" Rafiel, you think too much. they are just pawns not players. "
****
Rafael hanya memandang datar orang tersebut, dirinya lebih memilih memandang langit dibandingkan melihat mereka berempat.
Sagara tersenyum tipis, tiga orang dibelakang Sagara hanya berekspresi datar ketiganya memilih duduk di sofa yg ada di rooftop tanpa memperdulikan kedua human yg berada di pembatas rooftop itu.
Leo meretas Cctv sekolah guna mengecek bukti saat kejadian di kantin tadi. Kenapa Leo mengecek Cctv? Karena Leo tau masalah tadi akan dibawa ke hadapan kepala sekolah yg tidak lain tidak bukan adalah Samuel.
Jadi yah~~ mereka harus antisipasi kadar kemanipulatif Allen, entah mengapa Leo yg hanya melihat Allen pertama kali saja sudah merasakan bahwa Allen adalah sosok yg sangat licik dan manipulatif.
" Bukan kah sebaiknya kita berbicara pada paman Sam? " Tanya Axel dengan wajah yang datar
Sagara menatap Axel dengan ekspresi wajah yg menurut Axel Sangat menjengkelkan. " Kenapa harus bicara pada paman? Bukankah kita sendiri bisa melakukannya? Apa kemampuan mu sudah melemah Axel? "
" Ck. " Axel berdecak mendengar ucapan menjengkelkan Sagara padanya. Dirinya hanya bertanya kenapa si bajingan ini malah mengejek nya?! Cih jika bukan karena usia sudah Axel pastikan kepala Sagara bajingan itu terpisah dari badannya.
Sagara terkekeh " hey kenapa dengan wajah mu Axel? Apa benar yg ku katakan? "
" Diam lah bastard. Jangan sampai gue bikin kepala lu jadi koleksi gue selanjutnya, Sagara. " Ujar Axel dengan wajah yg sangat dingin. ingin sekali dirinya mencakar wajah sok Sagara itu
" Sudah lah apa yg kalian berdua ribut kan? Bukan kah kalian berdua sama saja? " Ujar Leo dengan santai, tidak terpengaruh oleh tatapan kedua orang tersebut
Elvino hanya diam lebih baik dirinya terjun bebas dari lantai empat di bandingkan mendengar pertengkaran tak berfaedah ini. Rafael menatap datar beberapa mobil yg masuk ke pekarangan sekolah.
" Sepertinya itu mobil milik Daddy dan juga milik ayah mu fiel.. " ucapan Axel hanya dibalas tatapan malas milik Rafael
Sagara memandang datar mobil mobil dibawah " sepertinya kejadian tadi sudah sampai kepada Dua keluarga besar. "
" Mungkin. Tidak mungkin Daddy tidak mendengarnya, apalagi yg menjadi korban anak sulung kebanggaannya. " jelas elvino dengan nada yg terkesan cuek
Rafael tidak bereaksi apa apa, dirinya lebih memilih pergi dari sana dan diikuti oleh ke empat sahabatnya. Wajah nya sangat tidak enak dipandang sekarang, apalagi saat dirinya sudah berada di depan ruangan Samuel yg dijaga oleh dua orang berbadan kekar.
Dua penjaga itu membungkuk kan badan nya dan membukakan pintu untuk kelima remaja tersebut.
" Tuan besar sudah menunggu anda, tuan muda " ujar salah satunya, Rafael hanya mengangguk kan kepalanya sekilas dan masuk kedalam
Di sisi lain
Di sebuah ruangan terdapat beberapa orang yg saling melempar tatapan datar miliknya. Hawa di ruangan tersebut sangat mencekam apalagi dua orang dari keluarga besar berada di satu tempat yg sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Benitez Or Sapphire
Teen Fiction" Don't give up. Life is sometimes painful and sometimes happy. Keep fighting until you are at the highest point." Rafael seorang pria berusia 28 tahun Bertrasmigrasi ke raga seorang bocah SMA. Yang di abaikan, dan tidak dianggap oleh keluarganya...