Namaku Raka, aku baru lulus Smp tapi umurku sudah 17 tahun dan Aku murid SMK jurusan TKJ. Aku selalu dikelilingi oleh para perempuan yang suka padaku, namun hingga saat ini belum ada perempuan yang aku sukai ataupun perempuan yang tidak menyukai ku.
...
Sekarang aku sudah semester 2. seharusnya aku sudah dekat dengan semua murid di kelas,tapi ada 1 cewe yang hanya mau bicara dengan teman cewenya saja, Nama nya Hani. Dia murid jurusan multimedia, kelas multimedia dan TKJ dicampur saat kelas 10 ini.
Suatu hari aku baru datang dan mencoba menyapa nya namun dia saat itu sangat berbeda dengan biasanya yang ramah dengan teman nya. Apa mungkin ini tatapan untuk para lelaki? Apa semua lelaki akan ditatap seperti itu? Aku makin penasaran dan sedikit takut.
Aku bertanya kepada teman nya ada apa dengan Hani ini dan dia membalas " Iya dia tidak biasanya diam begitu, akupun tadi ditatap kosong juga mungkin besok dia bakal kembali seperti biasanya, biarkan saja dulu dia sendiri." Aku pun menuruti perkataan temannya.
...
Besoknya saat kucoba menyapa nya lagi, dia akhirnya dia menjawab dengan senyum seperti tidak terjadi apa apa. Aku masih penasaran kenapa dia begitu kemarin, Aku tidak suka dengan tatapan nya itu.
tapi si Hani malah jadi panik karena PR seni nya belum selesai, aku mencoba membantunya lalu dia senang dan berterimakasih sudah ditolong kepadaku, akupun tidak memikirkan dirinya yang kemarin lagi.
...
Hari ini ternyata ada ulangan praktek harian, kelas kami praktek komputer dasar dan saat disubmit aku mendapatkan nilai yang buruk. Aku ini tidak bisa karena terpaksa! Aku dengar si Hani itu mendapat nilai diatas? Kenapa dia bisa? Padahal dia bukan di jurusan TKJ, ini kan pelajaran jurusan TKJ!
Aku iri dengan Hani dengan nilai nya yang baik, bagaimana aku bisa mendapatkan nilai yang baik agar ibu senang?.
Aku lahir di keluarga pengusaha game terkenal, sejak kecil keluarga kami tidak memperbolehkan anak di bawah umur untuk di berikan benda eletronik karena tahu bahayanya. Saat SMP aku pernah tidak naik kelas sekali karena ada teman yang berusaha untuk menghancurkan keluarga ku dan aku malah terkena hukuman yang membuat ku tidak naik kelas. Ibuku sangat marah saat itu, dan ibuku seketika berubah sikap ketika bersamaku. Ibu sekarang suka marah, pemaksa dan harus menuruti apa keinginannya.
Aku akhirnya lulus di umur 17 tahun, aku sudah boleh menggunakan komputer, tapi saat dibolehkan aku malah dipaksa untuk mahir komputer karena keluargaku. Aku sama sekali tidak mengerti apa apa kerena Aku hanya pernah melihat sekilas. aku anak kedua dan mempunyai adik perempuan, Tidak ada yang bisa ku ikuti dan hanya bisa melihatnya saja.
Ku tahu Hani buruk dengan nilai seni lukis nya, tapi kenapa dia malah masuk jurusan multimedia? Aku sih tidak peduli dengan dia yang nilai buruknya itu karena nilai seni ku selalu baik.
Sejak kecil aku suka menggambar apa saja yang aku lihat untuk pengganti barang elektronik, aku selalu menggambar dan menulis cerita, Jika aku bisa memilih aku ingin masuk jurusan multimedia saja.
Aku pun pulang ke rumah dan tidak akan mengatakan tentang nilaiku ke ibu, tapi ibu tiba tiba menanyakan tentang nilai ku karena diberitahu oleh anak pekerja ayah yang selalu mengikuti ku kemana saja namanya Dika, dasar b*jingan dia selalu seenaknya begini. Aku memberikan nilai ku ke ibu dan ibuku langsung marah dan membeda bedakan ku dengan si Dika itu, aku sejak kecil tidak suka dengan dia karena selalu sombong dan suka menguntit orang sepeti ini, aku tidak tahu sampai kapan dia akan menyerah.
...
Besoknya saat aku datang ke sekolah aku sengaja tidak menyapa Hani karena kejadian kemarin, padahal dia tidak salah apa apa tapi aku kesal dengan nya, Tapi tiba tiba dia mencoba menyapaku tapi aku biarkan saja. Aku sekarang mengerti kenapa aku kesal saat ditatap kosong olehnya karena mungkin dia sama sepertiku yang hidup penuh luka yang ditutupi oleh senyuman palsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Comes Love (DRAFT)
RomanceIni cuma rangkaian kejadian saja, belum direvisi. Cerita ini dibuat sejak tahun 2019 dan masih berbentuk draft atau mentahan saja, tolong jangan dijadikan acuan untuk menjiplak cerita ini.