"setiap patah dan sakit mungkin akan usai. seperti sebuah cerita, dia punya halaman terakhir."
Minggu pagi ini gavya sudah ada janji untuk melakukan lari pagi bersama teman-temannya.06.45
Gavya kini sedang menunggu teman-teman nya di depan halaman rumah nya sembari menunggu gavya memakai sepatu agar jika teman nya datang mereka bisa langsung pergi.
Beberapa menit gavya menunggu namun tiga teman nya itu tak kunjung datang, gavya membuka ponselnya untuk menghubungi salah satu teman nya.
Baru saja ia mengirimkan pesan tersebut, ternyata teman-teman nya sudah tiba di depan halaman rumah nya.
"lama banget kalian"
"hehe, sorry vy" ucap gabriela sembari cengengesan "gue lupa nyalain alarm"
Gavya berdecak kesal "ya udah lah berangkat sekarang aja udah siang soal nya" ucap gavya sembari menutup pintu rumah nya
Tanpa menunggu waktu lama mereka langsung pergi dari halaman rumah gavya untuk menuju taman yang berada tak jauh dari komplek rumah mereka.
Sampailah mereka di taman.
Gavya mengamati setiap tempat yang berada di taman tersebut, ternyata kini banyak perubahan dari taman itu.
"udah lama gak kesini sekali nya kesini lagi ternyata udah banyak yang berubah dari taman ini" lirih gavya membuat teman-teman nya melirik ke arah nya
Kini kayra mulai ingat, taman tersebut adalah tempat yang paling sering gavya kunjungi bersama angkasa, mantan kekasih gavya.
"vya gue minta maaf" ucap kayra
Gavya kini menoleh ke arah kayra "maaf?" jawab gavya kebingungan "maaf buat apa ra"
"gue gak bermaksud bikin lo inget angkasa lagi"
"gue gak keinget kasa lagi kok, cuman gue ngerasa beda aja sama taman ini" ucap gavya sambil memberikan senyum manis nya ke arah kayra
"seriusan?" jawab kayra meyakinkan, gavya mengangguk-anggukan kepala nya untuk meyakinkan teman nya itu
Saat mereka sedang asik mengobrol ada empat lelaki yang menghampiri mereka.
"gabung boleh kali" ucap salah satu lelaki, yang membuat empat perempuan di hadapan nya itu kaget
"minimal nyapa dulu kek" ucap sabina ketus
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVYA (HIATUS)
Teen FictionCinta selalu membuat seseorang bingung, terkadang membuat bahagia namun tak selamanya terkadang juga memberikan luka terhadap seseorang. "vy gue mau ngungkapin sesuatu sama lu, boleh?" gavya menganggukan kepalanya memberi tanda bahwa ia mengizinkan...