annyeonghaseyo~
ayo dibaca dan tandai juga kalau ada yang typo 🌷🌷
Selamat membaca guys~~
Udara pagi yang dingin menyelinap ke sela-sela jendela kamar, membawa aroma embun yang menyegarkan. Di luar, suara detik jam besar di ruang tengah menggema lembut, menambah kesan sunyi khas subuh. Jam kecil di atas meja menunjukkan pukul 04.00. Langga duduk di tepi kasur, menarik napas dalam-dalam sambil berusaha mengusir sisa kantuk dari tubuhnya. Namun, ingatan semalam tiba-tiba menyergapnya, membuat matanya terbuka lebar.
Benda pipih itu! Ponsel yang diberikan pria bertopeng tadi malam. Rasa ingin tahunya mendadak meluap, mengusir sisa kantuk dari tubuhnya. Tanpa menunda, ia meraba saku celana yang ia pakai kemarin. Kosong.
"Kok nggak ada?" gumamnya panik, matanya membulat. Baru saat itu ia sadar, semalam ia sudah berganti pakaian sebelum tidur.
Langga segera turun dari tempat tidur, langkahnya tergesa menuju keranjang pakaian kotor yang terletak di sudut kamarnya. Satu per satu ia memeriksa pakaian yang ada di sana, namun... seragamnya tidak ditemukan.
"Ck, kemana sih!" desisnya sambil mengacak rambut dengan frustasi. Ia pun bergegas keluar kamar menuju ruang cuci, berharap seragamnya belum sempat dicuci.
Begitu pintu ruang cuci terbuka, ia langsung mengaduk tumpukan pakaian kotor di sana. Akhirnya, seragam itu ditemukan. Dengan cepat, ia merogoh saku celana, tetapi lagi-lagi ia hanya menemukan kekosongan.
Langga panik saat seragamnya tidak ditemukan di keranjang pakaian kotor. Pikirannya mulai kacau, membayangkan kemungkinan terburuk. "Jangan-jangan HP itu hilang di jalan," gumamnya, mulutnya terasa kering karena cemas. Ia menggigit bibir, mencoba mengingat setiap detil kejadian semalam. Namun, kepanikannya memuncak ketika suara langkah mendekat di belakangng dan sebuah tepukan di bahunya.
"Aaaa! Hantu!" teriak Langga, refleks memutar tubuhnya.
Bi Tati, yang muncul dengan wajah heran, langsung mengangkat alis. "Tuan muda, ini saya, bukan hantu."
Langga menghela napas panjang sambil memegang dadanya. "Astaga, Bi! Jangan tiba-tiba begitu, saya bisa jantungan."ucap Langga
"Ngapain pagi-pagi di sini, Tuan muda?" tanya Bi Tati dengan penasaran.
Langga menatapnya dengan cemas. "Bi, semalam siapa yang ambil pakaian saya?"
"Saya, Tuan muda. Ada apa memangnya?" jawab Bi Tati santai, tapi raut wajahnya berubah bingung saat melihat ekspresi Langga.
"Bi Tati, ada HP di saku celana saya tadi malam, Bibi nggak lihat?" Langga bertanya penuh harap.
Bi Tati mengernyitkan dahi, berusaha mengingat sesuatu. "Oh, ada, Tuan Muda. Sebentar, saya ambil dulu," ucapnya sambil berlalu ke dalam.
"Tentu saja Bibi simpan. HP begini kan mahal. Takut hilang kalau nggak dijaga baik-baik," katanya saat kembali, menyerahkan HP itu ke tangan Langga.
Langga menarik napas lega, lalu tersenyum tipis. "Makasih banyak ya, Bi. Kalau nggak ada Bibi, mungkin udah hilang beneran."
"Ah, sama-sama, Tuan Muda," balas Bi Tati dengan senyum ramah, seolah puas telah melakukan tugasnya.
Langga berbalik dan berjalan ke arah tangga. Ia menaikinya satu per satu dengan langkah cepat, menuju kamarnya. Di dalam hatinya, berbagai pertanyaan terus bergulir. Apa sebenarnya benda ini? Kenapa pria itu memberikannya padaku?

KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA(Hiatus)
Teen Fiction[Brothership not BL] Erlangga Rahandika Bratajaya nama yang cukup indah tapi tidak seindah hidupnya. Ia lahir tidak diharapkan oleh kedua orang tuanya dan juga keluarganya. Hanya karena kesalahan yang dirinya sendiri pun tidak tau ia jadi dibeda-be...