tag, You're it // Six

1K 119 44
                                    

.
.
.
.
.
Lanjutannya

Author POV

Malam Hari // 20.33 wib

Kediaman Anggisara // kamar Ruka

"Kak...udah ada kabar belum tentang Kak Rami?" Tanya Rora yang lagi rebahan di atas kasurnya Ruka

"Belum,gue masih nanya anak-anak lain..." Geleng Ruka tanpa mengalihkan tatapannya dari hp nya,yang saat ini lagi nyari info tentang adik keduanya yang tiba-tiba aja ilang.

"Gue khawatir Kak" sahut Rora lalu beranjak ke sofa yang ada di di depan ranjang

"Sama,gue juga khawatir Ra!" Lirik Ruka dan menyimpan hp nya

"Cari yuk,takutnya Kak Rami ketangkep satpol PP" ajak Rora dan terus menarik baju Ruka

"Hah? Kok jadi ke satpol PP sih jir?!" Ruka pun memicingkan matanya bingung

"Iya, soalnya tampang Kak Rami kek gembel" jawab Rora ga ada akhlak

"Bejirr,mulut Lo harus di gosok sama karbit nih Jing!" Geplak Ruka ke bibir adiknya

"Udah ah,ayok kita cari Kak Rami... Kasian! Orang spesial macam kak Rami cuman ada satu di dunia ini ga ada yang lain! Jadi,sayang kalo harus punah dari muka bumi ini!" Rora pun menarik paksa tangan Ruka dan membawanya ke bawah

"Buseettt.... mulutnya kek ga pernah dicipok aja!" Lirik Ruka ke wajah adiknya

"Mau kemana kalian? Udah lewat jam tujuh ini,adek dilarang keras untuk pergi dari rumah!" Tahan Papah Edward yang kebetulan ada di bawah

"Ke rumahnya Chiquita Pah! Mau ngambil buku! Ga lama kok,iya kan Kak!" Sikut Rora ke pinggang Ruka

"Iya Pah,cuman ke rumah nya Chiki aja,kalo udah langsung pulang kok" sambung Ruka, Edward pun menatap mereka berdua dengan tatapan kurang percaya

"Ya udah sana, hati-hati bawa mobilnya,jangan ngebut!"

"Oke...bye Paaahhh..." balas Rora semangat lalu menarik kembali tangan Ruka

"Ambil sana mobilnya, princess tunggu disini!" Dorong Rora ke bahu Kakaknya

"Cih! Princess cenah!" Mau ga mau Ruka pun pergi ke garasi dan mengeluarkan mobilnya, kemudian mereka berdua pergi menelusuri jalanan untuk nyari Rami yang ga ada kabar sama sekali dari siang tadi.

Sementara itu....

"Pulang sendiri sana! Gue males nganterin!" Asa pun mendorong Rami ke jalan

"Tapi..gue ga tau ini dimana!" Ucap Rami pelan karena seluruh badannya terasa sangat sakit sekarang

"Ckk..lewat sana,terus ambil kanan! Tu jalan tembus ke jalan deket kantor polisi!,dari sana Lo bakalan tau!" Jelas Asa lalu masuk ke mobilnya dan meninggalkan Rami seorang diri disana dengan tampang yang acak-acakan dan ada beberapa luka ditubuhnya, darahnya sudah ia bersihkan tadi sebelum Asa menyuruh nya untuk pulang.

"Haahhh....oke! Lo bisa Ram! ayo pulang jangan sampe mereka khawatir sama Lo!" Ucap Rami menguatkan dirinya sendiri dan langsung melangkah meninggalkan tempat itu

Selama berjalan tak ayal luka-luka nya kembali berdenyut dan terasa perih...tapi,mau gimana lagi..ia harus segera pulang dan melindungi Adik bungsunya,ia tak akan membiarkan Asa menyentuh adik kecilnya walaupun seujung kuku.

"Akhh..." Rami tiba-tiba terduduk di trotoar dan menahan area perut bawahnya yang terdapat luka sobek

"Gue ga sanggup lagi..." Ringis Rami dan mulai terisak menahan sakit,ia pun menyentuh perutnya dan benar saja,darah nya kembali merembes keluar

tag, You're it [RorAsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang