1. Menjelajah

1 2 2
                                    

Typo Bertebaran!

.

.

.

Mentari bersinar terang, burung-burung berkicau merdu, beberapa ekor tupai tampak melompat dari satu batang pohon ke batang lainnya dan sebagian lagi memakan kacang kenari, kawanan kelinci melompat ke sana kemari dengan riang gembira, ikan-ikan be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mentari bersinar terang, burung-burung berkicau merdu, beberapa ekor tupai tampak melompat dari satu batang pohon ke batang lainnya dan sebagian lagi memakan kacang kenari, kawanan kelinci melompat ke sana kemari dengan riang gembira, ikan-ikan berenang bebas di dalam aliran air sungai yang jernih dengan beberapa batu yang mengambang di atasnya, kupu-kupu terbang dan hinggap pada bunga-bunga untuk mengambil nektarnya, begitu pun dengan lebah yang mengambil nektar bunga kemudian membuatnya menjadi madu di sarangnya, capung-capung tampak terbang dan hinggap di sekitar teratai, katak-katak tampak melompat-lompat dan sebagian memilih untuk berendam di dalam air membuat sebagian capung terbang menyingkir.

Hamparan rumput hijau berhiaskan warna-warni bunga-bunga cantik serta rimbunnya pepohonan semakin menambah kesan indah kala tertiup oleh angin.

"Haduh, enaknya ngapain ya? Aku ngerasa emang bener jadi arwah gentayangan. Eh, emang dah jadi arwah, sih. Tapi belom mati," monologku sambil menendang kerikil di tepi sungai.

Tubuhku tembus pandang, dengan kata lain aku ini seolah-olah menjadi hantu. Tapi entah mengapa, aku masih bisa memegang objek dan berinteraksi dengan subjek dengan mudah seperti saat aku masih memiliki tubuh fisik.

Meskipun tubuhku transparan dan tembus pandang, anehnya para hewan tetap bisa melihat dan berinteraksi dengan ku. Mereka juga bisa menyentuhku dengan seizin ku. Dan aku juga bisa menyentuh mereka.

Saat ini, aku sedang mengelus seekor kelinci putih mungil yang sedang tenang memakan selada air di pangkuanku. Di atas kepalaku, ada dua ekor burung kecil yang duduk manis sambil bermain dengan rambutku. Lalu, ada seekor musang yang duduk melingkar di kedua pundakku. Di sekitarku, terdapat banyak hewan yang mengelilingiku, mulai dari kelinci, kucing hutan, rubah, rusa, harimau, macan kumbang, kupu-kupu, monyet, bahkan beruang.

Mereka menatapku dengan rasa penasaran yang sangat besar. Ah, ya ampun. Lihatlah mata bulat mereka, bulu-bulu halus dan lembut itu juga. Argh! Rasanya pengen aku pegang dan peluk mereka!! Lucu banget!!

Bahkan para predator seperti harimau, macan kumbanh, dan beruang saja gak ada seram-seramnya. Semuanya jadi imut-imut kayak squishy.Bahkan para predator seperti harimau, macan kumbang, dan beruang saja tidak terlihat menakutkan. Semuanya jadi imut-imut seperti squishy.

Dan juga, mereka semua sangat jinak. Tidak galak, buas, dan mengerikan seperti tabiat alami mereka.

Ah, sungguh aneh tapi nyata. Seketika aku jadi ke inget sama tokoh Fluttershy dari film kartun MLP.

Lama aku bermain bersama para binatang menggemaskan ini, hingga tidak terasa hari semakin siang. Aku pun memutuskan untuk kembali menjelajahi hutan dengan melayang-layang di udara. Toh, sebagai arwah, aku tidak perlu lagi yang namanya "berjalan".

This Just A Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang