18. Bubur mengkudu 😫

64 7 0
                                    

"Birru!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Birru!"

"Birru!"

"Ayo kak Zergan! Pasti bisa!"

Prok prok prok

Suara sorakan kembali terdengar begitu sekolah yang mereka dukung, berhasil memasukan bola basket kedalam ring. Sekarang adalah babak terakhir untuk menentukan siapa pemenangnya. Skor Worldwide Brilliance School dan SMK TUNAS BANGSA pun imbang.

Pertandingan semakin memanas, karena seperti detik-detik terakhir untuk menentukan siapa pemenangnya.

"Lempar bola nya kesini ru!"teriak Zergan sambil melambaikan tangan nya, tetapi terhalang oleh tim musuh yang berusaha menghalangi nya.

Xabirru mendribble bola basket nya sebentar, sebelum melemparkan nya ke arah Zergan, dia harus mencari peluang yang bagus agar tidak salah sasaran.

Belum sempat melempar kan bola basket nya, entah kenapa Xabirru merasakan ada yang tidak beres pada jantung nya yang tiba-tiba saja berdetak dengan cepat membuat dada nya kembali terasa sesak.

"Ru!"teriak Zergan lagi begitu melihat sahabatnya itu hanya diam.

Fokus Xabirru kembali teralihkan. dengan gerakan cepat, Xabirru melemparkan bola basket yang dia pegang ke arah Zergan yang memang sudah berada di posisi dekat ring. Namun, saat bola yang dia lempar hampir mencapai tangan Zergan, Xabirru merasakan dada nya ditekan kuat, hingga membuatnya sedikit susah untuk mengambil pasokan udara.

Xabirru meremat dada nya kuat, pandanganya perlahan memburam, wajah nya memucat dan detik itu juga Xabirru kehilangan kesadaran nya.

"Birru!"teriak Arabella begitu melihat tubuh Xabirru ambruk begitu saja.

*****

Bau obat-obatan memenuhi ruangan dengan warna serba putih itu, infus yang menggantung adalah pertama kali yang Xabirru lihat.

Xabirru membuka matanya, Matanya mengerjap berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya. Xabirru melepas nasal canula yang bertengger pada hidungnya tapi langsung ditahan oleh Arabella.

"Jangan dilepas, Lo masih butuh itu, "ucap Arabella lembut.

"Ada yang sakit? Mau gue panggilan dokter?"tanya Arabella begitu melihat kening Xabirru yang tiba-tiba saja mengerutkan keningnya.

"Ng-gak usah Bell, gua baik-baik aja kok, "Jawab Xabirru dengan suara nyaris tak terdengar.

"Yakin?"tanya Arabella sekali lagi, dia mengusap keringat Xabirru menggunakan tisu dengan lembut. "Lo sampe keringetan begini ru."

"Kenapa Lo gak bilang sama gue? Kalo Lo lagi sakit tu, dengan begitu gue larang Lo buat main basket. Gue ngga suka Lo yang pura-pura baik saja, padahal nyatanya nggak, "lirih Arabella sambil menatap sendu Xabirru.

"Gu_"

"Birru! Mamah bawa seblak jengkol kesukaan kamu nih!"teriak Aruna heboh, kedua tangannya menenteng berbagai paper bag.

"Sayang, nggak baik teriak-teriak, lihat Birru aja sampe kaget, "ucap Anggara lembut, di gandeng nya tangan sang istri dengan posesif.

Arabella menghampiri kedua orang tua nya, mata nya celingak-celinguk mencari keberadaan Ghastan. "Daddy Ghastan mana pah?"

"Daddy nya Birru masih di perusahaan, mungkin nanti malam kesini, soalnya perusahaan saat ini ada masalah sedikit, "jawab Anggara.

"Om, mamah ayo masuk! Masa ngobrol nya didepan pintu sih, "ucap Xabirru.

Anggara dan Aruna saling pandang kemudian masuk kedalam ruang inap Xabirru. Anggara duduk disamping brankar Xabirru, sedangkan Aruna sibuk menaruh makanan kedalam mangkok.

Xabirru menatap Horor ke arah berbagai makanan yang Aruna tuangkan, nafsu makan nya langsung turun begitu saja.

"Birru udah nggak sabar makanan masakan buatan mamah ya? Sabar ya sayang, "ucap Aruna begitu melihat wajah Xabirru menatap ke arah masakannya.

Xabirru langsung saja mengalihkan pandanganya, jangan sampai Aruna salah paham lagi! Dia baru saja sadar dari pingsannya akibat collapse, dan sekarang Aruna malah memintanya untuk memakan bubur mengkudu?

"Anak-anak Einstein yang lain mana nih? Papah mau kenalan sama mereka, papah juga pengen ngetes kepintaran mereka sehebat apa, "ucap Anggara dengan ekspresi seriusnya.

Arabella tertawa kecil begitu mendengar ucapan papah nya itu yang mau menantang kepintaran WBS BOYS, apa papah nya tidak tau? Jika Anak dari majikannya itu maniak matematika?

Itu baru Xabirru, belum yang lainnya. Mungkin Anggara akan syok begitu mengetahui nya.

"Kamu kenapa sih Bella? Kok ketawa? Papah ini serius." Anggara menatap aneh anak nya yang masih belum berhenti tertawa.

"Nggak ada yang lucu tuh."

"Papah seriusan mau nantang perkumpulan Einstein itu? Pftt yang ada malah papah yang kena mental, "jawab Arabella yang kini tertawa terpingkal-pingkal.

"Papah, papah .... Bella yang baru gabung sama mereka baru beberapa hari aja, udah meledak nih otak. "

"Itu mah kamu, otak papah nih berada diatas rata-rata ya, nggak kayak kamu, "ucap Anggara penuh percaya diri.

"Nah, Birru belum makan kan? Mamah suapin ya sayang, "ucap Aruna sambil membawa mangkok berisi bubur mengkudu.

Xabirru menarik-narik lengan baju Anggara, "Birru kenapa? Ada yang sakit?"

"O-m tolongin Birru dari mamah Aruna, "bisik Xabirru, namun sayangnya terdengar oleh Aruna.

"Loh Birru takut sama mamah ya?"tanya Aruna dengan wajah sedihnya.

"Eh nggak kok mah, sama sekali nggak, "jawab Xabirru buru-buru ketika melihat tatapan tajam Arabella serta Anggara yang ingin memakannya hidup-hidup.

"Kalian ini! Kenapa natap birru sampai segitunya! Jadi takut tuh, "omel Aruna sambil berkacak pinggang.

"Birru jangan takut sama mereka, ada mamah disini!"seru Aruna.

"Mamah mau cosplay jadi kingkong?"tanya Arabella tanpa dosa.

1.

2..

3...

"BELLA! BERANI KAMU NGATAIN MAMAH KAYAK KINGKONG?! BERARTI KAMU JUGA SAMA KAYAK KINGKONG!"

Xabirru reflek mengelus dadanya karena terkejut dengan teriakan Aruna, dan untung nya jantungnya tidak ikut berdisko.

Anggara menepuk jidatnya pelan, sudah biasa menghadapi tingkah sang istri dan putrinya yang tak pernah akur, meskipun begitu mereka saling menyayangi.

"Kalian ini, nggak usah teriak-teriak, kasihan birru sampe kaget tu, "tegur Anggara.

"Anak Kamu nih mas, kerjaannya bikin aku darah tinggi Mulu, "kesal Aruna.

"Dia juga anak Kamu, sayang, "jawab Anggara dengan ekspresi malasnya, sepertinya papah Arabella ini sudah bosan dengan perkataan sang istri barusan.


Xabirru [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang