Trasmigrasi || Kantin

595 43 0
                                    

"Humans are sometimes right and sometimes wrong, so don't feel yourself right alone, dude."

°°°°


Kantin

Mereka bertujuh memutuskan untuk duduk di bangku pojok belakang, menciptakan suasana yang sunyi dan dingin. Tidak ada satupun dari mereka yang berbicara, sehingga hawa di meja mereka menjadi sangat tegang. Suasana yang tadinya ramai dan berisik, sekarang berubah menjadi sunyi dan mencekam, seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi mereka untuk berbicara.

Elvino menatap dingin kearah pemuda yang ada di samping adiknya, Zico yg di tatapan hanya mengangkat sebelah alisnya "What is it? You keep staring at me, senior?"

( Ada apa? Kau terus menatap ku, senior? )

Rafael hanya menatap datar keempat adiknya yang sedang bersitegang dengan pemuda asing itu. Saat itu juga, seseorang yang tidak sengaja kehilangan keseimbangan yang sedang membawa sebuah mangkuk berisi kuah bakso panas terjatuh dan mengenai punggung belakang Rafael. 

"Maaf, Kak Rafael... aku...tidak sengaja," suara yang lembut dan penuh penyesalan itu berasal dari adik angkat Rafiel, Allen. Suara itu terdengar sedikit terisak-isak, membuat semua orang yang mendengar sangat mengasihaninya

Rafael menutup mata miliknya, namun tidak ada yang menyadari bahwa di balik penutupan mata itu, amarahnya sedang membuncah. Bola mata miliknya telah berubah menjadi biru laut yang gelap dan mengerikan, seperti lautan yang sedang badai. Udara di sekitarnya terasa menegang, seolah-olah sang 'Permata' milik keluarga Sapphire telah membangkitkan kemarahan si "iblis' Benitez, yang terkenal dengan kekejamannya yang tidak terkalahkan.

suasana di sekitar mereka dipenuhi dengan bisikan-bisikan murid lain yang saling membicarakan insiden tersebut. beberapa di antaranya mengeluarkan kata-kata kasar dan menjelekkan rafael, sementara yang lain menunjukkan rasa kasihan dan simpati terhadap allen yang tidak sengaja membuat kesalahan.

" Aduh, calon adik ipar gue diapain lagi sama tuh orang?! "

"Dia ga takut kena bogem Kaynen dkk kah? Berani banget!"

"Fuck. Berani banget tuh brandal bully Allen lagi"

"Ternyata sifatnya ga berubah di tambah temen nya banyak, sabar sabar deh jadi Dede Allen"

"Kata gw, mau seberubah apapun fisik orang kalau sifat nya ga berubah ya percuma. And pembully tetap lah pembully."

"Bener, I agree"

"Hey, Just shut up?! Apa kalian buta? Allen yg mulai duluan"

" Semua orang bodoh atau gimana? Jelas jelas Allen duluan yg buat keributan "

"They are all stupid, except for the people who already know Allen's rottenness."

"Mereka ga sadar kalau aura Rafael pekat banget apa gimana sih? Mending kita pergi ga sih?"

Dll

Sagara dkk ( kec Axel, Jay and Zico ) menatap Rafael dengan tatapan tajam dan tidak sabar, seolah-olah mereka menunggu Rafael untuk meledak dalam amarah. Posisi tetap sama, Allen masih menangis dan Rafael masih memejamkan matanya, berusaha untuk menetralkan emosinya. Namun, belum sempat emosi Rafael reda, teriakan dari arah pintu kantin terdengar, membuat semua orang menoleh ke arah suara tersebut.

Benitez Or Sapphire. ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang