Sementara itu ditempat lain
"Untung aja minimarket disini buka jadi gak perlu jauh-jauh" Haikal tampak bahagia memegang uang dari kedua orang tuanya
"Oh iya Kal aku boleh tau gak kenapa kamu milih mondok disini,kamu kan asli Jakarta kenapa gak mondok di Jakarta aja" Tanya Ibnu
"Aku kasih tau nanti aja kita harus buru-buru kembali ke pondok,ini udah mau adzan dzuhur" Haikal menarik tangan Ibnu
Sesampainya di pesantren
"Sudah diambil Haikal" Tanya Kyai
"Sudah Kyai" Jawab Haikal
"Kyai saya titip uang ya"
"Iya" Kyai menerima amplop uang dari Haikal
"Totalnya berapa Haikal" Tanya Kyai
"Totalnya Rp 250.000.000"
"Allahu akbar......Allahu akbar" Tidak kerasa sudah adzan dzuhur
Semua santri melaksanakan sholat dhuhur berjamaah dan dilanjut makan siang bersama-sama
Selesai makan siang Ibnu menagih janji Haikal untuk bercerita kenapa dia memilih mondok
"Ayo Kal cerita"
"Cerita apa? " Tanya polos Haikal
"Astagfirullahalazim,kamu lupa? " Haikal mengangguk
"Padahal belum tua tapi udah pelupa aja" Gumam Ibnu
"Emang apa sih? " Sumpah rasanya Ibnu pengen banget mencubit pinggang Haikal
"Alasan kenapa kamu mondok di Bogor dan bukan mondok di Jakarta"
"Ohhhh yang tadi" Tuh kan Ibnu jadi tambah kesel sama Haikal
"Aku mondok disini karena keinginan Ayah,awalnya Ayah nyuruh mondok di Jakarta tapi Ayah takut kalau aku kabur makanya aku disuruh mondok di bogor" Jelas Haikal
"Takut kabur? "
"Aku itu gak bisa kalau harus jauh dari orang tua dan kakak ku tapi Ayah maksa aku dan kebetulan Ustadz Gilang itu temennya Ayah jadi aku dijagain sama Ustadz Gilang selama disini"
"Kakak? Kamu punya kakak? " Tanya Ibnu
"Iya aku punya kakak,namanya Kak Arka"
"Aku sama kakak ku cuma beda 2 tahun,aku baru umur 16 dan Kak Arka umur 18 tahun" Lanjut Haikal
"Kakak kamu mondok juga" Haikal menggelengkan kepalanya
"Kakak ku sekolah di MA Jakarta,kadang aku iri sama kakak yang selalu bisa lihat Ayah sama Ibu dirumah tiap hari sedangkan aku lihat aja mungkin sebulan 2 kali itu pun kalau mereka datang 2 kali"
"Udah jangan sedih,nasib aku juga sama kok"
"Aku mondok disini juga karena keinginan orang tua ku" Lanjut Ibnu
"Kamu mondok sampai lulus MA atau gak? " Tanya Ibnu sekali lagi
"Gak tau,tapi aku udah nyaman disini jadi gak mau pindah-pindah pondok lagi"
"Assalamu'alaikum Haikal Ibnu"
Reno dan Kevin menghampiri Haikal Ibnu yang sedang duduk di taman
"Waalaikumsalam"
"Kok gak balik kekamar? Kalian gak lelah apa? " Baru aja dijawab salamnya udah dicecar pertanyaan sama Reno aja
"Nanti aja,gak baik tidur setelah makan" Ucap Ibnu yang diangguki oleh Haikal
"Oh iya kamu kok seneng banget Vin"
Sedari tadi Kevin senyum-senyum sendiri dan itu membuat Haikal dan Ibnu takut
"Aku seneng karena Umi ku bilang kalau adik ku sudah lahir" Ucap Kevin
"Tadi aku dipanggil Kyai dan ternyata Abi vidcall dan bilang kalau adik ku udah lahir dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun" Lanjut Kevin
"Cewek apa cowok? " Tanya Ibnu
"Cewek dong,aku udah siapin nama untuk adik ku"
"Kamu kapan pulang kerumah? " Tanya Haikal
"Insya Allah besok pagi Mas Raka mau jemput aku" Kevin semangat menjawab pertanyaan dari temannya itu
"Terus balik kesininya kapan? " Kali ini Reno yang bertanya kepada Kevin
"Kalau itu aku gak tau,mungkin besok Mas Raka yang ngomong ke Kyai"
"Aku aja gak tau berapa hari disana,paling gak seminggu disana sih"
"Lama dong" Jawab ketiga sahabat Kevin
"Jangan sedih dong teman-teman,aku itu cuma pergi kerumah gak pergi ke Arab" Canda Kevin
Sementara ditempat lain
Tepatnya dirumah Haikal yang ada di Jakarta
"Rencananya sih aku mau ngajak Haikal pergi ke Yaman" Rafi menoleh sekilas kearah Vina istrinya
"Tapi apa Haikal mau Raf"
"Siapa yang gak mau coba kalau diajak ke Yaman,dulu pas Mas Radit pergi ke Yaman Haikal pengen banget ikut tapi dia masih kecil jadi gak bisa ikut dan sekarang Mas Radit pengen lihat Haikal.Ini sudah 11 tahun Haikal gak ketemu sama Mas Radit,kalau Haikal bisa ketemu Mas Radit pasti dia seneng Vin" Jelas Rafi
Mas Radit adalah sepupu Rafi yang sekolah di Yaman dan menetap disana selama hampir 11 tahun,Radit pergi ke Yaman saat usia Haikal masih 5 tahun
"Yaudah besok setelah dapat tiket kita ke pondok untuk bilang ke Haikal dan minta izin ke Kyai"
"Ngomongin apa nih" Vina dan Rafi sama-sama menoleh
"Udah selesai mandi Mas" Arka mengangguk
"Ngomongin apa sih Ayah Ibu" Tanya Arka lagi
"Ayah sama Ibu lagi ngomongin hal penting"
"Besok kita bakal ke Yaman" Mendengar ucapan sang Ayah Arka kaget
Yaman? Dia gak salah denger kan,dia dulu pengen banget ke Yaman bahkan dia sengaja donwload video tentang Yaman di youtube sangat banyak
"Serius Ayah? "
"Serius lah Arka"
"Ayah bakal ajak kamu dan Haikal ke Yaman untuk bertemu dengan Om Radit sekaligus jalan-jalan"
"Alhamdulillah,akhirnya bisa jalan-jalan ke Yaman dan ketemu Om Radit" Arka tampak bahagia
Vina dan Rafi juga berharap Haikal bahagia karena akan diajak ke Yaman dan bertemu dengan Om kesayangannya itu
Radit adalah orang yang dia sayangi selain kedua orang tuanya dan kakaknya
Kita kembali ke pondok
"Rumah mu kan masih di daerah Jawa Barat kan? " Yang Ibnu tau Kevin itu asli Jawa Barat tapi dia gak tau kota mana
"Iya,rumah ku ada di Bandung"
Skip
"Wah ada yang bakal ketemu adik nih" Goda Ustadzah Hana kepada Kevin
"Ustazah jangan gitu lah" Kevin jadi malu-malu kucing gara-gara perkataan Ustadzah Hana
"Tadi Umi mu nelpon Kyai katanya Mas Raka bakal jemput besok pagi"
"Setelah sholat subuh? Atau gak? " Tanya Kevin
"Mungkin sekitar jam 8 Mas Raka datang kesini"
"Berarti sehabis sholat dhuha Kevin pulang dong ke Bandung" Kevin memang tidak ingin pulang ke Bandung tetapi ia pengen banget ketemu adiknya yang baru lahir 2 hari yang lalu
"Sudah jangan bersedih,Kevin kan pulang karena ingin bertemu dengan adiknya" Ustadzah Hana menasehati ketiga remaja dihadapannya ini
"Iya Ustadzah"
Bye
TBC
Assalamu'alaikum semua
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKAL
Teen FictionBeginilah kehidupan Haikal setelah tinggal di pondok.Selama di pondok Haikal bahagia karena dia bisa belajar al-quran,tentang islam dll bersama teman-temannya yang lain Kira-kira gimana ya kisahnya? jangan lupa terus pantengin ya guys