Level 8 "Mark Jadi Terkenal"

264 40 10
                                    




.

.



"KAMU! APA YANG KAMU LAKUKAN HAH!? MEMBERI TANDA APA??"

Sekarang perampok yang nodongin senjata ke arahnya nampak terkejut tapi setelah itu marah karena ngeliat polisi merengsek masuk ke dalam bermaksud untuk mengamankan sandera karena dua perampok itu udah kepisah lumayan jauh dari sandera.

"Siyal! Kamu ngeberi tanda sama polisi, ya?"

Lalu moncong senjata yang asalnya di arahkan ke depan, jadi dipindah ke arah sandera, tepatnya ke arah lubang hidung Winto yang udah banjir air mata.

"Kamu pikir kami akan serahin diri ke polisi begitu aja!? Sebelum itu terjadi, kami akan ngebunuh semua sandera yang ada di sini tanpa sisa!!"

"TYDAK! JANGAN!"

Mark menggelengkan kepalanya kuat. Tidak, tidak, dia tidak mau melihat hal mengerikan itu. Dia tidak mau melihat Winto mati. Dia tidak mau orang-orang tak bersalah itu mati. Dia ingin menyelamatkan nyawa semua orang yang ada disana.

Mark tersadar jika Haechan seperti mengeluarkan aura-aura yang berbeda gitu. Ada angin kecil yang mengelilingi mereka hingga rambut keduanya mengikuti kemana arah angin itu memutar.

Mark ngeliat ke samping wajah Haechan yang betah diam-diam bae dari tadi.

Oh, matanya berwarna ungu terang!

Apa ini bisa?

Dengan perlahan Mark mengeratkan pegangannya pada bahu Haechan, sambil merapalkan keinginannya untuk menyelamatkan nyawa semua orang yang tak bersalah.

"Aku mohon.. aku ingin menyelamatkan nyawa Winto dan semua orang yang telah menjadi sandera dua perampok itu."

Haechan perlahan membuka mulutnya, percikan petir yang perlahan menggumpal di depan mulutnya kian membesar.

Mark memejamkan matanya sebelum berteriak, "TOLONGLAH!!"

DUUUUUUUUUUMMMM!!

"Aaaaaaaakkkkkkkk!"

Dua perampok itu langsung kesambar petir dan berteriak kesakitan hingga membuat Mark melek lagi dan ngeliat dua pria itu udah tepar di lantai dengan keadaan gosong.

"Astaga! Astaga! Mereka kena!"

Dengan bergegas Mark ngehampirin dua perampok itu dan meriksa denyut nadinya.

"Oo..h.. ma.. masih hidup, untunglah.."

Mark ngangkat pandangannya dan seketika bertemu pandang sama Winto yang ekspresinya udah gak bisa dideskripsikan lagi.

Tadi itu, sungguh suasana yang menegangkan sekali buat semuanya.

Soal petir Haechan tadi.. apa kekuatan anak itu ada hubungannya sama perasaannya? Gambaran ledakan petir saat di atap gedung sekolah itu tidak terjadi di sini. Petir itu hanya menyambar pada dua perampok itu aja. Itu sesuai perasaannya yang menginginkan untuk menyelamatkan nyawa Winto dan para sandera lainnya.

Apa mungkin.. dia dan Haechan terikat?

"Mark!"

Tanpa aba-aba Haechan nerjang Mark sampe cowok itu kejengkang secara tidak elit ke belakang.

"Wuiihh! Kamu keren banget sumpah! Tadi Chan denger kamu teriak 'TOLONGLAH!' lalu perampok itu tepar seketika. Hebat sekali! Apa yang udah kamu lakukan!?"

Mark cuma diem ngeliat mata berbinar Haechan yang natap dia kagum banget.

Jadi Haechan emang gak sadar sama kekuatannya?

Devil Baby [MarkChan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang