Enam

899 46 0
                                    

Author's POV

"A ... Aku .. Aku," ucapan Ilham terbata-bata

"Aku ...,"

"Iya, loe kenapa?"

"Eh, itu ... anu, gue kira loe kenapa-kenapa, yaudah maaf ya, hehe," ucap Ilham tidak sesuai dengan harapannya, nyalinya begitu kecut saat ini.

Ah sial! Kenapa sih bilang aku cinta kamu gitu aja sulit buat gue?!-Ilham membatin.

"Eh kalian cepetan ah balik, ini udah jam 5 loh," ucap Bisma dan kemudian sahabatnya yang lain menyusul dibelakang.

"Oh, oke," ucap Ilham.

Mereka pun berjalan ke parkiran menuju mobil. Reza menyetarakan langkahnya dengan Ilham lalu membisikkan sesuatu, "loe ngapain tadi, hem?"

"Loe nggak ada rencana nembak Azhelea kan?" sambung Reza.

"Sebenarnya sih ada,"

"Trus loe tembak dia tadi?"

"Nggak jadi, gue gugup,"

"Jangan loe lakuin itu, gue mohon. Kalau loe ngelakuin itu pasti bakalan buat persahabatan kita hancur. Dengerin perkataan kakak loe ini," pinta Reza

"Gue kayaknya nggak bakalan ngulangin ini lagi deh, Za,"

"Kenapa?"

Karena gue tau pasti Azhelea bakalan milih Bisma dari tatapan matanya tadi-batin Ilham

"Nanti gue kasi tahu, kalau gue udah punya pengganti Azhelela,"

***

Tak terasa, mereka semua sampai Jakarta jam 7.35 padahal mereka sudah perkiraan akan terkena macet ataupun berbagai halangan pada saat weekend Sabtu-Minggu.

"Kita balik dulu ya," ucap Hime.

"Iya, Tft ya guys!" seru Azhelea.

"Bye ... Mantan edan!" seru Augusto sambil melambaikan tangan diudara.

"Diam, dasar dedemit," Azhelea menyipitkan matanya sambil melihat Augusto.

"Have a nice dream ya," ucap Bisma dan cups, mendaratkan kecupan kecil dikening Azhelea, membuat pipi gadis itu merona, berusaha menyembunyikan warna merah dipilihnya itu dengan menundukkan kepala.

Dan kemudian mereka semua kembali ke mobil masing-masing dan melesat meninggalkan kompleks perumahan yang ditinggali Azhelea.

Tadi itu ... Oh! God!

***

Azhelea's POV

"Lea, ini kamu tempel di mading kelas 12 ya, trus kalau yang ini di mading pengumuman," ucap Pak Rahmat, kepala OSIS sekaligus guru bahasa Inggris.

"Kok nggak Bisma aja sih, Pak? Kan lagian dia ketos,"

"Dia lagi rapat sama anggota OSIS buat acara-acara perpisahan kalian anak kelas 12, ya cuma kamu yang bisa bapak harapkan,"

"Yaudah deh Pak, saya permisi dulu,"

Aku pun berjalan keluar dari kantor guru dan menuju mading pengumuman yang terdapat didepan berlokan antara kantor guru dan koridor kelas 10, kemudian aku melihat isi mading anak kelas 10 yang isinya tidak berganti sejak 1 bulan yang lalu, dan kulirik mading pengumuman lalu membuka pintu kaca mading tersebut dengan kunci yang diberikan oleh Pak Rahmat. Menempelkan pengumuman itu dengan paku payung yang terdapat didalam mading tersebut lalu mencabut pengumuman yang sudah sangat lama dan membuangnya di tempat sampah yang tepat berada di seberang mading.

Mantan Zone (DALAM PROSES PENGEDITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang