02/?

355 40 0
                                    

Renjun tengah duduk dikursinya, dan merapihkan buku-buku pelajaran dimeja belajarnya. Ia baru selesai mengerjakan tugas sekolah ngomong-ngomong.

Ting!

Baru saja, dirinya hendak bangkit dan turun kebawah untuk mengambil cemilan. Namun, suara notifikasi dari ponselnya membuat ia mengurungkan niatnya.

Tangannya terulur, mengambil ponsel tersebut. Dan melihat ada notifikasi pesan di lock screen ponselnya, itu pesan dari Jeno. Renjun berpikir sejenak, kemudian kembali menaruh ponselnya dan memilih bangkit untuk turun mengambil cemilan.

Pesan dari sahabatnya bisa ia buka nanti, karena tidak begitu darurat. Jadi, Renjun memilih untuk mengambil cemilan didapur karena mulutnya gatal ingin mengemil.

Begitu tiba dibawah, dapat dilihat bahwa sang mama sedang asik menonton acara televisi favoritnya. Melihat kesempatan ini, tentunya dengan segera Renjun melancarkan aksinya untuk mengambil cemilan.

Tidak butuh waktu lama, pemuda dengan paras menawan itu keluar dari dapur. Dan melihat ruang tengah, keningnya mengkerut. Televisi masih menyala, menayangkan acara kesukaan mamanya. Pertanyaannya, dimana sang mama?

"Sedang apa kamu?"

Renjun tersentak, terkejut begitu menoleh menemukan sang mama disampingnya. Ia mengelus dadanya pelan, lalu memandang kepada mama nya "Aduh... Mama membuat Renjun terkejut!"

Sang mama hanya mendengus, kemudian berujar "Lebay. Oh iya, keluarga Lee tadi menelpon."

"Oh? Ada apa memangnya?" Renjun bertanya penasaran, keluarga sahabat nya yang merupakan tetangga yang dekat dengan mereka ada kepentingan apa menelpon malam-malam begini.

Sang mama memandang Renjun sebentar, dan berujar "...itu Jeno, yang meminta tolong agar kamu melihat pesan darinya." Mendengar ini, membuat Renjun mendengus mengingat sahabatnya itu.

Renjun mengangguk patuh "Oke, akan aku langsung check pesan darinya." Ucapnya, dan hendak menaiki tangga.

Namun, suara sang mama terdengar kembali. Tapi, dengan nada lebih serius "Renjun, kau dan Jeno benar - benar sebatas sahabat kan?"

Mendengar ini membuat Renjun teringat sekolahnya, dimana mereka semua mengira ia dan Jeno berpacaran. Ingin dicegah pun percuma, beritanya sudah terlalu besar.

Renjun mengangguk dan tersenyum, melihat ini mamanya kembali melanjutkan "Mama harap kamu sebatas sahabat saja Renjun, jangan melewati batas. Kamu mengertikan?"

Ia mengerti.

Bahkan sangat mengerti maksud ucapan sang mama, helaan napas dikeluarkan dan kepalanya mengangguk lagi. Dapat Renjun lihat, bahu mamanya menjadi rileks.

"Baguslah," ujarnya "Yasudah! Mama ingin melanjutkan menonton acara favorit mama!" Lanjutnya kemudian pergi meninggalkan Renjun.

Renjun menaiki anak tangga, dalam diamnya ia menyetujui ucapan sang mama sambil mengangguk.

Bagaimana bisa, aku berpacaran dengan Jeno? Konyol.

Ia masuk kedalam kamar, dan menaruh cemilan miliknya dimeja nakas samping segelas susu miliknya. Kemudian meraih ponselnya, dan membuka pesan dari sahabatnya.

Jeno🐶
Online

|Ren, aku ingin minta bantuan mu
|Hei?
|Ya Huang Renjun!
|P
|P
|Kurcaci, kau kemana sih?

Berisik! Aku habis mengambil| cemilan!

|Akhirnya kau membalas pesan ku!
|Kau mengambil cemilan? Apa mama Huang tahu?
╠Reply.

The Secret ╹Markren╹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang