Flashback on.
Setelah hari pembantaian Arion kepada keluarganya sendiri kini dia berjalan keluar istana dengan jubah yang sudah sobek setengah rambut putihnya kini kotor dengan darah dan sarung tangan miliknya yang sudah hilang ia lepas. Di tengah tengah perjalanan dia menemukan seorang ibu hamil berambut merah dengan putih di ujungnya sedang duduk menahan sakit pada perutnya, dirinya belum sempat terbantai karna di lindungi oleh sang suami sebelumnya.
Arion menghampiri ibu hamil itu dan mengelus perut besar sang ibu. Ibu hamil itu terlihat ketakutan, tubuhnya bergetar hebat karna rasa takut akan di bunuh. dari bawah ibu hamil itu sudah mengeluarkan darah banyak sekali tanda dia akan melahirkan sebentar lagi.
Arion meletakan jari telunjuk nya di bibirnya menyuruh untuk ibu hamil itu diam atau dia akan membunuhnya. Ibu itu diam Arion membacakan mantra di atas perut ibu hamil itu dan cahaya berwarna unggu terang menyinari perut ibu hamil itu dan suara bayi terdengar menangis sangat kencang di sana.
Arion mengendong bayi itu bayi itu dan di bersihkan mengunakan mantra juga. Bayi itu bersih dan Arion menyembuhkan ibunya juga, Arion memberikan bayi itu ke ibunya.
"Terimakasih sudah membantuku tuan, aku sangat berterimakasih padamu. Semoga cahaya baik selalu menyinari kehidupanmu tuan!"
"Tch cahaya baik? Cahaya apa? Surga? Surga sudah menjadi debu saat ini, bahkan ratu dan raja sudah berada di dalam tanah sekarang"
Ibu itu diam dan baru menyadari orang di depannya ini adalah gen dari pangeran ke 2 dulu, mata unggu itu menatap ibu yang sedang mengendong anaknya.
"Aku melakukan ini tidak gratis."
"Apa yang anda inginkan?"
"Anakmu"
"Huh?! Tidak tuan kumohon jangan anakku.. kau boleh memperlakukan ku apa saja asal jangan anakku tuan ku mohon.."
"Kau yang sudah tua begini bisa apa? Aku lebih tertarik dengan bayimu dari pada kamu."
"Saya akan berusaha.."
"Seyakin itu? Baiklah ikut aku"
Ibu itu hanya mengangguk dan sebuah portal unggu muncul depan mereka, Arion menyuruh ibu itu untuk masuk ke dalam bersama anaknya sebelum Arion menyusul ke dalam dan menutup portalnya.
Sampai di sebuah istana di atas gunung yang gelap serta banyak burung yang berterbangan di atas, ibu itu katakutan dengan istana gelap namun rasa takutnya ia singkirkan saat melihat Arion berjalan masuk ke dalam.
Ibu itu masuk ke dalam ternyata dalamnya tak seburuk yang dia pikirkan, namun di istana itu sangat sepi dan sunyi. Ibu itu yakin Arion selama ini hidup dengan kesepian mengingat dulu dia di buang oleh ibunya.
Akhirnya ibu itu menetap di istana itu bersama Arion, Arion tidak memperlakukan ibu itu macam macam namun dirinya hanya di suruh untuk membersihkan istana dan merawatnya, hingga selama beberapa tahun bayi itu mulai tumbuh besar.
Namanya adalah "marveolus Xavier." Pria cantik berambut merah dengan garis putih di ujungnya tumbuh menjadi anak yang pemalu dan penyendiri di istana itu.
Hingga Xavier kehilangan ibunya di umur 80 tahun. Xavier benar benar hancur di sana dan keluarga yang saat ini dia punya adalah ibunya saja..
Xavier datang ke makam ibunya untuk sekedar bercerita sementara Arion hanya cuek dan terus tidur untuk memulihkan energinya.
5 tahun berlalu setelah kematian ibunya Xavier, hari ini Xavier sedang bersih bersih di istana itu. Xavier jarang sekali melihat Arion keluar kamarnya, dia keluar kamarnya kalau dirinya di panggil oleh pemimpin neraka tempat dia di besarkan dulu hanya untuk perang atau semacamnya.
Xavier baru menyadarinya sekitar seminggu ini Arion tidak keluar kamarnya, Arion biasanya keluar kamar 2 Minggu sekali untuk
Perang atau makan. Xavier membuka pintu kamar Arion dan terlihat Arion tidur sangat pulas serta banyak sarang laba-laba di kamarnya. Xavier geleng geleng dan membersihkan ruangan itu. Namun saat dia membersihkan bagian laci Xavier menemukan surat.'Hey bocah kecil, aku akan tertidur sangat lama. Jaga dirimu dengan baik dan ingat kamu hanya manusia biasa tidak seperti ku. Jangan lupa makan dan jaga dirimu. Aku akan bangun dengan versi berbeda suatu hari nanti.'
Surat itu di baca okeh Xavier dan melihat ke arah Arion yang tidur sangat damai di kasurnya. Xavier menyimpan surat itu di sakunya dan keluar kamar.
50 tahun berlalu, zaman masih sama namun Arion masih tertidur panjang dan Xavier kini berada di sebelah kasurnya, dia duduk dan menatap Arion seperti mengharapkan iblis itu akan bangun saat ini.
Wajahnya sudah tua tangannya juga sudah keriput itulah Xavier. Namun Arion masih awet muda berbeda dengan Xavier yang manusia normal. Hingga dirinya terus duduk di samping ranjang Arion hingga mautnya datang.
Ya. Xavier meninggal di umurnya ke 60, di istana itu tepat dengan Arion di sebelahnya yang masih tidur.
Namun saat Arion ingin bangun dewa justru memihaknya, Arion di cabut dari dunia dan di reinkarnasi oleh dewa tak di kenal ke sebuah kota bernama "a thousand memories." Dan menjadi perdana menteri di sana.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Memories City.
Viễn tưởngDISCLAIMER ⚠️ BXB AREA MENJAUH KALAU GA SUKA. BELAJAR MEMAHAMI DAN MENJADI PENBACA YANG BAIK. TERIMAKASIH.