49.Janji

3.8K 247 39
                                    

.
.
.

Brak

"Astaghfirullah"

"Hiks huaaaaaaaaa" tangis seorang bocah yang tengah berada di gendongan bayi sang ibu itu adalah Sarah dan baby Jay.

"Stttthhh sayang Jay terkejut ya nak sttthhh" Sarah menimang Jay ia masih belum menyadari siapa yang membuka pintu namun saat sudah membalikan badannya Sarah mata membola melihat adik kembarnya yang menatapnya penuh amarah dengan membawa senjata tajam di tangannya, Sarah langsung merengkuh Jay erat sedikit mundurkan langkahnya.

"S-shilia" Sarah

"Hallo kak apa kabar hmm kau senang karena bisa bertemu baby mu hmm tapi jangan senang dulu kak karena kesenanganmu akan berlanjut bersama papa dan mama ahh bukan atau mungkin Joe juga" seringai shilia

"A-apa yang akan kau lakukan shilia menjauh" Sarah mencoba menyembunyikan Jay.

"Kenapa kau takut padaku kak tidak perlu takut aku hanya akan memberikan rasa sakit sekejab setelahnya semuanya akan selesai" shilia

"Berhenti sihilia ada apa denganmu!" Sarah

"Kau bertanya kenapa dengan ku sialan hahh aku marah padamu kak aku benci padamu!! Kenapa kau selalu bahagia kenapa kau selalu di cintai kenapa kau selalu MEREBUT SEMUANYA DARIKU KAK KENAPA!! DAN SEKARANG Keluarga barumu itu telah menculik dan membawa pergi putriku... Bukan kah akan lebih bagus jika aku membunuhmu kak ahh jangan lupakan baby Jay mu itu bukankah itu akan lebih bagus, meskipun mungkin aku akan mati setelahnya setidaknya aku bisa membunuh satu orang yang begitu ia cintai dan satu permata bagi keluarga itu bukankah itu akan bagus, mereka akan hancur kak sama sepertiku dulu hahhahaha mereka harus merasakan apa yang ku rasakan dulu kak!!" shilia menggila

"Shilia berhenti jangan mendekat!!" Sarah mencoba menjauh tapi ia sudah berada di ujung pintu kaca balkon dengan Jay di gendongannya Sarah mencoba menutup telinga dan menutup seluruh tubuh Jay dengan ia hanya takut baby-nya akan trauma setelah ini.

"Hiks My hiks" Jay mulai terganggu

"Shhhtttt sayang tidur lagi ya nak hmm ada mommy Disini" Sarah lembut

Shilia yang melihatnya geram berjalan dengan cepat mengarahkan sebuah pisau lancip itu ke arah Sarah Sarah langsung membalikan badan untuk melindungi Jay agar tidak menjadi sasaran. Meskipun ia harus mati itu tidak masalah baginya sekarang yang terpenting adalah keselamatan baby-nya. Sarah memejamkan matanya erat namun

Dor

Arrgggg

"Sialan siapa itu!!"

"Huaaaaaaaaa"

Sarah terkejut mencoba menenangkan Jay berbalik badan menemukan siluet bermata biru tajam seperti milik suaminya Javier yang tengah berdiri di depan pintu dengan berusaha mengatur nafasnya.

Deg

"Jangan sesekali menyentuk adik dan ibuku sialan!!!" itu adalah Abimana. Yaa, Abimana mendekat dan langsung membuka borgol yang membelenggu kedua kaki mommy nya. Sarah masih membeku melihat siapa yang berada di depannya dengan mata biru indah itu.

"A-abimana b-benarkah ini" Sarah mencoba meraih rahang tegas milik anak keempatnya itu namun.

"Abimm awas nak"

Sret

Shhh

"Mommy!" Abimana langsung melihat luka sayatan di lengan sang mommy untung tidak dalam.

Dor

"Agghhh"

Krek

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang