03 ; Keluarga Itoshi

1.3K 117 3
                                    

"Jadi malam ini kita akan berkumpul keluarga? Bersama? Semuanyaaa?!!"

Seruan tak sabaran keluar dari mulut manis itu, tangannya mengepal di atas dada. Wajahnya juga penuh gemerlap cahaya.

"Ah ... iya," lelaki bermarga Itoshi ini menghela nafas entah untuk kesekian.

Pasalnya Sang Istri sudah menanyakan hal itu lebih dari sepuluh kali pada dirinya.

"Kurasa kamu terlalu bersemangat, Sayang ..." Dirinya bersandar di sofa depan televisi.

Hari libur ini dia gunakan bersantai dirumah, bebas dari pekerjaan kantor adalah hal yang menyenangkan.

Sebelum Sang Ibu di rumah yang berbeda mengadakan ingin membuat acara keluarga.

"Hehe, habis nya sudah lama aku ingin bertemu Ibu!"

Rin menaikkan alisnya, "kita baru saja menikah tiga bulan yang lalu, dan saat pernikahan kamu memeluk Ibu kan Sayang?"

Ujaran Rin membuat (Name) mencibir. "Apa salah aku rindu pada Ibu?" Tanya nya menatap pria tampan itu.

"Kurasa tidak, tapi ..." Rin menggantungkan ucapannya.

"Tapi apaa?!" Seru Istrinya tak sabaran.

"Tidak, tidak apa-apa." Mendengar respon Rin, dengan kasar (Name) mendudukkan pantat di sebelahnya.

"Hmph! Menyebalkan, kurangi lah menggantung kalimat!" Serunya sambil bersidekap dada.

"Hm? Kenapa? Itu sudah menjadi kebiasaan ku."

(Name) melirik ke arah Rin. "Tapi itu kebiasaan yang menyebalkan!"

"Membuat penasaran saja!" Gerutu nya.

Rin jelas terkekeh saat melihat perlakuan Istrinya, "terkadang aku sering lupa ingin mengatakan apa."

"Kenapa? Apa sekarang otak mu buntu?" Seru nya kasar.

"Yah ... mungkin."

(Name) mendelik, "padahal waktu kita masih sekolah, kau selalu mendapatkan peringkat paralel!" Ketus darinya.

Sebenarnya mereka dulu adalah rival perebutan ranking semasa sekolah.

Dan pada akhirnya menjadi kekasih lalu di teruskan untuk menikah.

"Itu dulu," ujar Rin santai.

Tangannya menyentuh pinggang Sang Istri, menariknya semakin mendekat.

"Kurangi sifat mu yang gampang cemberut itu, kita pasti akan ke rumah Ibu malam ini."

Rin mencubit pipi Istrinya gemas, "bisa kamu bayangkan betapa banyak makanan lezat yang di sajikan di sana?" Tanyanya pada sang istri.

Sontak, mata Sang Istri berbinar-binar. Dari dulu dia memang maniak makanan lezat. Tapi ... semua orang juga suka makanan lezat bukan? Hehe.

"Kamu benar Rin! Ah ... rasanya aku ingin segera malam!" Ujarnya Dengan senyuman tak sabaran.

Membuat tangan Rin terangkat dan menggetuk kepala nya singkat, itu cukup sakit.

"Aww! Itu sakit bodoh!" Ujarnya yang menyentuh area kepala yang di getuk oleh Sang Suami.

Rin terkekeh, "rasakan! Omong-omong jagalah kata kasar mu itu ..." Ujarnya.

"Memang nya kenapa? Kamu juga sering berkata kasar!!" (Name) mendelik tak terima.

"Itu tidak baik Sayang ..."

"Cih! Dasar lelaki bodoh—hmpph!"

Ucapannya terpotong saat tangan Rin mencengkram pipinya kuat sambil mencium dengan ganas.

𝐍ikah - I𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang