2

87 9 1
                                    

Cheot mannameun neomu eoryeowo
Gyehoekdaero doeneun ge eopseoseo
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Pagi ini, di meja makan Dion dan Ibunya sedang sarapan bersama. Tidak ada percakapan antar keduanya hanya diam dan sunyi, lalu terpecah ketika klakson mobil terdengar dari luar.

"Siapa tu bu? " Tanya Dion pada ibunya.

"Ayah barumu datang nak, habiskan makananmu lalu bersiap-siap lah," Ucap Ibu Dion.

"Anj yang bener aja, " Ucap Dion dalam hatinya.

KREEEKKKKK...

Suara pintu terbuka menampilkan pria kekar serta tampan yaitu Ricky, kemudian dia masuk makin dalam menuju ke arah ibu Dion.

"Sophia bagaimana? Apakah sudah siap? " Ucapnya.

"Tunggu anakku ya, Dion bersegeralah! " Perintah Sophia.

30 menit berlalu...

Dion keluar dari kamarnya dengan membawa koper sebesar beras maksudnya karung beras 10 kg tapi ini koper. Paham kan?

Ricky menyambut anak tirinya dengan merentangkan tangannya pada hadapan Dion.

"Kemari nak! " Ucap Ricky.

Dion mengabaikan itu dan langsung bergegas keluar. Ricky sedikit sakit hati kemudian ditenangkan oleh Sophia.

"Sabar ya tuan, Dion perlu waktu untuk menyesuaikan hal ini, " Ucap Sophia dan dianggukkan oleh Ricky.

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan mulai perjalan.

Selama perjalanan Ricky sering mengajak Dion berbicara tapi hanya di jawab "ya, hmm, gak, ok, " Kek cokul 🥶🥶.

Tapi satu kalimat dari Ricky akhirnya membuat Dion terbelalak.

"Oh ya nak Dion nanti kamu sekamar sama anak ayah ya, kamar 1 nya masih jadi gudang nanti ayah renovasi untuk kamu dan ibumu tidur, " Ucap Ricky pada Dion.

Dion melotot memikirkan maksud dari ucapan yang ibunya panggil tuan tersebut. Jadi dia harus berbagi kamar atau buruknya berbagi kasur sama orang asing? Yang bener aja pikir Dion.

Tapi kalimat terakhir itu yang membuat berpikir keras. Kan mereka sudah suami istri masa pisah kamar?

"Kenapa aku sekamar dengan ibuku? Kenapa ga anda saja yang sekamar dengan ibuku? " Tanya Dion. Mereka terdiam sejenak lalu ibu Dion lah yang menjawab.

"A-ah... Nak gasopan bicara seperti itu sudah nanti di sana kamu coba ya akur sama kakakmu, " Ucapan Sophia mendiamkan Dion yang Notabennya emang pendiem.

2700 detik kemudian..

Mereka tiba di kediaman keluarga Narsanan, saat tiba saja perasaan Dion udah pengen pulang aja, auranya gelap.

"Nah kita sudah tiba, ayo masuk! " Ucap Ricky.

Tapi Sophia menyuruh Dion untuk tinggal di luar sebentar sementara Ricky yang masuk duluan. Kesempatan ini Dion manfaatkan untuk mulai bertanya lebih.

"Ibu, ibu lagi gak main rahasia rahasiaan kan sama Dion? Kenapa seperti ada yang ibu tutupi? " Ucap Dion.

"Tidak nak, tak ada yang ibu sembunyikan, " Ucap Sophia.

|| 𝐏𝚕𝚘𝚝 𝐓𝚠𝚒𝚜𝚝 || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang