5

502 25 6
                                    


  Dua minggu kemudian istana mengadakan perayaan untuk penamaan putra laki-laki, pengangkatan menjadi putra mahkota serta pengangkatan Permaisuri. Karena ini semua orang sibuk sedari pagi dan semua pelayan bolak-balik untuk menyiapkan dengan segera. Fang Xiaoli juga sibuk, karena semua selir dan putri dewasa diundang untuk menonton. Ia mengenakan gaun kasual berwarna biru muda dengan jepit rambut warna senada. Dengan bantuan Ning Mei untuk membuat sanggul air mengalir ia sudah terlihat seperti peri cantik berperut buncit.

  Setelah menyempurnakan tampilannya dengan make up tipis, Fang Xiaoli berangkat menuju aula kebesaran bersama selir Wang. Di lorong ia melihat semua selir mengenakan gaun terbaik mereka namun tidak ada senyum, mereka tidak tahu setelah ini mereka akan dibuang atau malah dibunuh dibasmi langsung. Mereka was-was dengan apa yang akan terjadi setelah ini dan hati mereka masam.

  Aula kebesaran di desain dengan begitu megah, semua selir diatur bagian kanan sedangkan para putri sebelah kiri. Para menteri abdi dalem ada di barisan depan sedangkan perwakilan keluarga mereka ada dibagian terbelakang. Aula itu begitu hidup, ada barisan meja penuh makanan dan di bagian panggung kecil ada beberapa pemusik dan penari yang memainkan bakat mereka. Tidak begitu lama, Kaisar Song memasuki ruangan dan aula menjadi sunyi. Semua orang bersujud untuk memujanya. Terlihat Kaisar Song mengenakan jubah naga kebesarannya berjalan dengan dingin menuju singgasana nya diikuti beberapa antek-antek nya, Fang Xiaoli dapat melihat kelompok orang yang sama mengikuti Kaisar Song bahkan Zhao Yuan juga ada. Mungkin, mereka bertugas menjaga Kaisar Song kemanapun ia pergi.

  "Bangun."

  Semua orang bangun dan masih tetap diam menunggu Kaisar Song membuka mulutnya lagi, "Panggil selir Li masuk. "

  Detik kelima selir Li masuk dengan anggun sedangkan bayinya dibawa pelayan dibelakangnya. Gaunnya berwarna pink menyala dengan perhiasan mewah, ia berjalan dengan dagu terangkat tinggi seolah-olah semua orang yang ia lewati hanyalah sampah. Fang Xiaoli berdecak menatap tidak suka dengan kesombongan nya itu. Namun dia hanya bisa melihat nya melewati nya tanpa bisa mengucapkan kata umpatan yang tertahan di tenggorokan.

  Selir Li tidak langsung ditempatkan di singgasana bersama Kaisar, melainkan disediakan tempat khusus di depan menteri. Semua orang menatapnya kagum serta iri, namun tidak ada yang berani bicara keras tentangnya.

  "Sebelum pengangkatan Permaisuri.. "

  Semua orang menahan nafas saat Kaisar Song membuka mulutnya dan memandang sekitar dengan dingin.

  "Saya ingin ayah mertua memberikan kesetiaannya hanya untuk kekaisaran. "

  Jantung Li Ping berdetak begitu kencang, ia dengan gugup mulai melangkahkan kakinya dengan token kavaleri di kedua tangannya, "Hamba dan atas nama keluarga hamba bersumpah untuk selalu setia pada Kekaisaran. "

  "Zhao Yuan, ambil token itu. "

  Token diambil dan Li Ping merasa seluruh kekuatannya menghilang. Tanpa token itu dia tidak bisa menahan Kaisar lagi dan dia hanya bisa menjadi budak Kaisar untuk selanjutnya. Walaupun seperti itu, mengingat cucu dan anaknya akan naik pangkat ia dengan berat hati mundur dan kembali ke tempat dengan lesu.

  "Tabib Su Tang, masuk ke ruangan. "

  Tabib Su Tang, adalah tabib dengan kesaktian tinggi dan sangat sulit untuk orang lain melihat bagaimana rupanya karena tidak semua orang dapat menemukan keberadaannya. Menurut rumor, untuk mendapat pengetahuan medis lebih tinggi. Tabib Su Tang melakukan pertapaan selama 50 tahun. Jadi diperkirakan umur tabib itu sekarang 70 tahunan lebih.

  Fang Xiaoli mendonggakkan kepalanya melihat ke pintu karena ingin melihat tabib sakti itu. Tapi yang ia lihat adalah seorang pria berjubah putih dengan tutup wajah di kepalanya berjalan memasuki ruangan dengan tetap. Dimana tabib berumur 70 tahun itu? Apa dia muridnya?

Putra untuk KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang