two.

34 7 0
                                    

Pelajaran pertama akhirnya selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelajaran pertama akhirnya selesai. Nayla menatap puas buku nya yang penuh dengan tulisan. Biasanya, Nayla akan tertinggal karena tidak bisa melihat dengan jelas tulisan di papan tulis. Tapi kali ini, berkat Kakak ganteng alias Sagara, Nayla bisa mengikuti pelajaran.

"Makasih ya kakak." Seru Nayla, mengukir senyum sambil membereskan buku-bukunya.

Karena merasa bosan, Nayla mengedarkan pandangan melihat teman teman barunya. Banyak yang berkumpul di satu meja, sepertinya mereka sedang bergosip. Suasana kelas sangat ramai, guru tidak masuk karena sedang rapat katanya.

Nayla melangkah mendekati mereka. "Haloo, aku boleh gabung?"

Raquel, salah satu dari mereka mengangguk setuju raut wajahnya terlihat sangat antusias.

"Manjur banget doa gue, akhirnya kita sekelas jugaa." Ucap Raquel.

Nayla menarik kursinya. "Hehe, ga nyangka dehh." Cengir gadis itu.

Mita, cewek berbandana cokelat, mendekatkan diri pada Nayla. "Heh murid baru, Lo ga takut dekat-dekat sama Sagara?" Tanya nya sangat penasaran.

"Enggak, Kakak ganteng, kan ganteng. Jadi aku ga takut." Jawab Nayla enteng.

Kelompok yang terdiri dari 5 orang itu menahan nafas. Mereka menatap Nayla takjub.

"Mungkin karna dia murid baru kali ya, jadi ga tau." Kata Aluna diangguki setuju Mereka.

"Memang kak Sagara kenapa? Kok harus takut?" Tanya Nayla polos.

Cheryl menopang dagunya. "Dia itu galak, kejam, sama anti cewek. Tapi bukan berarti dia homo, ya. Setiap ada yang dekatin dia, pasti bakal di hajar Sagara habis-habisan. Apalagi kalo sampe ngeusik dia. Sagara memang ga main fisik, tapi dia bakal jatuhin dengan kekuasaannya."

Mata Nayla membulat sempurna. Mampus dia. Setelah dipikir pikir tadi Nayla agak memaksakan Sagara untuk menulis dan mencontekkannya. Apakah Sagara nanti akan marah? Bagaimana ini? Nayla pusing.

"Aduhh terus aku gimana?" Rengek gadis itu dengan mata bulat yang mulai berair.

Aluna menatap prihatin. "Ya ga gimana-gimana. Saran gue mending Lo jaga jarak aja sama Sagara. Cari aman aja deh." Usul Aluna yang disetujui semuanya.

"Oke deh. Nanti Nay diemin Kak Sagara aja." Putus gadis itu.

"Lo Napa manggil kakak?" Tanya Raquel yang sedari tadi menyimak.

"Kayanya kak Sagara lebih tua dari aku. Jadi aku manggil Kakak, deh." Terang Nayla.

"Aku balik dulu deh. Kalian lanjutin aja ngobrolnya." Nayla bangkit lalu menarik kursinya. Kembali ke meja di sebelah Sagara.

Seperti yang di sarankan Aluna, Nayla kini diam tak berkutik. Dia takut Sagara merasa risih. Nayla duduk sambil memilin jarinya.

Sagara yang melihat itu menaikkan alisnya. Perasaan baru tadi Nayla rusuh saat pelajaran pertama, entah mengapa sekarang dia diam tak berkutik. Sejenak Sagara terdiam. Kenapa dia harus peduli?

Di belakang, tiga siswa sibuk bermain game dengan rusuh. Sesekali gebrakan meja mengagetkan Nayla yang sedang diam melamun. Karena kesal, Nayla membalikkan badannya berniat menegur.

"Eh jangan berisik dong, Nay mau melamun, nih!" Ketus Nayla sambil melotot.

"Hah?" Seorang siswa bernama Farhan memandang cengo Nayla. "Ngapain Lo ngelamun?" Tanya nya bingung.

Nayla membalikkan badannya agar lebih mudah berbicara dengan mereka. Mereka sontak mematikan ponselnya dan menatap Nayla serius.

"Ini gawat! Gawat darurat pokoknya!" Seru Nayla menggebu-gebu. "Ini mengancam masa depan hidup dan mati!" Pekik Nayla tertahan. Mereka sontak membulatkan matanya.

"Kenapa? Lo kenapa?" Tanya Virgo tak sabaran. Alvian siswa yang satunya pun menatap Nayla penuh tuntutan.

"Karena.." Nayla menggantung ucapannya. "Tunggu! Kalian teman kakak ganteng?" Tanya Nayla karena dia ingat, tadi yang memberinya peringatan itu Virgo.

Virgo berdecak. "Kakak ganteng? ya memang ganteng sih." Gumamnya yang langsung mendapat sentilan maut di dahinya.

Alvian si pelaku menampilkan wajah tak berdosa setelah menyentil dahi Virgo. "Udah gue duga, Lo suka boss kan?" Tuding Alvian.

"Ck Lo lihat Si boss mukanya jelek? Enggak kan?" Tanya Virgo setelah menuntun kepala Alvian ke arah Sagara yang sudah menghadap mereka. Raut wajahnya terlihat malas.

"Enggak sih. Ya tapi tetap aja. Kalo Lo yang muji gue jadi merinding." Seru Abyan.

"Udah dehh. Sekarang jawab pertanyaan Nay." Nayla menatap mereka jengah.

"Iya kita temenan." Jawab Farhan kalem. "Jadi Lo kenapa?" Tanyanya kembali pada topik utama.

"Karena-.." lagi lagi ucapan Nayla tergantung. Sebab saat menoleh, dia sudah mendapati wajah Sagara yang sangat dekat dengannya.

Glek

Mampus. Lirih Nayla dengan tangan yang gemetar. Tremor dia tuh.

"Aa karena.. karena, ah udah lah, ga penting juga." Nayla menyengir kaku. Membuat ketiga cowok di depannya itu menjadi tambah penasaran.

"Ck jangan buat penasaran, lah." Decak Alvian.

Nayla bertambah gugup. Kata-kata Cheryl tadi kembali teringat. Tidak mungkin dia memberitahu alasan sesungguhnya. Apalagi ada Sagara, si pelaku masa depan. Apa ga langsung marah, dia.

"Udah deh lupain. Kalian main game aja lagi. Nay mau lihat Instagram aja." Akhirnya mereka menyetujui. Nayla pun langsung mengeluarkan ponselnya yang bercasing purple.

Nayla terlalu fokus dengan ponselnya sampai tidak menyadari tatapan Sagara yang sangat lekat padanya. Sagara merasa aneh, kenapa dia merasa sepi saat gadis itu tidak menyerocos lagi tadi? Padahal mereka baru bertemu tadi. Tapi sepertinya Sagara sudah terusik. Sagara kembali menatap Nayla dengan tatapan dalam.

"Hoi boss, natap natap ae. Naksir ya? Hehehe." Virgo terkekeh diakhiri kalimat karena melihat tatapan tajam Sagara.

"Ampun, boss." Kata Virgo. Sagara mendengus.

"Lagian boss Lo ngapain natap si Na—"

"AAAA AYANGKUU KAMU CAKEP BANGETTT!" Pekikan Nayla membuat Virgo tersentak kaget. Tak hanya dia, hampir sekelas menatap gadis itu heran.

Tapi ada juga siswa yang merasa kecewa. Mereka awalnya berniat mendekati gadis lucu itu, tapi ternyata dia sudah berpawang. Sagara pun merasakan hal yang sama, hatinya sedikit memanas.

"Woahh cill Lo udah ada pacar?" Tanya Virgo. Nayla mengangguk antusias.

"Masa cewek cantik, lucu, macam aku ga punya pacar, rugi donggg." Ujar Nayla yang masih menatap foto seseorang di ponselnya.

"Mana, coba lihat fotonya." Tanpa persetujuan Nayla, Alvian langsung merebut ponsel gadis itu. Nayla hanya menatap Alvian kesal.

"Loh kok.."

"Kenapa?" Tanya Nayla.

Alvian menggeleng. "Ga sih. Tapi dia kok mirip boss ya?" Tanya Alvian bingung.

Ponsel Nayla kembali diambilnya. Kemudian meneliti wajah pacar nya itu sambil sesekali menatap Sagara yang senantiasa menampilkan raut datarnya.

"Kak senyum dong." Pinta Nayla. Tentu saja tidak dilakukan Sagara. Memangnya siapa gadis dia.

"Ish. Eh tapi kok bisa mirip? Mingyu Seventeen sama kak ganteng mirip deh!" Nayla menepuk tangan heboh. "Wahh ga nyangka ketemu Mingyu versi kembaran!" Cetus Nayla yang masih menepuk tangannya. Melupakan bahwa sebelumnya dia takut pada Sagara.

"Beruntung deh Nay sekelas sama kakakkk!"

Sagara memang menampilkan raut datar. Tapi siapa tau bagaimana isi hatinya Sekarang?

-TBC-

My Possessive Boyfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang