Chapt 19 | Menyusun Rencana

5 2 0
                                    

"Kamu kenapa bisa disini, Mal?"

Entah darimana datang nya lelaki itu, Azika merasa bingung dengan yang saat ini terjadi, saat ada gumpalan asap yang memenuhi seisi hutan, secara sontak Malio menggandeng nya jauh dari Disa.

"Malioo! Jawab!" Tidak ada respon dari Mailo, Azika membentak karena ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Maafkan aku Azika" 

Malio menggenggam erat tangan Azika sangat keras hingga membuatnya pingsan. Entah apa yang ingin di lakukan lelaki egois itu, ia memang egois karena menginginkan wanita yang tidak searah dengan dunia nya.

Azika kini terbaring tidak sadarkan diri, Mailo lah yang membuat hal itu terjadi padanya. Malio memang sudah merencanakan semua nya dari awal, hari ini lah hari dimana ia akan membawa Azika abadi dalam hidupnya.

***

Pagi ini, Javas dan Alana sudah berada di lokasi perkemahan untuk menyusun rencana agar bisa membawa Azika dan Disa,  Alkhavian dan juga Kayesha ikut membantu hal tersebut.

"Papah udah siapin semua yang aku suruh kan?" Tanya Nalendra sedikit memastikan.

"Iya sudah Len. Tapi kita cuma bisa lakuin ini malam hari, jadi sementara ini kita kelilingi hutan ini dulu buat nyari tanda-tanda akurat yang bisa bantu kita" saran Javas, semuanya mengangguk menyetujui.

"Oke kalau begitu, Nalen kamu ikut Papah ya Nak, Alana pergi bareng Kayesha dan Alkhavian." Instruksi Javas, 

"Siap Om!" 

Tanpa pikir panjang mereka berdua kini pergi berlawanan arah, melakukan rencana nya untuk mencari tanda keberadaan Azika dan Disa yang akurat.

"Kak, bener ya kalau Azika sama Disa itu bisa berhubungan sama makhluk ghoib gitu?" Di keadaan seperti ini wajar saja rasa penasaran Kayesha memuncak, ia pikir dirinya dan Azika sudah sedekat itu hingga bisa mengetahui kepribadian masing-masing, bahkan yang privasi, namun sepertinya masih ada satu rahasia misteri dari Azika yang Kayesha belum paham betul apa itu.

Alana juga tidak tau pasti, ia hanya menggeleng karena tidak tau dengan wajah yang khawatir dan sedikit kewalahan, pasti perempuan itu begadang semalam hingga matanya terlihat layaknya panda.

Alkhavian memberi kode pada Kayesha dengan menyenggol lengan nya, karena memang Kayesha yang salah bertanya pada waktu yang tidak tepat seperti saat ini.

"Lo jangan nanya-nanya dulu, ga liat situasinya?" Cicit Alkhavian, padahal biasanya Alkhavian yang banyak tanya, dan Kayesha yang selalu menegur, kini sifat mereka menjadi terbalik.

"Dih tumben, biasanya juga lo yang paling penasaran" kesal Kayesha. 

Seperti biasa, Alkhavian menutup telinga nya seolah tak ingin mendengar Kayesha.

***

Nalendra meraba-raba sekitaran nya. Tidak ada tanda-tanda yang terlihat mencurigakan disana. Jika memang hilangnya mereka karena penculikan pasti meninggalkan jejak, namun di hutan itu tidak ada jejak manusia, aneh.

Nalendra merasa dugaan nya benar, jika Azika dan Disa tersesat, pasti mereka berdua akan mencari cara agar bisa selamat, apalagi Azika adalah orang yang mudah mengenal jalan pulang, maka dari itu Nalendra agak merasa ragu jika hilangnya mereka ini karena penculikan atau tersesat.

"Papah nemu sesuatu ngga? Aku ngga nemu jejak manusia disini, mereka berdua juga ngga mungkin kesesat, Azika ngga buta map, Azika juga ahli nyari jalan keluar kalau dia emang kesesat"

"Papah ngga nemu apa-apa Len, kayaknya dugaan kamu benar, Azika memang di bawa makhluk itu, karena posisinya lagi sama Disa, kemungkinan Disa pasti ikut di bawa dan di jadiin bagian dari rencana makhluk itu biar kita ngga tau dia ada dimana."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LovhordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang