painful hope

3

                                      Happy Reading

         

    "Bagaimana?" tanya jaemin kepada sang sahabatnya yaitu Lee Jeno yang saat ini berada didepannya

"Kau tau kan keluarga Nakamoto itu seperti apa" balas jeno, jaemin menghela nafas gusar kenapa begitu susah

"Salah mu juga kenapa kau seperti itu padanya dulu"ketus Jeno menyalahkan jaemin, ia masih kesal dengan kejadian dulu. Bagaimana tidak jaemin dan renjun yg bermasalah ia yang kena imbasnya, istrinya Lee haechan mendiaminya selama satu minggu lebih dengan alasan jaemin itu sahabatnya. Jeno mendengus mengingat itu

" aishh.. Bisakah kau tidak terus menyalahkan ku, aku sedang berusaha"ucap jaemin dengan mengacak rambutnya frustasi, dimana renjun saat ini kenapa sama sekali tidak ada kabar darinya pikir jaemin. Sudah lima tahun lamanya jaemin mencari keberadaan renjun namun nihil tidak ada hasilnya, ia melakukan ini agar jisung tidak membencinya jika dengan ia mengembalikan renjun ke jisung membuat anak itu tidak membencinya maka akan jaemin lakukan lagipula ia juga ingin meminta maaf pada renjun atas kesalahannya jaemin ingin memperbaiki semuanya jika bisa.

                                          ***

   "Bunaaa..." panggil Ryo seraya berlari menghampiri bunanya yang sedang memasak untuk makan malam, omong-omong mereka sudah sampai di Korea sejak sore tadi dan memutuskan untuk tinggal di apartemen milik keluarganya dibanding harus di mansion keluarganya yang terletak jauh dari perkotaan

"Kenapa hm.." tanya renjun saat Ryo memeluk pinggangnya bahkan anak itu menenggelamkan wajahnya di perut sang ibu

"Tidak ada, Ryo hanya bosan tidak ada yang bisa dimainkan" keluh Ryo dan wajahnya menampilkan ekspresi sedih renjun terkekeh pelan lalu ia mengelus rambut anaknya

"Duduklah dimeja makan sebentar lagi masakan nya akan selesai" suruh renjun dan diangguki sang empu yang langsung melaksanakan suruhan sang ibu. Renjun kembali melanjutkan masakannya

Selang beberapa menit renjun telah selesai memasak, ia melepaskan apron yang melekat ditubuhnya lalu segera membawa piring yang berisi makanan yang baru ia buat tadi

"Tada.. Masakan ala chef buna Ryo sudah jadi, tolong untuk penilaian tuan muda ryo" canda renjun yang berpura-pura berperan menjadi chef sedangkan Ryo ia tertawa lalu memasukkan makanan lewat sendok ke mulutnya setelah itu ia menunjukkan jempolnya

"Ini sangan enak chef buna Ryo" balas Ryo mengikuti drama yang dilakukan oleh bunanya tak lupa dengan senyum manisnya

"Benarkah! Apa tuan muda Ryo menyukainya"

"Ehm.. Tuan muda Ryo ini sangaaaat menyukainya "

Setelah itu mereka tertawa bersama. Renjun sangat bahagia dengan putranya saat ini ia berharap tidak akan ada yang mengambil Ryo darinya karna cuman Ryo yang saat ini bersamanya setelah keluarganya

                            

Pagi pun tiba, renjun telah terbangun sejak jam menunjukkan pukul 06.00, renjun memasuki kamar putranya dan melihat Ryo yang masih tertidur dengan tenang kakinya ia bawa melangkah untuk menghampiri Ryo dan mulai membangunkan nya perlahan

"Baobei ayo bangun, sudah pagi apa kau tak ingin pergi kesekolah barumu hmm.. " ucap renjun tak lama ia melihat Ryo yang mulai membuka matanya seraya tersenyum

"Morning buna" sapa Ryo renjun tersenyum lalu mencubit pipi anaknya yang begitu menggemaskan

"Ayo bersihkan dirimu lalu kita pergi kesekolah barumu mengerti" Ryo mengangguk lalu ia segera bangun dari kasurnya dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya