Di pagi hari yang cerah tepatnya di kota Yogyakarta. Jalan di penuhi dengan kendaraan beroda empat maupun beroda dua, diantara kemacetan itu ada seorang wanita yang tengah berusaha melewati jalan yang cukup macet, ia adalah Azika Leandra salah satu siswa di SMA Trisatya, sekarang ia menempati kelas 11 MIPA 2.
"Ck sialan, macet segala lagi." ketusnya sembari memukul stir motor.
"Kalau gini, yang ada gue telat" sambung nya. Berusaha mencari cara agar bisa sampai tepat waktu.
Tanpa disadari, seorang pria paruh baya yang mengendarai motor di sampingnya itu mendengarkan omelan Azika.
"Kenapa sih neng? Dari tadi ngomel mulu" tanya pria paruh baya itu.
"Ini pak, saya pengen ke sekolah tapi jalan nya malah macet, bisa-bisa saya telat." kesalnya terus memperhatikan kendaraan di depan, berharap kendaraan bisa kembali lancar.
"Kenapa gak lewat jalan pintas aja neng?" tanya pria paruh baya itu memberikan saran.
"Kalau lewat jalan pintas yang ada makin tambah telat pak!" tegas Azika menolak saran dari pria paruh baya itu.
"Yaudah terserah neng aja."
Sesekali Azika berpikir, saran pria itu ada benarnya juga, "Apa gue lewat jalan pintas aja ya, tapi nanti malah tambah telat dong?" batin nya yang terus-menerus berpikir.
"Bodoh amat lah, yang penting sekolah" tanpa pikir panjang ia segera ke lokasi yang di tuju.
Pria paruh baya tadi menggeleng tidak habis pikir, karena pada akhirnya Azika mengikuti saran dari pria itu.
*****
Sesampainya di sekolah ia begitu terkejut melihat gerbang yang sudah tertutup rapat yang artinya siswa sudah tidak di perbolehkan keluar, dan peringatan untuk siswa yang telat datang akan di beri hukuman.
"Ck, nih satpam baru juga berapa menit udah di tutup aja" geram Azika berdecak kesal.
"Pak, bukain dong pak!" pinta Azika pada satpam yang ingin pergi meninggalkan gerbang yang sudah terkunci.
"Ya ngga bisa dong, siapa suruh telat!" geram nya sembari sedikit menertawakan.
Tidak peduli dengan gerak gerik Azika yang meminta tolong untuk di bukakan pintu gerbang, satpam itu malah meninggalkan Azika seorang diri.
Azika pasrah menghela nafas berat.
Ia terus berjalan tanpa henti ke arah kanan dan ke kiri untuk berpikir bagaimana caranya agar ia bisa masuk.
Cukup lama berpikir akhirnya sebuah ide licik muncul di benak nya. "Panjat pagar aja kali ya?"
Karena merasa tidak ada solusi lain, Azika terpaksa memanjat pagar sekolah agar bisa masuk.
Ia kini telag berada di atas gerbang yang tidak terlalu pendek dan terlalu tinggi itu. Hampir saja ingin turun, terdengar jelas suara sosok lelaki yang familiar baginya. "Telat?" lirih seorang lelaki yang melihat Azika berada di atas pagar.
Azika mengangkat pandangan nya untuk melihat sumber suara, dia merasa tidak asing dengan suara itu. Tepat, di depan nya terdapat seorang lelaki berseragam rapih. Yang berada di depannya adalah Nalendra Javas, Ketua OSIS di SMA Trisatya.
"Heh kayak tuyul lo tiba tiba datang. Tadi di jalan macet, makanya gue telat" sinis Azika pada Nalendra yang berada di depannya.
"Mau di bantuin turun ga?" tanya Nalendra kepada Azika yang kini masih berada di atas pagar.
Tidak ada jawaban darinya, dia hanya berdiam memerhatikan sekeliling nya. "Ga ada orang, semua udah masuk" celetuk Nalendra yang membuat Azika sontak menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovhord
Teen FictionKisah remaja anak sekolah menengah atas, dengan beribu tingkah lakunya yang aneh. Dan seorang wanita yang di hasut dengan sosok makhluk misterius, hampir saja dirinya tidak selamat waktu itu. Namun, berhasil selamat berkat pertolongan dari sosok lel...