[Chapter 3] Busan Memory 1

1.1K 119 8
                                    

Sooji mengenakan topi dan jaket jeansnya. Ia tidak ingin mengekspos banyak wajahnya kali ini. Ia masih takut jika Harin malah akan terobsesi dengannya dan mengambil maksud lain dari apa yang mereka berdua sudah lakukan. Lagipula, si psikopat cantik itu sudah mengancamnya.

Cantik? Yah, Sooji akui Harin sangat cantik, melebihi Yerim, setidaknya menurutnya. Dan itulah kenapa, malam panas itu terjadi. Semua itu benar-benar di luar kendali Sooji, meskipun tampaknya Harin merasa Sooji merencanakan sesuatu yang buruk untuk Harin dari situ.

Sejak Harin mengancamnya, Sooji semakin sadar bahwa dekat dengan Harin hanya akan membawa malapetaka lebih. Ia harus membatasi jarak dengan Harin. Bahkan, tidak boleh menunjukkan mukanya. Itulah kenapa ia juga selalu berada di belakang Harin selama karya wisata di Busan ini. Sejak ketika ia di bis, kemudian di kapal, dan begitupula di seaworld. Namun, Sooji tidak bisa menahannya, secara diam-diam, ia mencuri-curi pandang pada Harin. Sementara, Harin bersikap dingin dan rasanya tidak mempedulikannya.

Sampai akhirnya saat kelas mereka harus ke pantai. Sooji sudah berusaha mungkin untuk tidak dekat-dekat dengan si psikopat kelas. Namun, saat sedang menikmati duduk di pinggir pantai tersebut, ia mendapat banyak pesan dari teman sekelasnya.

"Dari teman-teman sekelas?" Tanya Jaehyung. Sooji hanya mengangguk.

"Itu pertanda bagus, meskipun mereka hanya coba-coba. Para fanatik geng psikopat mulai goyah. Mari kita lawan!" Teriak Jaehyung dengan semangat.

Saat Jaehyung bersemangat seperti itu, Sooji hanya diam dan menoleh ke sebelah kiri, dimana Harin berada. Perasaannya campur aduk, ia ingin mengalahkan Harin, ia kesal pada Harin dengan semua ancamannya. Ia takut pada Harin, dan ia harus berhati-hati pada Harin, si psikopat yang cantik dan kaya itu. Namun, tidak ia sangka, saat memandangnya begitu, Harin menoleh ke arahnya dan memandangnya balik. Mengetahui hal itu, Sooji merasa kesal karena sudah ketahuan mencuri-curi pandang.

"Ayo pergi sekarang!" Ajaknya pada ketiga temannya.

"Hah, kok udah mau pergi sekarang sih?" Keluh Jaehyung yang tampaknya belum puas merangkul-rangkul Ja Eun.

-----

Sebelum bis mereka hendak pergi ke tujuan berikutnya, Sooji masuk ke restoran dekat pantai itu, dimana mereka makan siang tadinya. Sooji kemudian bermaksud untuk pergi ke toilet, awalnya salah satu dari ketiga temannya, menawarkan diri untuk ikut. Dan saat ia hendak masuk ke toilet, di depan situ, si psikopat cantik sedang menunggunya sambil menyender ke meja di situ. Saat ia melihat Sooji sudah masuk, ia melangkah mendekati Sooji.

Sooji hanya diam di tempatnya. Tidak salah lagi kalau gadis itu benar-benar psikopat yang tampaknya mulai terobsesi pada dirinya juga. Sooji hanya bisa melihatnya dengan dingin dan angkuh, tanpa menunjukkan rasa takutnya. Harin semakin mendekat, dan ketika ia sudah kurang 1 meter di hadapannya, Harin tampak mengulurkan tangannya secara perlahan, seolah tangan itu ingin meraih wajah Sooji. Pada awalnya, Sooji membiarkannya. Namun kemudian, ia teringat apa yang Harin rencanakan secara tersirat. Harin adalah penyebab ayahnya dipindah tugaskan, ancaman korupsi, dan lainnya.

Plaak.

Dengan cepat dan tanggap Sooji menepis tangan wanita gila itu. Sooji kesal dan tidak mengijinkannya menyentuh pipinya. Sekalipun begitu, tangan Harin tetap bertahan. Seketika, Harin mengubah pandangannya ke bahu Sooji, kemudian mengambil sehelai rambut yang ada di jaketnya.

"Hanya rambut kan?" Dia menunjuk sehelai rambut yang sudah ia raih dengan kedua jarinya, lalu membuangnya. Wanita gila itu memang pintar mencari alasan.

"Kenapa kau menjauhiku?" Harin kemudian mengajukan pertanyaan.

"Sejak kapan kita dekat?" Sooji menjawab dingin dengan penuh rasional.

The Bad HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang