When we meet again

Hari sial?

"Ka Lion kenapa kakak tinggi kyk titan?" 

"Karena aku udah gede"

"Acel udah gede tapi gak tinggi tuh"

"Acel masih kecil tauk, buktinya aja tingginya masih se pinggang aku"

"Aku udah gede ka Lionnn"

"Iya² udah gede"

"Ohya kata olang kalo udah gede bisa pacalan loh, ka Lion mau jadi pacalnya Acel gak?"

"Heh tau darimana pacaran?"

"Dari bang Zahlan sama ka Zee"

"Ck kamu jangan dengerin mereka, mereka itu sesat"

"Aku bilangin meleka loh"

"Udah² intinya kita gak boleh pacaran karena kamu masih kecil"

"Kalo aku benelan udah gede nanti gimana?"

"Boleh aja sih"

"Oke pokoknya ntal kalo udah gede aku mau pacalan telus nikah sama ka Lion"

"Ck dasar bocil"

...

*Seorang anak kecil berusia 4 tahun di kabarkan hilang di sebuah taman pusat kota, di curigai pelaku merupakan seorang buronan yang sampai saat ini tidak bisa di temukan oleh polisi*

"Ashel kenapa Aksa! Ashel mana!"

"Hiks Ashel"

...

(Suatu hari di sebuah rumah besar dengan desain klasik tapi mewah yang berada di ibukota indonesia)

"Papah ngapain nyuruh aku cepet pulang?" tanya Ashel

"Kamu duduk dulu" ucap Abin, sang kepala rumah dan papahnya Ashel

(Ashel pun duduk di samping abangnya dan di depan seseorang yang telah datang ke rumahnya)

"Shel kamu bakal papah jodohkan dengan temen papah demi membayar segala hutang perusahaan papah" ujar Abin sambil melirik Ashel dan seorang cowo yang di perkirakan umurnya itu gak terlalu jauh dengan pak Abin ini 

"Halo" sapa cowo itu dengan senyum ramah

"Papah apa²an sih?! Kenapa papah jual aku demi hutang² papah?" kesal Ashel

"Kamu gak usah ngebantah, ini juga demi kebaikan keluarga kita" ujar Ditho, abangnya Ashel

"Aku bukan barang yang bisa seenaknya kalian jual ya dan lagian ini demi kebaikan keluarga kita apa untuk kebaikan kalian berdua?" ujar Ashel

*Plak (satu tamparan dari Abin mendarat di pipi Ashel)

"Pah!"

"Nurut atau papah bakal lakuin yang lebih dari ini"

"Kalian monster"

(Setelah mengatakan itu Ashel pun pergi dari sana)

...