6.

91 17 2
                                    

Terhitung sudah 1 jam Ningning berguling-guling di ranjangnya sendiri. Dia sudah berusaha memejamkan matanya namun pikirannya masih tidak berhenti memikirkan gadis kecil tadi. Ditambah ketika dia mendengar pengasuh gadis itu memanggilnya dengan sebutan 'Lily'. Demi apapun nama itu terasa tidak asing baginya. Mungkin, nama itu memang sudah banyak digunakan oleh orang lain, tapi entah kenapa nama tersebut juga seakan mengingatkannya pada suatu momen yang sialnya dia sudah lupa akan itu.

Memikirkan hal tersebut lama kelamaan membuat Ningning terlelap dengan sendirinya sampai melupakan agenda dia yang seharusnya pergi ke supermarket pagi-pagi sekali keesokan harinya.

୨୧

"T-Tuan Renjun..." Renjun yang sedang membuka lemari pendingin untuk mengambil sebotol air seketika menoleh ketika mendengar namanya dipanggil.

"Kenapa, bi?" Dia melihat perempuan paruh baya yang merupakan pengasuh Lily berjalan menuju kearahnya.

"Emm boleh saya bicara sebentar dengan Tuan Renjun?" Tanya perempuan paruh baya tersebut dengan sangat hati-hati mengingat majikannya itu terlihat baru menginjakkan kakinya ke rumah.

"Bicara aja." Ucap Renjun sembari menuangkan air ke dalam gelas.

"Ja-jadi begini.. Tadi waktu saya jemput Nona Lily... " Ucapan yang terkesan bertele-tele tersebut membuat Renjun mulai jengah. Apalagi dirinya sama sekali belum beristirahat sedari pagi.

"Langsung ngomong aja, bi. Kenapa waktu jemput Lily?"

Melihat majikannya mulai tidak sabaran, membuat perempuan paruh baya tersebut semakin takut untuk berbicara terus terang.

"Maaf Tuan Renjun, sebenarnya sewaktu saya menjemput Nona Lily ada perempuan muda yang berada disana juga. Dan Nona Lily terus-terusan memanggil perempuan tersebut dengan panggilan 'mama'." Akhirnya setelah memberanikan diri, Bibi Kim bisa menjelaskan kejadian siang tadi kepada Renjun.

Mendengar cerita dari pengasuh anaknya itu membuat Renjun mengernyitkan dahinya. "Bukannya bibi juga sudah tau wajah perempuan 'itu'?

Bibi Kim terlihat menganggukkan kepalanya tanda bahwa dia mengetahui rupa seseorang yang ditanyakan oleh Renjun. Dirinya pun masih mengingat dengan jelas rupa perempuan yang merupakan ibu kandung dari majikan kecilnya itu.

"Terus kenapa? Maksud saya kan kalau yang ditemui Lily tadi bukan perempuan itu ya sudah bukan sebuah masalah besar. Anak kecil seumuran Lily ya harusnya sudah sering bersikap seperti itu kepada orang asing sekalipun." Ucapan Renjun berhasil membuat Bibi Kim tidak berkutik lagi. Tanpa mendengar jawaban dari Bibi Kik terlebih dahulu, Renjun memilih pergi ke kamarnya meninggalkan perempuan paruh baya tersebut.

Disisi lain Bibi Kim masih merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa menjelaskan ceritanya secara lengkap sehingga dia melupakan bagian ketika majikan kecilnya itu mengaku menemukan foto perempuan yang mirip dengan perempuan siang tadi di kamar papanya. Harusnya hal tersebut yang menjadi poin utama pembicaraannya mengingat Lily tadi terus menerus berkata bahwa perempuan asing itu sama persis dengan yang dia lihat pada foto.

୨୧

Ningning yang semula sudah berencana pergi ke supermarket pagi-pagi sekali terpaksa menerima fakta bahwa dirinya baru terbangun pukul 11 siang. Bukan hanya itu, rencananya untuk minggu pagi yang cerah ini otomatis menjadi berantakan karena kebodohannya sendiri. Mau tidak mau dia harus bergegas membersihkan dirinya dan segera menuju ke supermarket seperti tujuan awalnya tadi.

Tidak butuh waktu lama, Ningning sekarang sudah menginjakkan kakinya di supermarket. Memang supermarket yang dia tuju hanya berjarak 10 menit dari apartement-nya itu. Semalam dia sudah merinci apa saja yang perlu dia beli sehingga sekarang dia dengan gesit sudah memasukkan beberapa barang yang dia butuhkan ke dalam keranjang belanjaannya.

Hampir 30 menit berlalu dan Ningning memutuskan untuk menyudahi acara belanjanya kali ini. Apalagi ketika melihat keranjangnya sudah hampir full.

Segera saja dia berjalan menuju kasir dan dia hampir saja dibuat mengumpat ketika melihat antrian kasir yang sudah sepanjang rel kereta api tersebut. Mau tidak mau dia harus bersabar sedikit, lagian kesalahan dia juga kenapa harus berbelanja di siang bolong seperti ini apalagi dalam keadaan weekend.

Karena bosan, Ningning memilih bermain dengan smartphone-nya, ya walaupun kegiatan dia hanya scroll homepagenya saja setidaknya bisa mengurangi kebosanan dia untuk beberapa menit kedepan.

"Bukankah kita terlihat seperti pasangan yang sudah menikah? Lihat, kita berbelanja bahan makanan di akhir pekan seperti ini."

Ningning yang awalnya fokus pada smartphone-nya tiba-tiba memusatkan perhatiannya kepada pasangan muda-mudi di depannya ini. Dia menebak bahwa mereka masih anak sekolah dilihat dari percakapan mereka yang berasa tidak ada hari esok itu.

Ningning tersenyum geli ketika melihat gadis di depannya itu terlihat merona setelah sang kekasih menggodanya. Ah, gadis tersebut terlihat persis seperti dirinya di masa lampau. Ditambah lagi Ningning dengan 'dia' juga seringkali berbelanja di akhir pekan bersama untuk berbelanja sebelum melakukan eksperimen di dapur.

Sadar akan dirinya yang lagi dan lagi mengingat masa lalu membuat Ningning memukul kepalanya pelan sambil merutuki dirinya sendiri di dalam hati. Bahkan masih bisa dihitung jari semenjak kedatangannya kembali ke negara ini, namun sudah banyak sekali kejadian-kejadian yang selalu mengingatkan Ningning tentang masa lalunya itu. Sepertinya setiap sudut di negara ini pasti akan membuatnya teringat akan 'dia'.

Terlalu asyik melamun, dirinya sampai tidak sadar bahwa antrian di depannya tinggal 2 orang saja. Ningning pun terlihat mulai merogoh tasnya untuk mencari keberadaan dompetnya itu. Dia sedikit panik karena takut kalau dompetnya tertinggal mengingat dirinya adalah tipikal orang yang ceroboh dan pelupa sekali.

Syukurnya dompet tersebut ketemu bersamaan dengan antrian di depannya yang tinggal 1 orang lagi. Otomatis Ningning berinisiatif mendorong pelan keranjang belanjaannya untuk semakin maju mendekat ke arah kasir.

"Ningning?"




︵‿︵ ୨୧ ︵‿︵




Halo, maaf sekali kalo aku baru update🤧. Kalian pasti tau kalo Renjun ngga ikut tds hampir di semua konser Asia jadi yaa karena itu juga si ngebuat aku lumayan "down" beberapa minggu ini. But kita doain aja semoga Renjun bisa segera sembuh dan tampil ke publik lagi🙌
Oh iya, gimana nih update-an kali ini? Semoga suka ya walaupun updatenya cuma dikit hehe..

11 Mei 2024




Baby Breath | Renjun × NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang