.
.
.
.
Asta yang sedang berjalan santai menuju kelasnya tiba tiba ada seseorang yang menyenggol sebagian tubuh asta,alhasil membuat asta yang belum siap apa apa terjatuh dan menrima tubuhnya sakit saat terhantam lantai yang keras itu.
"sshhh awww"ucap asta merasa perih pada pergelangan tangan nya yang ternyata saat ini berdarah terkena batu berukuran kecil.
"aduhhh sorryy lu gak papa" ucap seseorang tersebut dengan wajah pura pura khwatirnya.
Asta yang sudah hafal dengan suara milik seseorang itu cuman tersenyum.
"ya gua gak apa" ucap asta yang langsung bangkit dari tempat dia jatuh itu.
Saat asta hendak ingin berjalan lagi tiba tiba seseorang itu memegang salah satu tangan asta dan membawa asta ketempat yang sangat dia tau tempat yang sangat sepi dan tidak ada yang tau tempat itu selai mereka berdua yaitu belakamg sekolah.
Disana ada beberapa ruang kelas yang terbengkalai dan bukan milik sekolah itu lagi.
Seseorang itu menbawa Asta di belakang ruang kelas itu dan melempar tubuh asta ke arah salah satu dinding disana
"sshhh" ucap asta kesakitan saat kaki kanannya yang terkilir tadi menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi.
"guaa udah bilang sama lu jangan pernahh lu deketin cewekk guaa anjingg!!" ucap seseorang ituu tegas dengan tangan yang sudah menghantam diding di belakang asta
asta bingung dan masih tak tahu maksud yang dibicarakan oleh seseorang yang saat ini mengurung asta dengan kedua tangan milik seseorang itu.
"gua gak pernah sama sekali deketin cewek lu itu thann" jawab asta kepada seseorang itu yang ternyata bernama GATHAN.
"halahh gak usahh bacot luu, gua liat pake mata gua sendiri luu ngasih polpen kedia, lu berniat negetin dia iya kan!" ucap gathan
"than udah gua bilang beberapa kali ke lu gua gak ada niatan buat ndeketin cewek lu itu, dan gua kemarin cuman nolongin dia gak lebih" jawab asta menahan emosi dan baru mengingat kejadian saat dia menolong cewek milik gathan tersebut.
"Lu kira gua percaya sama bacotan lu ituu!?" ucap gathan tegas dan sedikit mendorong tubuh asta kebelakang tembok
asta yang tadinya menahan emosi sekarang benar benar marah oleh omongan dan tindakan gathan
"kalau lu gak percaya samaa gua tanyakan ke ceweklu itu bener gak gua pernah ngasih polpen kedia!" ucap asta tegas dan medorong gathan dari tubuh dia lalu pergi meninggalkan gathan sendirian.
"OII ASTAAA LUU JANGAN PERGI DULUU"teriak gathan yang masih marah
"ASTAA OIII" lanjut teriak gathan memanggil asta
Asta yang mendengarnya cuman diam dan tidak merespon.
Asta terus fokus berjalan kedepan menjauh dari gathan agar tidak bisa mendengar teriakan gathan lagi sampai sampai asta tidak melihat bahwa di depan jalan yang dia lewati ada lubang yang agak dalam dan...
"AAA!!" teriak asta saat dia terjatuh karna lubang yang ada di depan jalan itu.
"tuhh kann dah guaa teriakin jangan lewatt sinii luu napa gak mau dengerin" ucap gathan marah,
Sejak tadi ternyata gathan meneriakkan asta agar berbalik arah tetapi asta tidak merespon alhasil dia mencoba mengejara asta.
Saat gathan hampir sampai di jalan yang asta lewati, asta sudah terjatuh duluan sebelum gathan akan meneriaki asta lagi.
"yaa gua mana tauu" ucap asta mencoba bangun dan ternyata kaki kanan dia terkilir parah membuat astaa yang tadinya sudah berdiri terjatuh lagi.
"awww hiks kak seraa" tangis asta pecah, karna sudah sedari tadi dia menahan rasa sakit di pegelangan kaki kanannya dan di tambah lengannya yang terasa perih.
Gathan yang melihat asta seperti itu pun khawatir.
"apa gua keterlaluan ya?" ucap hati gathan
"mangkanya kalau di teriakin direspon! ini kan akibatnya" ucap gathan sambil membantu asta bangun
"huaa!!!ya kann udahh dari tadii sakitnya hiks!! tadi juga lu ngedorong gua 2 kalii!! hikss sakitt pelan pelann gathann" rintih asta yang masih menangis sambil meremas lengan gathan
"iyaa ini udahh pelann anjirr" ucap gathan yang sudah membantu asta bangun dan ingin membawa asta ke UKS
Gathan yang memiliki sifat tegas dan jahat sebenarnya dia masih memilik sifat simpati terhadap orang lain tapi cuman beberapa orang aja.
Gathan berjalan sambil membopong asta, sebenanya gathan tidak terlalu bisa berjalan karna tinggi antara dia dan asta sunggu sangat lah berbeda membuat gathan berrjalan kesusahan.
"duhh ass lu pendek banget sihh gua susah ni jalan nya mending gua gendongg sini" ucap gathan sudah jongkok di depan asta.
Asta yang maaih menangis kesakitan cuman nurut dan melakukan apa yang di perintahkan oleh gathan.
"hiks emang kuat??" tanya asta
"kuatt!! astagaa tubuh lu aja lebih kecil dari pada gua udah lu naik cepet!?" jawab gathan
"iyaaa" ucap asta yang langsung menaiki penggung gathan
Setelah itu gathan berdiri dari jongkoknya sambil menggendong asta dan lanjut berjalan ke arah UKS yang masih jauh dari tempat mereka berhenti.
Saat ini semua lorong sekolah sepi karna bel masuk sudah berbunyi ketika asta dan gathan tadi beradu mulut di belakang gedung terbengkalai
"hiks sakit bangett!" ucap asta yang masih menangis kesakitan
"iyaa habis ini nyampe di UKS sabarr ya!" ucap gathan menenangkan
"hiks"semdu asta memeluk dan menyembunyikan mukanya di ceruk leher gathan
Gathan yang tiba tiba di perlakukan begitu kaget dan membeku.
"anjing! Si asta napa meluk leher gua sih moga jantung gua amann! eh!? Napa gua degdegan gegara nih bocah?!! sialann!!" ucap isi hati gathan
.
.
.
.
*SAMPAI JUMPA DI BAB SELANJUTNYA JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU, KOMEN END VOTE BIAR AKU TAU MANA LETAK KESALAHANKU DAN TERIMAKASIH BUAT YANG VOTE CERITAKU BYEBYEE)))*
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTA [BxB] *OnGoing
Mystery / Thriller"mangkanya tinggi itu ke atas bukan ke samping"ucap gathan "si paling tinggi" ucap asta judes lalu ia berjalan pergi "yeee emang bener gua tinggi, iri bilang boss!" ucap gathan sedikit teriak "gathan bangkek buat jantung gua gak aman" batin asta ...