0.3🐰

106 14 1
                                    

Dengan raut wajah dingin dan tatapan tajam kala mempersilahkan orang itu masuk. Awal nya dia ingin mengusir tapi dia harus sopan bagaimana pun juga di depannya ini lebih tua darinya.

"Valle, oh lagi makan ya? Sorry gua ganggu". Valle terkejut saat melihat jordan masuk dengan menenteng dua Tote bag besar dikedua tangannya.

"Eh.. jordan, ada apa?". Baru saja valle ingin berdiri tapi kalandra sudah memberi gestur untuk tetap duduk.

"ada perlu apa bang? Kak valle nya mau istirahat". Tatapan nya tetap tajam dan menusuk. Valle hanya bisa diam saat melihat yang lebih muda seperti ini.

Tanpa memperdulikan ucapan kalandra, jordan memilih berjalan mendekati valle dan meletakkan dua tote bag itu di atas meja tepat di depan valle.

"Gua cuma mau kasih ini kok, ini dari mama. Beliau khawatir pas gua bilang lo sakit jadi ini titipan dari mama". Sial rasanya valle ingin menghilang saja. Ia bisa melihat urat di lengan kalandra semakin jelas karena menahan emosi.

Dan sial nya lagi jordan dengan berani mendekatkan wajahnya kepada valle. Tatapan mereka bertemu seakan sengaja memancing kemarahan pemuda SMA yang sedari tadi diam sambil menahan hasrat ingin menghajar kating kurang ajar didepan sana.

"Jo, sebelumnya makasih dan sorry ini udah malem. Disini juga ada pacar gue..". Valle dengan hati hati mendorong pundak jordan agar sedikit menjauh.

"Hargai pacar gue ya jo? Dan ini gue terima, bilang ke mama terimakasih banyak". Valle tersenyum membuat jordan menghela nafas lalu mengangguk.

"Yaudah iya gua balik, cepet sembuh ya cantik". Jordan dengan berani mengecup bibir valle bahkan melumatnya meski singkat jelas kalandra melihat itu.

Kalandra sangat muak dia benar benar ingin menghajar pemuda itu sekarang juga. Kalandra mendekat lalu mempersilahkan jordan untuk keluar.

Setelah berpamitan kalandra sengaja menutup pintu apartemen dengan kuat. Valle terperanjat dan hampir tersedak karena mendengar suara pintu itu.

"Kaka istirahat sekarang, biar kala yang beresin ini". Ucap kala dengan membereskan alat makannya.

"Kaka belum selesai makan kala". Balas valle dengan suara pelan. Gadis itu kembali menyuap sisa makanan dengan perasaan bersalah dan takut.

Kalandra menghela nafas lalu pergi ke dapur berniat mencuci piring dan alat masak yang digunakan kekasihnya tadi. Valle segera menyelesaikan acara makannya. Setelah selesai makan valle membereskan sisa piring yang ada di meja makan.

Valle berjalan ke arah dapur dimana kalandra masih sibuk mencuci beberapa perabot yang kotor. Baru valle ingin menggeser tubuh kalandra agar memberi space sedikit untuk dirinya tapi malah gagal.

Kalandra mencuci tangan lalu mengangkat tubuh yang lebih tua. Kalandra di dudukkan valle di atas pantry tepat di sebelah wastafel. Kalandra mengambil sisa piring yang dibawah valle lalu kembali fokus dengan kegiatan mencuci piringnya.

Iya begini lah kalandra jika dia sedang marah. Valle hanya bisa menurut tanpa banyak protes. Yang lebih muda sesekali melirik valle yang sedang menunduk dengan memainkan jarinya. Persis seperti anak kecil yang sedang dimarahi kedua orang tua nya.

Setelah selesai dengan kegiatan mencuci piring kalandra segera menghadap valle. Ia kungkung tubuh yang lebih tua dengan kedua tangan berpegangan pada pinggiran pantry.

"Muka kala di depan kaka, bukan di bawah". Tangan yang lebih muda terulur demi mengangkat dagu si cantik agar menatap matanya.

"Maaf". Cicit nya pelan.

Kalandra tersenyum lalu mengecup pelan bibir pucat itu. Ia segera mengangkat tubuh yang lebih tua dengan sekali tarikan.

"Fuck. Pas kena itu kak".

Valle dan Kalandra (Na Jaemin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang