28

5.2K 72 0
                                    

.
.
.

     Dua bulan setelah kepergian Bi dera membuat baik Allan maupun violet tak punya pilihan selain membiasakan diri dengan kehadiran satu sama lain. Keduanya sudah terlalu lelah untuk saling berdebat jadi perlahan hubungan keduanya makin membaik.

Allan tak pernah memaksa Untuk violet bisa dekat dengan Nya namun ia tak bisa menyembunyikan Rasa rindunya pada Violet yang entah sejak kapan Bisa menguasai hati nya. Allan sudah terlalu jatuh hati pada gadis Itu.

    Allan demam. Violet Mengurusnya dengan baik, Dan tentu saja Violet sudah banyak belajar ketika Pria itu demam maka Selain obat dari dokter harus ada obat dari Ibu Nya yaitu air hangat di campur garam, di minum sampai habis dan dia pasti akan sembuh. Namun malam itu Allan masih tak kunjung membaik Membuat Violet bingung.

    "Aku harus ke rumah sakit... Ayo kita pergi yaaa .."

Violet berusaha membantu Allan untuk pergi ke rumah sakit namun Allan menolak. Ia tak bisa ke sana dan kembali Terbaring di ranjang.

    "Aku harus Apa? Obat sudah di minum, kompresan juga sudah, dan.....hikasss hikssss...
Violet menangis, entah kenapa ia Menjadi sangat sedih terlebih ia tak bisa melihat Allan begitu lemah.

    "Jangan menangis, aku akan menyalahkan diriku jika kau begini hmmm....aku tidak apa-apa "

    "Kau Bilang tidak apa-apa bagiamana? Kau terus demam tak kunjung reda. Aku....."

    "Aku hanya butuh kau tetap di samping ku, Violet. Hanya kau"..

   "Sejak kemaren kau mengatakan itu seolah aku Akan mati saja...."

Tangan besar Allan langsung menarik tubuh Mungil violet menjatuhkan nya di dekapan Nya.

menutup bibir Violet dengan satu kecupan, tidak bukan kecupan tapi lebih ke kecupan tertahan karena ia Menutup bibir itu dengan bibir nya tanpa bergerak .

    "Obat nya hanya Kau. Yang aku butuhkan hanya Kau violet...."

Violet memukul dada Allan lalu duduk dengan jantung tak karuan, Pipinya merah merona menahan malu.

Iya biar di beri tahu bahwa, Sejak BI dera pergi dan rumah kosong mengharuskan mereka berdua Terus saling membutuhkan membuat mereka saling berbaikan. Violet mulai kembali seperti semula sementara Allan yang memang menginginkan Gadis itu Terus mencoba menarik hati nya lagi.

Beberapa kali Allan menggunakan trik jitu untuk membuat dirinya bermesraan dengan Violet. Namun gagal, tapi kali ini Allan yang sudah putus asa Mengeluarkan trik terakhir nya yaitu demam.

Sebenarnya demam juga datang tiba-tiba mungkin karena terlalu keras dalam bekerja. Dan di kesempatan ini Allan manfaat kan, karena ia tahu Violet akan lemah ketika melihat nya demam begitu.

    "Dasar mesum!!!"
Grutu Violet memegangi bibir Nya.

    "Aku mesum pada Istriku, tidak salah juga kan hmmm? Kemarilah Sayang aku ingin memeluk mu" suara Allan parau karena memang badan nya masih panas. Violet yang lemah tak bisa berbuat jahat dengan meninggalkan Allan.

Ia juga Sudah Menerima Allan menjadi suami nya jadi untuk apapun kemungkinan ia akan terima terlebih Memang hubungan mereka sudah Sah.

Violet sedikit terkejut saat Allan menarik nya dan menjatuhkan nya dalam pelukan.
.
.
.
     Mata Indah Violet terbuka. Ia Merasakan tangan kekar melingkar pada perutnya. Berusaha melepaskan diri. Meraba Kening Pria di sampingnya ternyata Sudah tidak panas.

Violet turun melirik jam di dinding Ruangan menunjukkan bahwa masih sangat pagi. Mengikat rambut lalu di Cepol. Violet Ingin membuat sesuatu yang bisa Menyembuhkan Demam Allan.

Menatap Seluruh isi dapur dan berdiri sejenak Memeriksa apa ada sayur. Tapi ia juga ingat jika pria itu sangat tidak suka makan itu.

Drrrrrrrrtttt.........

Violet Melirik Handphone nya yang berdering.
Tertulis nama Lea. dengan senang hati Violet menerima panggilan hitung-hitung buat menemani Nya yang sekarang hanya seorang diri.

     "Ada apa Lea?"

    "Non Vio, Apa semua baik-baik saja? Kenapa menelpon semalam, Aku sudah tertidur jadi tidak menyadari panggilan" suara Lea setengah berteriak, terdengar jelas jika ia sekarang tengah buru-buru.

    "Ku pikir kau Bisa datang tapi saat melihat sudah sangat larut Aku Menyadari kalau kau pasti sudah istirahat. Maaf jika mengganggu" ujar Violet mulai memotong sayur.

    "Tidak-tidak jangan meminta maaf, Non. Aku merasa tidak enak akan hal itu, Aku sekarang menuju ke rumah. Oh ya Arvin memberitahu bahwa Sekarang dia juga sudah menuju ke sana. Katanya Tuan Allan demam?"

Suara deru mobil terdengar itu tandanya Lea sudah jalan.

    "Iya, Semalam Dia demam tapi sekarang sudah membaik, Dia masih tidur. Oh yaaa Lea bisa kau Singgah sebentar ke toko buah atau entah apapun itu" Violet masih memotong sayur dengan suara obrolan Memecah suasana sunyi dapur.

    "Katakan Non vio mau Apa?"

    "Rasanya Enak yaa kalau kita buat Asam manis buah, Ah tapi Buah mangga muda Sulit di temukan" Violet sedikit ragu dan tak yakin jika Lea bisa menemukan apa yang ia katakan.

    "Apa? Non vio ingin buah? Baiklah Nanti Aku akan beli kan"
Jawab Lea setengah berteriak jelas sekali bahwa Dia menggunakan speaker suara.

    "Baik, hati-hati Lea" Violet memutus Panggilan dengan lidah yang tiba-tiba terasa basah. 

   Dengan cekatan Violet yang memang sudah terbiasa hidup sendiri Kini dengan lihai memasak untuk sarapan. Mungkin saja untuk kalangan Anak orang kaya seperti Violet Akan kesulitan jika di hadapkan dengan situasi Sekarang.

Namun tidak bagi Violet, ia sudah cukup Khatam dengan keadaan Yang memaksa nya melakukan Semua sendiri. Kepergian bibi dera membuat nya ekstra Bersabar.

Allan Menolak makan jika orang lain yang masak, Harus ada tangan Violet Di dalam racikan. Entah ada apa dengan Allan. Yang pasti Kini Violet sudah mulai berdamai dengan semua yang telah terjadi.

Tak menutup kemungkinan Jika hubungan mereka cukup Intens, Violet Tak pernah berteriak marah dan bertingkah aneh Lagi semua karena Usaha Allan yang tak main-main. Pria itu merendahkan diri untuk selalu Menenangkan emosi Istrinya itu. Hal tersebut yang membuat Violet melunak.

Satu hal yang Pasti bahwa Violet masih takut jika Harus tidur dengan suaminya. Dan Semalam adalah kali pertama Ia Tidur di samping Allan lagi.

Violet Akan menjerit dan ketakutan jika Allan mencoba Ingin bermesraan hal tersebut membuat Allan Menjadi prustasi. Berbagai cara Allan Lakukan, ia bahkan Meminta nasehat dan usul dari Arvin untuk mengawali Semua.

Cup.....cup..... Mata Violet melebar saat merasakan Sebuah bibir mendarat di leher nya.
Berbalik dan melihat Allan berdiri di sana dengan senyuman.

    "Ahhh apa yang kau lakukan?"
Tanya Violet Dengan pisau yang terhunus ke depan. Itu gerakan reflek nya membuat Allan Tersenyum.

     "Hanya ingin mengucapkan selamat PAGI. Violet ku" ujar Allan Lembut membuat Violet memutar bola matanya kemudian melanjutkan menyiapkan makan.

      "Kau sangat mengejutkan ku, lain kali Kau harus bilang dulu"... sungut Violet penuh penekanan.

    "Itu artinya apa Sekarang Boleh memberi kecupan". Semangat Allan membara ketika di pancing begitu.

Tidak.

HANYA KAMU  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang