"NHAT TARANWAT FROM DKI JAKARTA" saat giliran cowok itu dipanggil. Semua peserta lain bersorak meriah dengan diiringi tepukan tangan. Siapa sih yang tidak kenal dengan cowok tampan itu? Sudah terlihat beraura winner tentu dilirik oleh para juri. Semua finalis lain tau banyak tentang background Nhat taranwat kecuali Rasta baru dengar sekarang tentang dia.
"aneh banget namanya" ujar Rasta.
"biasalah cogan blasteran" jawab senya, terkagum-kagum melhat Nhat.
"ooo pantesan aja. Kok lo tau banyak tentang dia?"
"gue ini fans beratnya, hehehe"
"oalah"
Dengan senang hati national director memasangkan selempang bertuliskan provinsi yang diwakili pada Nhat taranwat. Kemudian dilanjutkan untuk memperkenalkan diri.
"hello everyone, perkenalkan my name is Nhat taranwat. Kalian bisa panggil Nhat. Pesan saya, jangan ngajak foto jika nggak tau banyak tentang background diri saya. I from DKI jakarta"
Tentu sorakan dan tepuk tangan semakin meriah, ketika mendengar suara Nhat.
"waauuuu, thank you from DKI jakarta. Alright, selanjutnya akan saya panggil THE NEXT TOP MODEL from jawa timur, rahasta hispana micarano. Jawa timur MANA SUARANYA!!!" teriak MC.
Dengan rasa percaya diri yang memang sebelumnya dikumpulkan oleh Rasta. Rasa gugup yang meyerang dirinya hilang begitu saja. Meski dirinya memakai baju yang sederhana. Namun, terlihat berkesan dan berkelas apalagi badannya yang tinggi, rambut halus yang membiarkan tergerai, tulang rahang yang panjang tentu senyum sedikit aura semakin berkesan.
Begitu sudah menerima selempang yang diserahkan langsung oleh national director. Bersyukur banget, karena bisa mewakili provinsinya diajang event ini."hello everyone. Kenalin nama aku Rahasta hispana micarano, kerab di panggil Rasta. Hari ini aku bersyukur banget bisa bertemu dengan kalian dari berbagai macam provinsi. Tentu ini menjadi pengalaman yang sangat bersejarah. Karena sebelumnya aku hanya orang kampung yang memiliki mimpi ingin seperti orang-orang yang tengah duduk di kursi pada hari ini. RASTA THE NEXT TOP MODEL jawa timur" di barengi dengan senyuman.
"waauuu, thank you jawa timur. Beri tepuk tangan sekali lagi"
Finalis lain dibuat penasaran oleh Rasta. Tentang siapa dirinya? Diantara mereka saling membisikkan. Kecantikannya yang menawan membuat panitia juga mempertanyakan. Apakah Rasta akan menjadi perhatian para dewan juri?
***
Senja mulai ditelan bumi. Suasana siang akan digantikan malam. Hal ini menandakan semua makhluk bumi akan berhenti beraktivitas. Termasuk Melati (ibunya Rasta) yang baru saja pulang kerja sebagai buruh tani. Menyadari putriya tidak ada di rumah, tentu dilanda perasaan khawatir. Apalagi Rasta sebelumnya tidak memberi kabar.
"nek, Rasta pergi kemana?" tanya Melatu panik pada nek Tedja.
"ikut lomba" jawab nek Tedja dengan santai. Sebelumnya Rasta sudah minta izin, setiap kepergiannya selalu mengabari pada nek Tedja. Karena beliaulah yang selalu mensupport setiap mengikuti ajang lomba apapun.
"ibu khawatir nek, perempuan kalo udah malam seharusnya ada di rumah. Buat apa juga kejar prestasi, kerjaan perempuan itu nggak jauh dari dapur" ujar Melati sinis.
"udah kamu tenang aja" ujar nek Tedja sembari menikmati teh hangat yang biasa menemaninya dalam sehari-hari.
"DASAR ANAK PEREMPUAN TENGIK!! Kalo misalnya kenapa-kenapa ibu juga yang tanggung jawab. Apalagi sampai hamil?" volume naik turun.
"pasrah aja sama tuhan. Nenek yakin tuhan pasti kasih keselamatan selama melakukan hal yang positif. Coba kamu telpon Rasta!"
Melati pun melakukannya, meski tengah emosi.hitungan detik. Tampilan layar masih belum berubah. Apa mungkin Rasta lagi bermulainya audisi ya? Sudah beberapa kali dicoba, handphone itu mengatakan tidak dapat dihubungi."biarin aja!" keluh Melati kesal.
"mungkin perlombaannya lagi dimulai atau mungkin HP-nya lagi disita sama panitia"
"lomba kek apaan sampai menyita HP mlik peserta"
"coba hubungi bu dila, mungkin beliau lagi mendampinginya"
"udah biarin aja, saya udah pusing" tepis melati.
Taarrrr
Melati melemparkan handphone-nya pada meja. Amarahnya yang tinggi, bertahan dengan sambil memegang keningnya yang mengerut. Pada saat itu juga handphone itu berbunyi nada panggilan. Siapa ya? Perasaan melati yang masih kesal, ia membiarkan saja. Hal itu membuat nek Tedja mengubah posisi, beranjak dari tempat duduknya lalu kemudian mengangkat panggilan handphone barusan.
"halo"
"iya. Siapa ya?"
Suara itu membuat pandangan Melati tertuju padanya.
"ini ibu dila, gurunya Rasta"
"oooo bu dila. Ya ampun, gimana sama cucuku di perlombaan?"
"masih menjalani karantina di hotel mungkin sampai 15 hari. Tunggu aja nanti hasilnya dimalam grand final"
"oooo, mudah-mudahan menang. Oh, iya. Siapa mendampingi Rasta bu?"
"panitia lomba. Ibu nggak bisa ngedampingi karena itu memang udah aturan dari pihak penyelenggara"
Mnendengar Rasta akan menjalani karantina 15 hari, tentu membuat Melati semakin kesal. Apalagi tanpa didamping bu dila.
"oooo terima kasih ya bu"
"iya gak masalah"
***
Malam ini. Semua finalis NEXT TOP MODEL tengah menikmati makan malam di tempat khusus yang memang disediakan oleh panitia. Meskipun baru pertama kali bertemu, mereka terlihat asyik bercengkerama karena masing-masing sangat aktif berinteraksi dengan orang baru.
Menu-menu makanan dan minuman sudah membanjiri tempat itu. Para finalis dipersilahkan untuk memilih sendiri sesuai seleranya masing-masing. Pilihannya yang sangat banyak membuat Rasta tidak bisa membedakan antara makanan pembuka dengan makanan inti, maklum saja. Karena dia orang kampung.
Senya yang melihat Rasta berdiri membeku sambil memegang piring. Senya mengerti, sepertinya ia tidak paham dengan kuliner-kuliner di kota padahal sama saja."sini! Gue bantu pilih" Senya langsung menarik piring yang dipegang Rasta. Tapi, ia merasa sungkan.
"eh, nggak usah repot-repot Senya"
"gak papa. Lo biasanya suka yang mana?"
"apa aja"
Senya memilihkan yang beraneka gorengan. Hal itu kebetulan dilihat oleh Nhat bersama temannya yang hendak mengambil makanan juga .Nhat membisikkan sesuatu pada sahabatnya itu, suara bisikannya didengar oleh Rasta. Yang sepertinya memang sengaja dikeraskan suaranya oleh Nhat.
"cewek kampungan heh"
Penghinaan itu diabaikan oleh Rasta dengan dijadikan motivasi bagi dirinya agar lebih percaya diri lagi. Tanpa mempedulikan kata-kata yang menampar disekitarnya, cukup memfokuskan pada keinginan dan tujuan.
Para finalis dari berbagai macam provinsi akan memulai makan malam dengan diawali do'a sesuai agama mereka masing-masing, dengan dipimpin oleh panitia. Rasta tertinggal hal itu, karena ia baru saja selesai mengambil makanan penutup. Dengan keburu membawa menu itu ke meja, tanpa sengaja ia ditabrak oleh Nhat ketika hendak berdiri dari tempat duduknya.
Klatttaaaarrr
Sehingga minumannya menumpahi baju Nhat tentu membuat dia sangat kesal pada Rasta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa judul [On going]
Roman pour AdolescentsSeorang Cewek sederhana yang lagi berjuang dalam mengejar karir dan prestasi. Setiap kemenangannya dalam berbagai berkompetisi, ia selalu disambut hangat oleh ibunya dengan sebuah tamparan. Dari situlah, keinginannya untuk mengubah diri selalu terha...