Look at that twin

228 15 0
                                    


Chapter 2.
Enjoy.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tsu dan Zen di hari minggu yang cerah ini, keduanya memilih untuk jogging bersama. Bukan lebih tepatnya Tsu yang memaksa Zen yang sebenarnya Zen ingin tidur seharian. Karena Zen kebiasaan dengan tidur setelah bekerja seharian di hari-hari sebelum minggu. Karena Tsu yang terus saja memaksa dengan rengekan akhirnya Zen mau tak mau hanya bisa pasrah saat dirinya di siram air oleh Tsu yang membangunkan nya.

Ngomong-ngomong soal kerja. Zen bekerja di cafe yang bernama Starlight. Sudah hampir 8 bulan Zen bekerja di sana. Dan pendapatan yang di dapatkan nya tak sebanding dengan jumlah uang yang begitu melimpah milik temannya yaitu Tsu.
Tsu yang kerjaan nya cuman sekolah setelah itu bosen yang ujung-ujungnya ke cafe tempat Zen bekerjasama lalu ia berbelanja dan memesan banyak makanan sudah mendapatkan banyak duit.

Tsu yang memang dermawan, apalagi dengan Zen. Kalo mau makan bersama di mana gitu Tsu yang selalu membayar pesanan mereka. Tsu yang mengetahui kebiasaan Zen yaitu balapan motor guna menambah tabungan membuat Tsu tertarik dengan itu. Sekarang Tsu belajar banyak hal baru saat bersama dengan Zen dari pada 2 mantan temannya dulu.

Banyak sekali berbagai macam kegiatan yang mereka berdua lakukan. Hingga Tsu yang akhirnya tau apa pekerjaan orang tua nya yang ternyata adalah seorang mafia.

Tsu dan Zen berhenti pada taman yang berada di tengah kota. Taman itu di lengkapi dengan odong-odong, penyewaan sepeda ontel, kapal Bebek dan masih banyak hal lagi. Tak heran jika hari minggu disini ramai dengan orang-orang.

"Kalo tau gitu seharusnya gua piknik aja disini" ucap Tsu melihat ada banyak sekali orang yang piknik.

Zen hanya memutar matanya lalu berjalan ke arah lain. Tsu yang merasakan tidak ada orang di samping nya menoleh dan menyusul Zen yang terlihat berada di penjual es krim.
Dengan geram Tsu menyenggol lengan Zen, "cih, beli es krim gak bilang-bilang"ucap Tsu

"Udah lo diam aja..." Ucap Zen lalu memegang 2 es krim dan menyerahkannya pada Tsu dan mengambil dompet lalu membayar es itu. Ternyata Zen tidak hanya memesan 2 tetapi Zen memesan 2 lagi. Tsu yang mengetahui itu menggeleng kan kepalanya lalu menjilat 2 es krim yang di bawanya.

"Kalian pacaran kah dek? " tanya abang-abang penjual es krim.

Tsu melotot kan matanya kaget mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh abang penjual es krim. "Mana ada bang! " saut Tsu

"Oh kirain, soalnya cocok aja gitu, apalagi di taman ini banyak yang bawa pasangan nya kesini" ucap abang-abang itu.

"Oh gitu...mari bang" ucap Tsu menyusul Zen yang sudah berjalan duluan.

Lagi-lagi ditinggal :)

Mereka berdua duduk di kursi yang kosong sembari melihat kearah pemandangan di depan. Tsu melirik kearah Zen, "thanks udah di belanjain gua es krim"ucap Tsu

"Dih, sebenarnya gua emang niatnya beli 4,setelah tau 2 es krim yang gua titip ke lo malah lo jilat ya udah buat lo aja" ucap Zen

"Idih, lo gak ngomong makanya gua gak tau" saut Tsu...tiba-tiba Tsu tertawa dan membuat Zen menatap nya bingung. Ini anak kenapa lagi?
"Bilang aja emang buat gua...tsundere banget sih lo"ucap Tsu tersenyum lalu menaik turunkan alisnya.

𝐓𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐈𝐧 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 -𝐒𝐕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang