuduhku membully mantan sahabatku padahal aku tidak melakukannya, bahkan mereka berani main tangan kepadaku" cerita Ataya dengan menatap kearah rerumputan dibawah.

" Orang tua Lo kemana?, kok mereka ngga didik Lo pada?" Tanya Astaya.

" Orang tua aku selalu sibuk dengan bisnisnya, mereka akan pulang sebulan sekali" jawab Ataya.

"Astaga bodo banget, yaudahh cara masuk ke tubuh Lo gimna?" Tanya Astaya, "seru nihh" batin astaya.

"Raga maksud kamu? Kamu cukup tutup mata saja, pada saat kamu membukanya kamu telah berada di ragaku. Tapi aku mohon jangan membunuh mereka, cukup buat mereka menyesal" ucap Ataya, Ataya gini-gini masih sayang ma kakaknya kalo gue mahh udah gue laporin polisi.

"Buat apa gue bunuh mereka? Lo kira gue sikopet atau mafia?" Tanya Astaya.

"Maaf bukan begitu maksudku" sesal Ataya, ia lantas menundukkan kembali kepalanya.

" Pantesan kakak Lo sering main fisik, kalo Lo nya juga lemah. Kuat dikit kek jangan mentang-mentang Lo cewe Lo lemah. Ingat kalo Lo lemah pasti semua kira Lo lebih lemah, coba Lo kuat pasti mereka segan buat ganggu Lo"  nasihat Astaya.

"Makasihh, makasih udah ngasih tau aku. Makasih" ucap Ataya dengan memandang Astaya dengan air mata yang siap meluncur ke pipi Ataya.

"Buat apa Lo nangis?" Tanya Astaya, karena merasa bersalah Astaya lantas memeluk Ataya.

" Udah jangan nangis, maaf gue buat Lo nangis" ucap Astaya dengan mengelus kepala Ataya, yaa walaupun Astaya itu pendek se-enggaknya masih pendekan Ataya.

" Enggak justru aku yang bilang maaf kalau mungkin aku ga lemah, mungkin kamu ga bakalan terbebani" ucap Ataya dengan perasaan bersalah.

"Yaudah kapan gue ke tu-maksudnya ragamu?" Tanya Astaya.

" Sekarang juga boleh"

"Yaudah kamu tutup mata kamu" mendengar arahan dari Ataya, Astaya langsung menutup matanya. Astaya merasa kalau ada sesuatu yang menarik dirinya.

"Sudah belum yaa? Takut ada jumpscare" batin Astaya. "Bodo amat lah" dengan sedikit keberanian Astaya lalu membuka matanya. Saat Astaya membuka mata, Astaya dapat melihat dia sedang berada di ruang yang bau obat-obatan.

" Untung gaada jumpscare, ini dimana di UKS sekolah kahh" tanya Astaya pada dirinya sendiri.

  Dengan muka dan ekspresi cengo, ia turun ke brankar lalu keluar dari ruangan tersebut, dan benar saja Astaya berada di lorong sekolah yang entah apa namanya.

" Ini sekolah dimana lagi" lirih astaya, mau nangis aja rasanya. Gimna enggak dia tidak tau berada dimana, bahkan satu orang pun dia tak kenal.


Haloo, apa kabarnya?
Gimna sama ceritaku? Jelek ya?

Haha, maaf yaa.

  Jangan lupa vote, komen yaaww

Sampai jumpa di chap berikutnyaa, papayyy





MILIK ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang