D u a

21 5 1
                                    

Duke muda Kyne Raynar Auburn adalah salah satu pemuda yang menjadi incaran para Lady bangsawan kekaisaran Vermilion. Apalagi sejak kabar pemilihan Putri Mahkota, popularitas Duke Muda Kyne berkali lipat semakin bertambah, alasannya karena mereka sudah tidak bisa berharap lagi kepada sang Putra Mahkota. Jadi Duke muda Auburn adalah satu-satunya calon suami potensial yang tidak akan mereka lepaskan, meskipun sedari awal sosok Kyne memang lebih populer dari pada Eugene. Seperti pengakuan Duke muda tersebut bahwa dirinya lebih tampan dari pada sang Putra Mahkota.

"Ku dengar kemarin kau bertemu dengan para calon Putri Mahkota? Bagaimana rasanya?"

"Apanya yang bagaimana."

Kyne berdecak kesal, karena Eugene tidak menggubrisnya, padahal dia kan penasaran sekali. Baiklah ia cukup mengganti pertanyaan saja.

"Apa sudah ada yang membuatmu tertarik?" Tapi Kyne tidak menyerah begitu saja.

"Biasa saja." Dan pertahanan Eugene memang sangat sulit di tembus. Sikap acuh tak acuh ya itu sudah mendarah daging, hanya orang yang mempunyai tingkat kesabaran tinggi seperti Kyne yang betah berada di sisinya sebagai teman.

"Kalau aku menemui mereka bagaimana?"

"Untuk apa?"

Senyum mengejek lantas menghiasai wajah Kyne, kali ini ada perubahan pada nada yang Eugene gunakan.

"Posisi Duchess muda Auburn masih kosong sampai sekarang, mungkin mereka lebih tertarik mengisi kekosongan itu dari pada bersaing menjadi Putri Mahkota." Ujar Kyne, sifatnya yang jahil namun terkenal ramah itu adalah salah satu  nilai lebihnya.

Eugene tidak langsung merespon, ia sebenarnya tidak terlalu memperdulikan ucapan Kyne, tapi entah kenapa ada yang aneh dengan hatinya.

"Lakukan saja semaumu."

Baiklah Kyne sudah mengantongi izin dari yang bersangkutan.

                            *****

Siapa yang orang yang berkata kalau berpura-pura sakit itu adalah suatu hal yang mudah? Hana ingin berguru padanya, sungguh.

Setelah menerima jadwal pertemuan dengan Putra Mahkota, Hana sudah memilah beberapa alasan yang memungkinkan, tapi hanya alasan sakit saja yang terdengar masuk akal dan tidak akan menimbulkan ketidaksopanan pada keluarga Kekaisaran. Tapi bagaimana bisa ia beralasan sakit sedangkan tubuhnya sangat sehat begini, ia bahkan sudah rela mandi tengah malam menggunakan air dingin, agar bisa terkena flu tapi lihatlah sekarang ia bahkan bisa makan dengan lahap tanpa ada keluhan apapun dari tubuhnya.

Hari ini adalah jadwal Lady Ebony menghabiskan waktunya dengan Putra Mahkota. Hana berharap wanita itu bisa membuat Eugene mengerahkan seluruh perhatiannya, agar besok ketika Hana bertemu dengannya, sang Putra Mahkota tidak akan berharap apapun.

"Lady, anda mau kemana?" Anna bergegas menyusul, ketika Hana berjalan keluar dari kamarnya.

"Keluar sebentar, aku butuh menghirup udara segar sekarang."

"Apa kamu tahu dimana pertemuan Lady Ebony dan Putra Mahkota?"

Anna tersenyum maklum, ia berpikir bawa Lady nya sedang kepikiran dengan pertemuan hari ini.

"Saya tidak tahu Lady, tapi saya bisa mencari tahu sekarang."

Hana reflek membelalak, melihat respon Anna. Sepertinya terjadi kesalahpahaman dengan pelayanannya itu. Padahal kan niat Hana adalah untuk menghindari pertemuan dengan mereka kalau ia tahu posisinya sekarang.

"Tidak perlu, ayo kita ke perpustakaan saja."

Di belakangnya Anna masih tersenyum melihat Hana, ia menganggap Lady nya itu sedang malu karena ia mengetahui perasaannya pada Putra Mahkota.

My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang