Misi: Healbot, planet Gugura
Sudah tiga hari tim Boboiboy melakukan pencarian terhadap Power Sphera Healbot di Planet Gugura, akan tetapi belum ada tanda sedikitpun kalau pencarian mereka membuahkan hasil. Luasnya lautan sampah yang terdapat di planet tersebut membuat pencarian menjadi sulit dan menyita banyak waktu. Apalagi perhatian mereka mudah teralihkan ketika menemukan benda-benda buangan menarik yang ada di sana.
"Hei, Boboiboy lihat! ini kan konsol game limited edition?" Gopal menghampiri Boboiboy sambil mengutak-atik barang temuannya. Namun, tidak ada respon dari sahabat baiknya itu. Ia termenung dengan pandangan kosong dan menggumamkan sesuatu yang tidak Gopal pahami.
"Tujuh puluh enam..."
Kening Gopal berkerut melihat perilaku tidak biasa sahabatnya tersebut. Apakah ini efek dari terlalu lama berada di tengah lautan sampah? Bisa jadi. Karena ia sendiri pun mulai merasa pusing, sudah 15 menit lebih ia belum makan apa-apa. Gopal jadi iri dengan Fang yang mendapat tugas terpisah dari mereka.
"Oi, Boboiboy?" Ia menepuk pelan pundak laki-laki itu.
Seperti terbangun dari mimpi buruk, Boboiboy terperanjat, "Hah? Apa?!"
"Kamu tidur sambil berdiri kah?" ejek Gopal yang hanya mendapat tatapan datar dari sang sahabat.
"Nih, lihat," Gopal kembali menunjukkan konsol game yang ia temukan tadi.
Walaupun masih sedikit bingung dengan apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Namun, Boboiboy—seperti anak remaja pada umumnya—langsung antusias ketika melihat benda yang dipegang oleh Gopal. Ia meraih konsol game tersebut dengan mata berbinar.
"Wah! Gopal, ini kan seri terbaru yang ada di iklan Bago Go bulan lalu?" Boboiboy meloncat-loncat kesenangan.
Gopal mengangguk bangga, "Benar sekali, jadi kita tidak perlu beli konsol baru lagi."
"Hemat uang buat beli es coklat Tok Aba."
Boboiboy memutar bola matanya malas, "Halah, kamu saja biasanya selalu ngutang."
Remaja bertubuh gempal itu hanya cengengesan menanggapi sindiran halus sang sahabat. Walaupun dulu buku utang Tok Aba sempat lenyap karena ulah Adu Du, akan tetapi ingatan kakek Boboiboy itu tidak boleh dianggap remeh. Total utang Gopal beserta detailnya bagaikan hapalan luar kepala baginya. Bahkan, nominalnya kian menggembung hingga detik ini. Memikirkannya saja membuat Gopal pusing, belum lagi utangnya pada Fang.
"Ngomong-ngomong, ada apa dengan tujuh puluh enam?" tanya Gopal setelah meletakkan konsol game tadi di tumpukkan barang-barang yang akan mereka bawa pulang. Daripada tumpukan, mungkin lebih tepat disebut bukit kecil karena ada begitu banyak benda yang ingin mereka bawa.
"Tujuh puluh enam?"
Ia mengangguk, "Kamu tadi mengigau bilang tujuh puluh enam."
Boboiboy menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Ia berani bersumpah kalau dirinya sama sekali tidak tidur sambil berdiri atau bahkan mengigau. Sependek ingatannya, yang ia lakukan hanyalah mengacak-acak sampah setiap hari selama tiga hari berturut-turut. Mungkin Boboiboy hanya asal menyebutkan angka yang dilihatnya pada salah satu barang yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERROR [BBB's Fanfiction]
FanfictionCerita ini berlatar setelah Arc Gur'latan. Temukan pemicu dari serangkaian peristiwa besar dan selamatkanlah galaksi. Jika kalian gagal, maka cerita ini akan terus berlanjut. [Beberapa bagian mungkin tidak sesuai dengan alur cerita Boboiboy]