Di pagi hari Lia sudah selesai packing baju ya hari ini dia akan pergi ke Jogja untuk menemani ibunya di sana setelah packing Lia langsung pergi ke Meja makan
Di meja makan Lia langsung makan dan setelah itu dia langsung pergi ke kamar dan menaruh surat dan juga gelang untuk Keisya sebagai hadiah atas kesembuhannya
Di kamar Lia langsung membawa kopernya dan ya dia dan ibunya langsung pergi ke bandara untuk pergi secepat dari kota ini selama empat tahun lamanya ya selama di pesawat Lia hanya bisa diam saja Mama : Lia sayang are you okay Lia : iya pah cuman kepala ku agak pusing aja Mama : mungkin itu efek setelah kamu mendonorkan darah untuk adik mu kali Lia : iya mungkin
Beberapa jam kemudian mereka sudah sampai di Jogja ya sekarang mereka sudah sampai di rumah
Di rumah (Jogja) Lia langsung pergi ke kamar dan mengunci kamarnya ya dia ingin menenangkan dirinya hari ini Mama : lia sayang jangan lupa minum obat Lia : iya mah Mama : semangat ya sayang Lia : iya mah
Setelah merasa tenang Lia langsung pergi ke meja makan untuk makan bersama ibunya itu di meja makan
Di meja makan Lia sedang makan makan di pagi hari bersama ibunya bahkan dia senang bisa makan berdua dengan nyonya Kiara Mama : Lia sayang perut kamu masih sakit kan Lia : iya mah ini namanya aku mendonorkan darah dan ginjal aku buat dia ya jadi begini Mama : setelah kamu sembuh dan urusan mama udah selesai kita pulang ke rumah ya sayang Lia : iya mah
Di sisi lain (jakarta) Keisya langsung masuk kamar kakaknya dan dia terkejut melihat kakaknya tidak ada di sana bahkan semua bajunya juga tidak ada Keisya : dek kakak mana Azizah : ke suatu tempat yang selama ini kakak nyuruh di pergi Keisya : udah lah biar gua chat dia sekarang Azizah : iya terserah
Di rumah (Jogja) Lia yang melihat chat dari adiknya itu pun langsung membalasnya dengan baik bahkan hal yang paling menyakitkan adalah ketika dia bilang bahwa adiknya membenci dirinya tapi walaupun begitu di tetap menyayangi adiknya itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mama : kenapa sayang Lia : mah sepertinya harapan ku untuk bisa bersama sudah pupus Mama : kenapa sayang Lia : bahkan dia bilang dia membenciku hanya karena aku menjalani pengobatan di sini mah Mama : udah ya jangan di pikirin besok kamu bakal ke rumah sakit bareng mama Lia : iya mah
"Suatu saat nanti kamu akan mendatangi ku dan meminta maaf pada ku tapi aku yakin nanti sifat ku akan berubah seratus persen" - batin Lia
Di sore hari Lia sedang duduk di sofa sambil bermain gitar kesayangannya yang dulu dia beli ketika masih tinggal di sini Mama : Lia sayang besok pagi kita sarapan di rumah sakit gapapa kan Lia : oke mah Mama : bagus deh kalau begitu Lia : mah kenapa rasanya sakit banget ya Mama : sayang kamu okay Lia : perut ku sakit mah Mama : yaudah mama antar kamu ke rumah sakit ya sayang
Ya Lia langsung di bawa ke rumah sakit dan sesampainya di rumah sakit dia langsung di bawa ke UGD dan ya tak lama dokter datang dan memberi tahu kalau besok Lia harus menjalani transplantasi ginjal
Dokter : nyonya Kiara ginjal untuk nona muda sudah ada jadi besok kita akan lakukan operasi jadi saya mohon agar tuan Juna datang kesini Mama : baik terima kasih Arga saya tau kamu pasti bisa membantu saya Dokter : itu sudah menjadi tugas ku sebagai dokter dan adik yang baik untuk mu kak Mama : aku tau itu Dokter : kak tolong bilang pada kakak ipar untuk besok agar bisa membawa keiya ke sini soalnya dari tadi Lia selalu menyebut namanya Mama : sepertinya tidak mungkin bahkan dia sudah membenci Lia sekarang dik Dokter : kak aku bersumpah pada hari ini bahwa dia akan sadar sebenar lagi dan aku harap setelah ini Lia tidak tinggal diam jika terjadi sesuatu padanya Mama : iya kakak mau ke kamar rawat Lia dulu ya
Ya nyonya Kiara langsung masuk ke kamar rawat Lia ya dia di sana menangis melihat keadaan anak perempuan pertamanya Lia : mah udah dong jangan nangis Mama : kamu udah siap Lia Lia : aku siap mah
'Mungkin aku harus melakukan ini agar kamu sadar kalau setiap kakak di dunia ini sulit untuk di taklukkan dan aku akan memberitahumu siapa aku yang sebenarnya"- batin Lia
Mama : sayang besok papa sama adek kamu bakal kesini Lia : oh oke Mama : kamu harus semangat sayang Lia : ya mah aku tau kok
Di malam hari Lia ingin pergi ke kamar mandi untuk pergi buang air kecil ya setelah itu dia langsung mengambil hpnya dan memberi tahu ayahnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak lama kemudian nyonya Kiara datang menghampiri anak perempuan itu Mama : Lia sayang udah ayok tidur besok pagi kamu bakal operasi loh sayang Lia : mah tidur di samping aku ya soalnya aku gak bisa tidur dari tadi Mama : emangnya ga papa Lia : iya gapapa
Nyonya Kiara langsung mengusap kepalanya Lia dengan perlahan bahkan dia juga bersenandung dengan baik Mama : tidur yang nyenyak ya sayang
Ya lia langsung memeluk ibunya dengan mode posesif ya inilah yang dia butuh dari dulu sampai sekarang Mama : lucu banget kamu kalau tidur tetap semangat ya sayang Lia : hmm Mama : udah tidur ya
Tak lama kemudian nyonya Kiara pun tidur
Di bandara Kini tuan Juna sudah sampai di Jogja ya dia langsung menaruh koper dan setelah itu barulah dia dan putri bungsunya pergi ke rumah sakit
Di rumah sakit (ruangan Lia) Tuan Juna yang melihat istrinya sedang tidur di pelukan anaknya pun langsung tersenyum karena dia tau pasti anaknya itu sedang membutuhkan dukungan dari mereka bertiga Papa : kamu tidur aja sayang Azizah: iya pah ayo temanin aku tidur Papa : iya sayang Azizah : pah aku pengen banget kakak cepat sembuh Papa : papa tau itu sayang tapi entah kenapa kakak kamu yang satunya itu sangat egois Azizah : pah mau bantuin aku gak Papa : apa sayang Azizah : kita sembunyikan siapa yang mendonorkan darah dan ginjal buat dia Papa : ide bagus Azizah : pah aku ngantuk bisa tolong usapkan kepala ku Papa : iya sayang
Ya tuan juna langsung mengusap pelan kepala anaknya dan bahkan pandangannya tidak lepas dari anak perempuan pertamanya yang selalu ada di saat dia membutuhkan bantuan dari anak perempuan pertamanya itu
