Permainan itu belum usai. Lihat saja mereka masih berada diranjang dan semakin membuat mereka gila akan cinta. Tomi yang tek henti mengenjot bagian bawah itu sambil memainkan brest kenyal kekasihnya ganas.
Lengan Gissel menerkam kepala kekasihnya agar terus memainkan buah dadanya.
" Nikmat sayang! " Gissel bersuara
Keringat mereka membasahi tubuh.
Karena merasa lelah Tomi menjatuhkan tubuhnya diatas Gissell sambil menghisap putting yang sudah memererah karena ulah gigitannya.
" Capek sayang? " Tanya Tomi terengah-engah.
" Uhhhh sakit sekali sayang ahhhh ayoo lepaskan ! " Coba menggoyangkan tubuhnya agar Tomi menjauh.
Dan yang mereka tunggu pun tiba. Cairan itu kini sudah membasahi begian intim Gissell.
Setelah sampai pada puncak Tomi pun mencabut kejantannanya dan berbaring disebelah kekasihnya.
" Sakit sayang ayoo obati dia! " Rintih Gissell.
Obat?obat apa?tentu hanya mereka yang membuat obat itu sendiri. Tomi kini berjongkok tepat dihadapan intim Ghisell yang kini berwarna merah. Dengan lembut Tomi meniupi bagian itu hingga terasa adem dan sedikit mengurangi sakit. Lalu di bersihkannya oleh tisue basah agar tempat itu kembali harum.
Dan Tomi kembali membaringkan tubuhnya disamping Gissel sambil meremas buah dada itu lalu mereka tertidur lelap.
