.
.
.Beberapa hari kemudian
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki dari seorang pemuda tampan dengan stelan jas nya yang tampak gagah dan elegan.
Ceklek
Srekk
"Akkkgggh!!! Bunuh aku sialan bunuh akuu!!!"
Si pemuda terkekeh
"Bagaiman jika aku tidak mau hmmm jalang" ujarnya menyeringai sambil Manarik kuat rambut wanita itu."Kak kenapa kau tidak cepat cepat membunuh sampah itu aku muak mendengar jeritannya aku bosan" ujar si pemuda menatap jijik wanita itu.
"Ahh adikku sudah bosan ternyata baiklah aku akan membereskannya kalau begitu tapi" seringai menghiasi wajah rupawan milik Jovan ya itu Jovan dan Abimanyu yang berada dalam ruangan bawah tanah yang di khususkan untuk menghukum pengkhianat atau pemberontak.( Penghianat sama pemberontak sama ga sih tau lah aouthor abaikan😭)
"Max!"
"Ya tuan"
"Aku ingin matanya sandingkan dengan mata milik jalang cilik yang kita eksekusi beberapa hari lalu" Jovan datar. Sebenarnya ia jarang menghukum karena ia ingin membiarkan para adiknya bersenang senang sedang mainan baru mereka jika sudah bosan maka Jovan sendirilah yang akan mengeksekusi mereka tanpa mengotori tangannya sendiri.
"Kau yakin ingin memajang milik si sampah ini" Max ah bukan sepertinya itu miland
"Ayo lah Mil aku hanya ingin menambah koleksiku" Jovan
"Cih kau seperti anak kecil kak" Abimanyu
"Terserah padamu adik" Jovan acuh
Hahhhh"baiklah aku akan melakukannya" miland menghela nafas
"Tapi aku ingin kau mencongkelnya tanpa membunuhnya aku ingin mendengar teriakan dari mainan itu" Jovan berjalan duduk di kursi sebelah Abimanyu.
"A-apa yang kau ingin lakukan jangan dekati aku sialan!!!"
"Kenapa hmmm kau takut" miland menyeringai.
"Eksekusi dia" miland tadinya ia ingin mengeksekusi tapi di pikir pikir ia tidak mau mengotori tangannya juga.
"Aku menyuruhmu tapi kau menyuruh orang lain lagi" Jovan mengangkat satu alisnya heran.
"Aku tidak mau mengotori tanganku apalagi sampai menyentuhnya"
"Sarung tangan bodoh" Abimanyu malas
"Tidak mau aku malas" milad
Srek
"Akkkkkkkgggggggggg!!!"
"Bunuh aku bunuh aku!!!"
Jovan,miland hanya terkekeh melihatnya tontonan yang bagus menurut mereka sedangkan Abimanyu ia keluar dari ruangan menuju kamar milik sang mommy ya kamar milik Sarah karena memang adik bungsu dan mommy nya sudah di perbolehkan untuk pulang beberapa hari yang lalu, tadinya Jay menolak karena ia ingin tetap di rumah sakit menemani Abang keempatnya tapi karena bujukan dari semua anggota keluarganya Jay akhirnya terpaksa pulang
Sebenarnya bisa saja mereka membiarkan Jay untuk tetap di rumah sakit malah mungkin lebih baik tapi pikiran itu salah karena sang bayi yang tidak mau tidur dan terus merengek ingin menemani Abimana yang tak kunjung sadar jadi lah mereka akhirnya membujuk Jay untuk pulang ke mansion agar beristirahat dengan cukup, meski kadang merengek ingin pergi ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) End
RandomKrek "Adu duhh Jay Jay turun turun" ujarnya mengaduh karena bagian pinggangnya terasa bergeser. . . . "Huh opa nih baru satu putaran saja sudah seperti itu hulp" Jay berujar tanpa dosa. . . . "Hahhh astaga aku ingin mati saja rasanya" ujar John . ...