Ch 1. Penghianatan dan artefak

1.7K 145 11
                                    

[Hai para reader's.... Maaf ya, cerita ini pertama yang Rei buat, mungkin bahasanya campur baku gk baku,
dan pastinya banyak typo dan penulisan tidak sesuai bertebaran:) Tandain aja biar bantu Rei revisi nantinya. Semoga gk gebosenin, dan jangan lupa vote komen,  biar rei semangat lajutinnya]































~SELAMAT MEMBACA~




























.
.
.
.

Byurrr

Diego Virstone, laki-laki dua puluh delapan tahun itu terbagun dari tidurnya.

Dinginnya air es membangunkan paska seluruh indra tubuhnya. Bekas luka di hari-hari sebelumnya kembali terasa hingga membuat kesadarannya kembali seutuhnya.

Dia menatap sekelilingnya, tangan dan kakinya masih terikat di penjara gelap yang penuh bau darah.
Sudah satu tahun berlalu sejak dia terkurung di penjara bawah tanah
ini.

"Bangun pecundang."
Penjaga penjara berteriak
keras setelah menyiram dirinya.

Diego, mata biru langitnya
menatap tajam penjaga itu.

'Menjengkelkan'

Penjaga itu menatap marah dan melayangkan pukulan keras tepat
di perutnya, sampai membuat Diego mengeluarkan isi perutnya yang sudah lama tidak ia beri makanan.

"Berhentilah menatap angkuh
seperti itu kau bukan siapa-siapa
lagi sekarang."

Penjaga itu melepaskan borgol yang mengikatnya dengan tembok selama ini. Tubuhnya yang tidak berdaya langsung terpuruk jatuh.

Andai saja kekutan miliknya tidak hancur, satu mantra saja pasti akan langsung membunuh penjaga itu, tidak mungkin seisi penjara ini.

Sebelumnya ia adalah salah satu penyihir class 7th terhebat yang ada di kekaisaran. Orang yang di segani banyak orang walau sebelumnya ia bukan seorang bangsawan.

Begitulah, sebelum dia dikhianati oleh Derick, sang kaisar saat ini, sekaligus temannya. Orang yang telah ia bantu untuk mencapai singgasana
kekaisaran yang seharusnya bukan miliknya. Dia telah mengorbankan kesetiaannya pada Derick.

Tapi—

Derick malah meracuninya dengan racun khusus yang dapat merusak inti mana seorang penyihir. Semua itu dia lakukan karena merasa terancam dengan keberadaan Diego, temannya sendiri—tidak mungkin dia hanya menganggap Diego sebagi alat yang
ia gunakan untuk mencapai yang ia inginkan.

Diego mengetahui bahwa Derick orang yang licik dan melakukan segala cara untuk mencapai keinginannya. Namun, dia tidak menyangka jika bahwa Derick begitu jahat sampai menyingkirkan dia.

Diego tidak tahu tipu muslihat apa yang di gunakan Derick luar sana, sampai tidak ada seorang pun yang mencari keberadaannya. Apa Diego di umukan sebagai penghianat, atau orang-orang mengetahui dirinya sudah mati. Dia tidak tahu alasan mana yang di gunakan Derick.

Diego menatap penjaga di depannya.
"Kali ini berapa kali kalian akan menanyaiku lagi?"

Diego semakin acuh dengan situasi ini. Sudah beberapa kali ia di interogasi dan diberikan pertanyaan yang sama.

Saat pertama kali Diego terbangun
di penjara, mereka semua merampas semua barang milikinya kecuali
satu benda yang ia sediri tidak ingat mendapatkannya dari siapa.

The Return of The MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang