#3

4 0 0
                                    

"...Kak..?"

Wanita itu tersentak
"A-ah iya..?"

"Kaka belum menjawab pertanyaan ku.."

Wanita itu menghela nafasnya panjang.
"Iya, dia punya trauma berat. Dia kehilangan kedua orang tuanya sejak umurnya menginjak 4 tahun akibat kecelakaan. Saat itu, ayah dan ibu nya masih berada di mobil sedangkan ia terlempar keluar. Detik itu juga, mobilnya meledak dan terbakar.
Keira kehilangan banyak darah membuatnya harus menerima donoran dan dia sempat masuk ICU.

Sayangnya pada saat itu, rumah sakit sedang kehabisan stok darah O karena banyak yang membutuhkan dan sumbangan. Namun pada akhirnya, ada seseorang yang mau mendonorkan nya darah. Seorang anak laki-laki berambut oren pastel dengan mata yellow honey.

Setelah sembuh, dirinya di titipkan ke sini agar dapat perlindungan dan pengawasan karna dia sudah kehilangan kedua orang tuanya hingga saat ini. Keira divonis amnesia yang membuat memorinya hilang 50% akibat benturan yang keras di kepalanya.

Awalnya aku kira dia tidak punya teman, tapi aku menemukan sebuah foto di tepaknya. Foto dirinya dan gadis kecil lain yang seumuran dengannya, dan aku yakin itu temannya.
Aku kasian sama dia, padahal usianya masih sangat belia tapi udah dapet cobaan kek gini..."
Jelas wanita itu panjang lebar.

"Siapa laki-laki itu kak..?"

"Aku tidak terlalu tau banyak, haha.."

Azre terdiam sejenak. Ia lantas beranjak dari duduknya
"Kak, aku pulang dulu ya..?"

"Ok, tapi.. Ini udah tengah malem. Kamu gapapa? Aku bisa antar kamu sampe ke rumah" Tawar wanita itu.

"Gapapa kak, gausah. Aku bisa jaga diri.." Ucap Azre meyakinkan.

Wanita itu sempat ragu. Tapi setelah berpikir panjang, akhirnya ia setuju dan mempersilahkan nya pulang.
"Hati-hati zre.."

"Iya kak, makasih"

⋆ ˚。⋆୨୧˚Rυη αωαγ˚୨୧⋆。˚

'Ra...'

'Ira..'

'Keira...'

'KEIRAA!'

Deg

'H-huh..?'

Wajah yang sedari tadi tidak terdapat rona, kini tampak cahaya ruby dari mata pemilik nama Keira.

3 tahun sudah berlalu, dan dirinya masih berada di tabung raksasa berisikan larutan zat kimia. Di tubuhnya ada beberapa kabel yang mencuat.

"A-ku.. Di mana..? S-siapa ya-ng manggil a-aku?" Ucapnya. Sayang, suaranya terendam cairan disekitarnya. Ya, dia bisa berbicara dikarenakan masker oksigen.

Dirinya masih sangat pusing dan kaku sebab ia terkurung di dalam tabung raksasa berisikan zat kimia itu selama 3 tahun.

Tangannya bergerak berharap kabel-kabel yang mencuat di tubuhnya tercabut. Sangat menyakitkan.

'Cekreett'

Suara pintu ruangan terbuka. Tampaklah seorang wanita berambut ruby bersama 2 rekan kerja nya.
Kehadirannya membuat Keira menghentikan aksinya, ia mematung. Begitu juga dengan mereka yang sedang berdiri di ambang pintu. Netra mereka saling bertemuan.

⋆ ˚。⋆୨୧˚Rυη αωαγ˚୨୧⋆。˚ ⋆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang