Soraru menghela napas kala melihat badai salju yang sejak tadi tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Gelas berisi teh yang masih mengepulkan uap panas itu ia genggam semakin erat untuk mengusir rasa dingin yang mulai menjalar walau di ruangan ini terdapat penghangat.
Ia merindukan Tokyo dan seseorang di dalamnya.
Maka sekali lagi ia menghela napas panjang, sepasang manik gelapnya mengerjap resah memikirkan cara untuk pulang dengan aman saat ini.
"Badai salju akan turun sepanjang malam. Kalau tidak sedang buru-buru, apakah Anda ingin menginap di sini, Tuan?" suara sang pemilik toko terdengar di kedua telinganya.
"Ah, saya tidak sedang buru-buru. Jika tidak keberatan, izinkan saya menginap di sini." lalu dengan ucapan terima kasih ia diantar ke lantai dua toko ini oleh sang pemilik toko.
Merebahkan tubuh lelahnya di atas futon, Soraru menatap langit-langit kamar dengan tatapan menerawang dan senyum yang perlahan terbit di wajah manisnya itu.
"Besok, aku akan kembali ke Tokyo."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo dan Soraru
Krótkie Opowiadania𓆟 𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 Tokyo tanpa Soraru terasa sangat beku 2024 || Tamagochuu (very) short fic