ch. 5

64 6 0
                                    

Yoo Joonghyuk memandang Kim Dokja sebentar sebelum kembali memandang danau.
"Monster itu akan muncul setelah kita berdiri di pinggir danau."

"Aku juga berdiri di pinggir danau kan?"

"Kau disini saja bersama kudaku."

Kim Dokja mengerutkan pangkal hidungnya.
"Aku akan membantumu dengan berperan sebagai umpan."

Yoo Joonghyuk menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah. Kim Dokja."

Di alur cerita game,
kau dimakan oleh monster yang tinggal di danau walaupun pada awalnya kau berhasil mendaratkan serangan.
Kim Dokja tidak mengatakan apa-apa lagi,
hanya diam di samping kuda Yoo Joonghyuk,
melihat bagaimana punggung Yoo Joonghyuk kian menjauh.

.

.

.

.

Sama seperti yang terjadi di alur cerita game,
Yoo Joonghyuk sukses mendaratkan satu serangan.

Tapi berikutnya monster menjadi agresif dan hampir menelan Yoo Joonghyuk jika Kim Dokja tidak meraih pinggang Yoo Joonghyuk dengan satu tangan,
karena tangan satunya memegang tali kuda Yoo Joonghyuk yang sedang ia tunggangi.

Yoo Joonghyuk membelalak.
Dia bisa mengangkatku?!
Padahal tubuhku ini tidak seringan kapas,
bagaimana bisa dia mengangkatku dengan satu tangan?
"Kim Dokja?"

Suara Yoo Joonghyuk kontan menyadarkan Kim Dokja yang sedang dalam mode kewaspadaan yang tinggi.
"Maafkan aku.
Tapi aku harus menyelamatkanmu."
Kata Kim Dokja seraya menurunkan Yoo Joonghyuk setelah jarak antara mereka dengan monster itu cukup jauh.

" ... "
Yoo Joonghyuk memperhatikan Kim Dokja dari kaki sampai kepala sebelum menatap matanya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?
Apakah ada yang salah?"

Tubuhnya itu kurus dan jauh lebih kecil daripada tubuhku.
Lebih pendek.
Terlihat sangat lemah dan rapuh.
Tapi anehnya memiliki kekuatan yang tak terduga.
Yoo Joonghyuk tersenyum kecil.
"Aku tidak menyangka kau sekuat itu."

Kim Dokja berkedip-kedip cepat,
terpukau dengan senyum kecil Yoo Joonghyuk.
"Um.... Ekhem.
Karena aku lumayan sering memasak dan juga karena aku adalah seorang koki,
minimal harus sanggup mengangkat beban seberat 100 kilogram."

"Apakah itu salah satu syarat untuk menjadi seorang koki?"

Kim Dokja menggelengkan kepalanya sebentar.
"Tidak.
Akan tetapi,
orang yang lemah tidak bisa menjadi seorang koki."

Kalau begitu dia pasti bisa menaik turunkan aku saat berjimak dalam posisi yang tidak biasanya dilakukan oleh orang pada umumnya.
Kemudian Yoo Joonghyuk mengesampingkan seluruh imajinasinya mengenai kegiatan perjimakan bersama Kim Dokja dengan cepat,
lalu kembali ke ketenangannya yang biasanya.
"Itu bagus."

"Aku akan mencoba membunuh monster itu."

Yoo Joonghyuk menatap Kim Dokja sejenak sebelum menatap ke monster yang baru saja kembali ke dalam danau.
"Akan lebih cepat kalau kita bekerja sama, Kim Dokja."

"Kau benar.
Apa kau ada strategi atau semacamnya?
Kau tau,
aku tidak mau sampai menjadi pembuat masalah."

Setelah itu Yoo Joonghyuk menjelaskan strateginya selama enam detik yang mana menyebabkan Kim Dokja semakin mengagumi Yoo Joonghyuk.

.

.

.

.

Mola MolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang