4

671 63 4
                                    

Happy Reading

Saat ini dua sejoli itu tengah berada di dalam mobil, mobil mewah itu adalah milik shani sendiri ayahnya menghadiahkan mobil yang berkisaran miliaran saat hari ulang tahun shani. Setelah gracia menerima tawaran menjadi pacar bohongan shani, ia langsung di ajak masuk ke mobil untuk kerumah shani dan memperkenalkan gracia menjadi pacarnya walaupun itu hanya pura pura.

Keadaan di mobil itu cukup hening, bahkan keduanya engaan membuka suara. shani hanya memutar lagu favoritenya di mobil agar suasananya tidak terlalu canggung .

"Shan?.." tanya gracia memecahkan suasana, sebenarnya dari tadi ada pertanyaan yang mengantung di otaknya karena sudah tidak tahan gracia segera menanyakan kepada shani.

"Apaan?" balas shani singkat, atensinya masih mengarah fokus ke arah kaca depan mobil

"Kamu kenapa milih aku? Padahal banyak kok orang yang bisa di jadiin pacar pura pura kamu, sekampus kan juga rata rata naksir sama kamu" tanya gracia, membuat shani tertegun dan menoleh gracia sekilas

"I-itu emang salah? Lagian lo dari awal juga udah suka gw kan?" tanya shani , cukup aneh jika shani memilih korban bullynya sendiri. Bukannya shani membenci gracia? Lantas kenapa dia memilihnya.

"Iya sih tapi, aku cuma ngerasa nggak pantes jadi pacar pura pura kamu" ucapnya dengan lirih

"Nggak ushan bahas itu, Gw maunya cuman lo gracia! tapi bukan berarti gw suka sama lo gw cuma pingin mempermainkan lo aja" ucap shani sengaja

Gracia yang mendengar itu hatinya terasa teriris, kenapa shani sangat suka mempermainkan gadis polos nan lugu seperti gracia, padahal jika di lihat lihat gracia lah yang selalu menjadi buruan shani di banding gadis kampus yang lainnya. persetujuan gracia menjadi pacar shani juga karena paksaan, ia harap akan mudah menjadi pacar pura pura shani.

Shani yang melihat gracia diam pun sengaja menolehkan pandangan ke arah gadis itu, nampak gracia yang seperti kedinginan karena suhu cuaca yang cukup dingin di tambah ac dalam mobil shani yang suhunya sengaja di naik kan karena shani tidak betah jika tidak didampingi AC

"Lo kenapa"

"Nggak papa" jawab gracia mengeleng ngelengkan kepalanya

Shani menghelah nafasnya lalu membuka jaketnya dengan 1 tangannya, karena tangannya yang kiri ia gunakan untuk menyupir. setelah itu shani segera memakainya ke arah pundak gracia dengan satu tangannya , gracia tentu saja terkejut melihat perlakuan shani , baru kali ini melihat perlakukan shani yang seperti ini

"Lo kedinginan kan? Pakek aja jaket gw, benerin sendiri karena tangan gw masih sibuk nyetir" Ucapnya lalu fokus kembali ke jalan

"Mkasih shani" ucapnya tersenyum tipis

.
.
.
.
.
.
.
.
Sekarang shani sudah sampai di halaman rumahnya yang sangat luas itu, ia memikirkan mobilnya di dalam garasi khusus mobil .

Setelah itu shani segera keluar dari dalam mobil tapi saat shani sudah berhasil membuka pintu mobilnya ada tangannya yang tiba-tiba menahannya.

"Shani tunggu! bukain aku nggak bisa" rengeknya, wajar saja gracia juga jarang sekali mengendarai mobil.

Shani pun mewurungkan niatnya untuk keluar sementara lalu segera mendekatkan wajah ke arah gracia agar bisa memegang Pucuk pintu mobil samping gracia sampai terbuka , shani memandang wajah gracia dari arah dekat bahkan hembusan nafas gracia sampai meresap melalui kulit shani tapi shani malah mati matian menahan nafasnya agar tidak terdengar, lalu setelah pintunya berhasil terbuka shani segera menjauh dari gracia dan terlihat gelagapan lalu pergi.

Arranged marriage [greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang