Kalah or Menang?

165 16 0
                                    


Tsu dan lainnya melirik kearah panggung saat mendengar suara yang mengharuskan semua kesana. Dengan malas kelimanya menuju ke panggung. Tsu dan Zen sudah menghilang entah kemana,oh sepertinya mereka mendaftar ikut balap malam ini. Sedangkan Lino, Pito, dan Epi di hampiri oleh Imbot the geng. "Hey yo, mantan kakak kelas...udah lama gw gak ketemu sama lo! " sapa Imbot pada Epi

Epi hanya mengangguk, seperti biasa sifat pendiam Epi kambuh. Setiap ada orang lain, Epi pasti memilih diam daripada ntar salah ngomong, terkadang diam nya itu malah tak di sukai oleh orang lain khususnya Imbot. "Jangan diem doang, gw kira lo udah bisa ngoceh kayak burung. Ternyata masih aja sama ya" ucap Imbot

Epi sendiri hanya tersenyum dan menatap Imbot dengan santai. Pasti Imbot mengira dirinya sama culun nya seperti di sekolah dulu. Cih, gak tau aja sekarang Epi udah berubah.

"Dimana Tsu dan Zen!? " tanya Imbot ngegas

"Ada, lagi daftar" jawab Lino

"Lalu lo gak ikutan daftar gitu? Cih, seharusnya lo ikut. Percuma punya motor bagus kalo gak di pake buat balap" saut Imbot

'Ini orang satu, suka ngurusin hidup orang lain aja ya '-dalam hati Lino

"Kapan-kapan aja, gw lagi sayang sama duit" saut Lino

"Eh ada Imbot the geng nih...nyari siape? " tanya Tsu yang baru kembali lalu merangkul Lino dan tersenyum menatap Imbot

"Nyari in lo katanya" saut Pito

"Ada apa ya? Kenapa nyari gw? " tanya Tsu

"Gw cuman mau nantang lo aja sih, gimana lo mau gak balapan lawan gw dan Zen balapan lawan Foric? " tanya Imbot

"Yang menang dapet apa dulu nih? " tanya Tsu

"Yang menang boleh bebas sebutin apa yang mereka mau. Dan yang kalah bakal ngelakuin yang mereka suruh. Sekalipun itu merusak harga diri" ucap Imbot

Tsu melebarkan senyumnya, seperti dugaannya di rumah tadi, Imbot tak akan pernah berubah. Pasti selalu soal merusak harga diri, entah kemana harga diri orang satu ini. Dikiranya Tsu gak mampu buat ngalahin dia. Siap-siap aja jilat kaki.
Tsu tertawa dalam hati. Ini baru seru.

"Oke, gw terima...sekarang daftar lah dengan Foric,gw dan Zen bakal tunggu" ucap Tsu tersenyum.

Imbot the geng pergi. Setelah kepergian mereka Tsu tertawa begitu pula 4 orang lainnya. Mereka terlalu merendahkan Tsu dan teman-temannya...belum tau saja dengan bakat tersembunyi ke limanya.

"Lebih baik sekarang kita ngecek motor kalian dulu" ucapan dari Epi di balas dengan anggukkan setuju dari 4 temannya.

Dipimpin oleh Tsu keempatnya mengikuti nya dari belakang. Namun, melihat Tsu yang tiba-tiba berhenti mendadak membuat mereka ikut berhenti bahkan Lino yang berada di belakang menubruk Pito di depannya. "Anjing, kenapa sih tiba-tiba berhenti mendadak banget! " saut Lino, Pito melirik Lini sekilas membuat Lino yang diabaikan pertanyaan nya me dengan sebal.

"Lihat, bukannya mereka anak buahnya Imbot yak" tunjuk Epi membuat Lino segera melihat kearah mana yang di tunjuk Epi.

Tsu mengangguk, memang benar 4 orang yang sekarang ini berada di luar arena balap adalah anak buah Imbot. Sebenarnya mereka cuman ngobrol santai aja sih sambil minum, tapi Tsu berhenti karena ia merasakan ada yang aneh dengan mereka.

Tsu berjalan dengan pelan. Yang terlihat hanya 4 orang, namun seperti ada yang aneh. Sayangnya Tsu tidak bisa melihat dengan jelas karena keempatnya menghadap berlawanan arah dengannya.
Tsu menghela nafas lalu berjalan dengan santai berbelok menuju kearah parkiran.

𝐓𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐈𝐧 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 -𝐒𝐕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang