one.

60 8 0
                                    

Hari ini, Nayla Choline Gavasha resmi menjadi salah satu siswi baru di SMA Bagaspati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Nayla Choline Gavasha resmi menjadi salah satu siswi baru di SMA Bagaspati. Sedari tadi dia sudah sibuk mempersiapkan diri dengan seragam putih abu nya. Gadis itu menduduki kelas sebelas.

"Ingat, Nay. Bersikap baik biar punya banyak teman." Ujar Nayla sambil mematut diri di kaca full body di kamarnya.

Nayla itu gadis periang. Tingginya pun hanya 156 cm saja. Setiap gadis itu tersenyum, pasti akan membawa aura positif. Tak heran mengapa banyak yang menyukai gadis itu.

Nayla turun dari kamarnya dengan menggandeng ransel biru muda dengan langkah riang. Sesampainya di bawah, gadis itu langsung menuju ruang makan untuk melaksanakan sarapan bersama orangtuanya.

"Pagi Mamaa, Pa- eh? Papa dimana?" Tanya Nayla bingung saat tak mendapati Victor, Papanya.

Kania Mama Nayla menarik lengan gadis itu menyuruh agar duduk disamping kursinya. Nayla hanya menurut saja.

"Papa masih kamar. Kamu mau langsung sarapan? Atau tunggu papa dulu?"

Nayla berfikir sejenak. Kedua pipinya dia gerakkan ke kanan dan kiri beberapa kali. "Emm langsung aja deh Mah. Nanti Nay telat lagi."

Kania mengangguk. Kemudian mulai menyiapkan nasi goreng untuk sarapan anak semata wayangnya itu. Nayla yang melihat itu sontak memekik kegirangan.

"Yeyy. Akhirnya makan nasi goreng." Seru gadis itu riang. Kania hanya menggelengkan kepalanya.

"Yaudah. Di habisin sarapannya. Nanti mau di antar Mama atau supir?" Tanya Kania sambil menuangkan air ke dalam gelas.

Nayla menjawab setelah menelan nasi di dalam mulutnya. "Memangnya Mama ga sibuk? Bisa nganterin Nay dulu?"

Kania menghela nafas pelan. Tangannya aktif mengelus Surai hitam lurus anaknya. "Kalo itu untuk Nay, Mama pasti bisa, kok."

Nayla mengembangkan senyumnya. Nayla begitu bersyukur mempunyai keluarga yang begitu menyayangi dirinya. Walaupun kadang sikapnya masih kekanak-kanakan, Kania maupun Victor tidak pernah mempermasalahkan. Karena, Nayla adalah anugrah terindah setelah tiga tahun penantian sepasang suami istri itu.

"Nay selesai. Ayo berangkat sekarang." Ajak Nayla riang.

"Nayla tunggu di mobil dulu gapapa? Mama mau ke kamar bilang ke Papa kalo mama nganterin Nay." Kania menyodorkan kunci mobil kepada Nayla. "Nih kuncinya, Nayla tunggu di dalam, ya."

Nayla mengangguk. Dia menerima kunci itu kemudian melangkahkan kakinya menuju mobil Kania yang terparkir di depan. Sepertinya mobil itu baru di cuci. Terlihat kilat seperti tidak terkena debu.

OoO
----

Nayla melambaikan tangannya saat Kania mulai menjalankan mobilnya. setelah dirasa tidak dapat menatap Kania lagi, Nayla mulai melangkahkan kakinya memasuki SMA Bagaspati. Nayla tersenyum sumringah melihat megahnya sekolah ini.

My Possessive Boyfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang