Bagian 2

160 11 0
                                    

Para pahlawan galaksi kembali beraksi.

Peringatan: terdapat unsur gore yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Catatan: disarankan untuk membaca bagian ini sambil mendengarkan Cloud by leave everything.

***

Beberapa menit yang lalu, Boboiboy dan Gopal masih tidur nyenyak di kasur empuk di dalam ruangan baru mereka. Tapi, sekarang mereka bersama rekan tim yang lain—Yaya, Ying, dan Fang-telah berkumpul di aula besar yang ada di dalam markas TAPOPS. Aula yang sama dengan tempat mereka melaksanakan tes masuk TAPOPS dulu.

"Hoam, kenapa pagi-pagi begini kita sudah disuruh berkumpul?" Gopal mengucek matanya.

Yaya dan Ying yang sedang melakukan pemanasan segera berhenti dan menghampiri teman mereka itu. Keduanya tampak segar meskipun jam masih menunjukkan pukul 8 pagi, waktu yang terbilang awal untuk beraktivitas di akhir pekan.

"Masih pagi? ini sudah jam 8 tahu, kalau ini bukan hari minggu, kamu pasti sudah terlambat ke sekolah," Ying berdiri sambil berkacak pinggang, menceramahi Gopal seperti yang biasa dilakukan oleh ibunya di rumah.

Gopal berdecak, "Justru karena hari ini hari minggu seharusnya bangun kesiangan itu wajar."

Yaya tertawa kecil mendengar perdebatan Ying dan Gopal. Jujur saja ia sedikit kaget ketika Laksamana Tarung dengan mudah melempar Boboiboy dan Gopal yang masih tertidur ke aula tadi. Bahkan masih ada bekas iler di sudut bibir keduanya, saat mereka memberi hormat pada sang Laksamana.

Perempuan berkerudung pink itu menghampiri Boboiboy yang masih duduk dengan mata tertutup, "Boboiboy?"

Ia memanggil nama si laki-laki oranye, akan tetapi tidak ada jawaban. Rasanya sedikit aneh melihat Boboiboy yang seperti ini-duduk dengan mata terpejam dan tanpa topi kesayangannya di kepala.

"Katanya dia mimpi buruk semalam, jadi baru bisa tidur jam empat pagi tadi," Gopal yang sedang dipaksa melakukan sit-up oleh Ying membuka suara.

"Mimpi buruk?" Yaya dan Ying serentak bertanya.

Gopal mengangguk, "Dia tidak cerita mimpi tentang apa sih."

Suara tawa tiba-tiba menggema memenuhi aula. Fang yang sejak tadi diam mendengarkan cerita mereka akhirnya tidak bisa menahan diri dan tertawa terbahak-bahak, karena membayangkan Boboiboy yang tidak bisa tidur hanya karena mimpi buruk. Terdengar begitu kekanak-kanakan.

"Oi, Fang. Apa yang kamu tertawakan hah?" tanya Gopal yang baru saja terbebas dari rangkaian pemanasan Ying.

Fang masih tertawa sambil memegangi perutnya, "Habisnya kamu bilang dia tidak bisa tidur cuma gara-gara mimpi buruk, seperti anak kecil saja."

Ia menunjuk Boboiboy yang masih terpejam seolah menangkap basah temannya melakukan hal yang memalukan, "Jangan bilang kamu juga menyanyikan lagu tidur untuknya semalam?"

Yaya, Ying, dan Gopal hanya menatap datar teman mereka yang begitu menikmati candaannya sendiri itu.

"Siapa yang kamu panggil anak kecil, Fang?" Boboiboy menyela dengan suara khas bangun tidur. Perlahan ia berdiri walaupun sedikit terhuyung dan mengenakkan topi kesayangannya.

Fang menyeringai, "Siapa lagi kalau bukan kamu."

Boboiboy yang masih setengah sadar berdecak kesal. Kantung matanya terlihat jelas akibat kurang tidur. Tidak hanya itu, mood laki-laki oranye tersebut juga ikut memburuk. Ia jadi mudah tersulut emosi. Bahkan kini ia sudah berada di hadapan Fang dengan tangan yang terkepal erat.

ERROR [BBB's Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang