0.2🐰

107 17 2
                                    

Setelah mendapat kabar bahwa kekasihnya sedang tidak baik baik saja. Kalandra segera bergegas menuju ke kampus sang pujaan. Memarkirkan mobil di basemant kampus lalu berlari ke arah ruangan yang sudah di beri tahu oleh gina.

Tanpa memperdulikan tatapan aneh dari mahasiswa kampus kala tetap berlari sampai akhirnya menemukan ruangan yang ia tebak ini adalah uks dan ya. Ada gina didepan sana.

"Kala!". Gina melambaikan tangan, kala kembali berlari kecil sampai berada tepat didepan gina.

"g,gimana keadaan hahh, kak valle?". Nafas yang masih memburu kala mencoba untuk menetralkan nafasnya. Sungguh dia sangat lelah. Basement kampus dengan uks sangat lah jauh ia berlari sudah seperti mengelilingi lapangan lima kali putaran.

"Valle udah sadar, dia lagi istirahat. Gih masuk terus bawa pulang dia pucet banget". Kala mengangguk lalu ia izin untuk masuk.

Kalandra masuk kedalam ruangan itu dengan nafas yang masih terengah. Ia mendekat kearah ranjang dan melihat keadaan kekasihnya. Benar saja valle sangat pucat. Kala duduk disisi ranjang lalu dengan sangat berhati hati ia merapihkan anak rambut yang menutupi wajah cantik namun pucat itu.

"Kak, kala disini". Perlahan valle membuka matanya sedikit buram dan akhirnya dia melihat wajah manis kekasihnya. Valle tersenyum kecil lalu merentangkan tangan tanda ia ingin memeluk yang lebih muda.

Kalandra mendekat lalu mendekap tubuh lemah itu dengan hati hati. Kala merasakan suhu tubuh yang lebih tua. Hangat iya bukan lebih tepatnya panas. Iya valle demam.

"Darah rendah nya kambuh ya?". Tanya kalandra dengan lembut, tak lupa mengusap pelan bahu yang lebih tua. Sedangkan valle hanya mengangguk. Baru saja kalandra ingin melepas pelukan namun valle menahannya dengan mempererat pelukan itu.

"Jangan marahin aku, aku lagi sakit!". Cicitnya pelan membuat kalandra tekekeh. Kadang kalandra berpikir bahwa umur mereka tertukar. Namun kalandra juga sering semanja ini jika valle benar benar tidak ada waktu untuknya.

"Pulang yuk? Ketemu mama, biar mama aja yang marahin kaka. Aku males marahin kaka soalnya".

"Ih gitu, gamau aku tuh niatnya mau ajak kamu ke apart". Valle melepas pelukan lalu menatap kalandra.

"Mau ngapain?". Tanya kalandra dengan senyum manisnya.

"Ga usah mikir aneh aneh! Bahan masakan kaka di apart lagi banyak kaka mau masakin kamu". Kalandra terkekeh.

"Yaudah ayo ke apart, biar kala aja yang masakin kaka".

"Serius?". Kalandra mengangguk lalu tangannya beralih mengalungkan lengan valle di lehernya. Lalu ia angkat tubuh lemas itu.

"Ayo pulang, kala yang obati biar sembuh". Kalandra menggendong yang lebih tua untuk keluar dari ruangan ini.

Baru ia berbalik badan ada seorang pemuda yang kalandra bisa menebak ini adalah kating dari pacarnya.

"Eh mau di bawa kemana?". Tanya jordan dengan wajah sedikit datar.

"Mau gue bawa pulang, bang". Valle menepuk pelan pundak yang lebih muda.

"Yang sopan ah". Valle kembali menatap jordan.

"Dia jemput gue, jo. Disuruh gina tadi jadi gue pulang sama dia". Jordan menatap kalandra dengan tatapan curiga bercampur tidak yakin.

"Yakin mau pulang sama bocah SMA ini?". Tanya jordan sekali lagi. Valle hanya mengangguk.

"Gue emang masih SMA bang tapi cewek di gendongan gue ini pacar gue. Sorry nih lo ga bisa ngelarang gue. Permisi". Kalandra sungguh jengah niatnya ingin membawa valle segera pulang malah terhambat oleh sosok pemuda menyebalkan itu.

Valle dan Kalandra (Na Jaemin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang