7

2.9K 49 0
                                    

.
.
.
      "Aaahhhh sayang Aku merindukan mu, Aku berharap segera bertemu ahhhh rinduuuu kamu sayang"

Suara dari balik telpon yang sengaja di speaker suara wanita di seberang sana terdengar begitu menggoda, sementara Violet terlihat tidak perduli. Ia hanya memainkan handphone nya seolah tidak mendengar apapun.

     "Tidurlah lebih cepat, Aku merindukanmu Juga, besok aku akan datang menemui mu katakan kau mau apa?"

   "Aku bisa datang ke rumah mu Sayang, jika kau rindu".

Violet mendengus tak percaya, ia tengah berada di tempat yang salah mendengar percakapan dua kekasih yang tentu saja tidak seharusnya ia dengar.

Sementara di ujung ruangan Allan melirik nya yang tak bergeming seolah tidak mendengar apapun dan sibuk dengan handphone.

     "Jangan ke rumah lagi, aku akan menemui di luar"
Violet merebahkan tubuhnya di sopa dan mulai mengantuk namun tentu saja telinganya masih mendengar.

    "Kenapa sayang? Apa Gadis bodoh itu mengusik? Apa dia Mulai meracuni mu hah?"

Terdengar seperti kutukan. Violet tahu bahwa mereka tengah membicarakan nya

    "Tidak, Orang tuaku memasang kamera pengawas. Tidurlah segara..."

Tuuuuuutttt.....
Telpon di matikan, memang benar-benar dingin, violet menyunggingkan bibirnya di balik sopa mendengar betapa dingin nya si Allan itu.

     "Heyyy kau.... Apa kau akan tidur di sana?"

Suara Allan bertanya Violet membuka mata Nya

    "Aku mengantuk, Aku akan tidur."
.violet tidak perduli apapun lagi karena dirinya sudah cukup lelah, ia tertidur. Sebenarnya ia sangat takut mengingat bukan hanya dirinya yang ada dalam ruangan tersebut, Pria yang tentu menyeramkan baginya juga ada di tempat yang sama namun rasa resah itu hilang ketika ia mengingat bahwa tidak mungkin Pria itu membunuh' nya tengah tidur.
.
.
.
    Violet terbangun, sekujur tubuhnya sakit karena ia hanya meringkuk di sopa hingga pagi.

Melihat ke arah ranjang yang begitu luas di sana terbaring Pria yang tentu saja berdebat dengan nya setiap hari.

Violet mendengus dingin lalu keluar untuk melakukan aktivitas.

     "Sungguh kamar yang indah, Ku rasa sikap Pria itu jauh berbeda dari selera nya" gumam violet masih mengingat betapa ia mengagumi keindahan tatahan ruang yang terlihat seperti Istana. Kamar yang benar-benar mewah sungguh rugi bagi siapapun tidak menikmati tinggal di dalam nya.

     "Nak Vio sudah bangun?"

Suara bibi mengejutkan violet, bibi terlihat memandang ke arah atas, tengah mencari seseorang.

    "Dia belum bangun Bi. Oh ya Bi, apa hari ini kita akan masak spesial lagi?"

Bibi tersenyum. 

     "Selamat pagi Nona Violet, Aku lea Asisten pribadi Nona, Mulai hari ini apapun kebutuhan Nona bilang saja padaku"

Violet sedikit menyerngitkan dahi tanda ia tak paham dan masih sedikit terkejut.

    "Bos Allan Memberikan tugas padaku untuk menjadi Asisten pribadi Nona. Ku harap Aku bisa bekerja dengan baik Nona"

Violet mengangguk tersenyum ramah.
Tapi kenapa Tiba-tiba sekali, kenapa dirinya harus Di dampingi oleh Asisten pribadi, tidak kah semua berlebihan.

      Sunyi senyap, mejah makan yang menghidangkan berbagi jenis makanan terlihat Begitu hampa karena kini hanya Violet yang duduk di sana.

HANYA KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang