Song's Fic || BOYNEXTDOOR

Serenade

[Serenade - boynextdoor]

;

Taesan x Leehan

;

"Tetangga baru kita aneh tau kak"

Taesan mengerutkan dahi mendengar pernyataan dari adiknya itu "Tetangga mana?" tanpa melirik kearah sangat adik taesan tetap fokus pada gamenya.

"Itu tuh sebelah kanan loh, sekarang udah ada yang huni nah yang huni itu katanya pindahan dari Jepang tapi sih katanya juga asli orang sini cuman ya gak tau deh" sang adik yang bernama woonhak mengedikkan bahu sambil menjelaskan sedikit tentang tetangga barunya.

sambil membanting HP yang bertuliskan game over taesan menghela napas sejenak.

berjalan kearah dapur yang hanya disekat oleh meja makan di antara ruang tamu, taesan mengambil air dalam kulkas dan meneguk nya "dapet gosip darimana?".

"ibuk lah siapa lagi memang" woonhak melanjutkan acara menulis tugasnya yang sempat tertunda.

Taesan jadi penasaran sama tetangga sebelah ini, seaneh apa memang? Selesai acara minum, taesan memutuskan keluar untuk melihat keadaan sekitar.

Yah lumayan cuaca hari ini, tidak panas tidak mendung, hanya ada kapas putih yang menutupi bumi dari pancaran sinar matahari yang terik, kendaraan yang berlalu lalang di komplek ini juga lumayan sepi.

Saat sedang menikmati alam, mata taesan tidak sengaja melihat seseorang -tetangganya- yang kata woonhak tadi terlihat aneh, tapi taesan liat tidak ada aneh? Cuman anak laki-laki biasa yang tampan? Apa yang aneh? Sambil terus melihat taesan sedikit meneliti paras anak laki-laki itu.

Makin diliat entah kenapa semakin cantik? Atau karena rambutnya yang panjang? Tidak ini serius, parasnya sangat manis? Jika dibanding dengan han taesan sebenarnya dia lebih manis daripada tampan sih.

Tidak sengaja mata mereka bertemu membuat taesan langsung mengalihkan pandangannya, tiba-tiba cuaca terasa panas apakah matahari sudah mulai muncul.

Sementara anak laki-laki itu langsung masuk kedalam rumahnya.

Sedikit taesan merasa kecewa, padahal tadi niatnya ingin mengajak berkenalan, lumayan mendapat teman baru.

Tapi sepertinya keadaan memang berpihak dengan taesan, mobil ibu dan ayahnya sampai dan tepat saat ibunya keluar membawa beberapa bingkisan taesan dengan reflek membantu mengeluarkan barang.

Seperti yang di duga taesan pasti ada beberapa bingkisan yang ingin dikasih ke tetangga sebelah.

"Taesan, tolong kasih ini ke tetangga sebelah kanan kita... Tadi ibu baru saja habis dari toko makanan mereka dan ibunya menitipkan makan siang untuk diberikan ke anaknya tolong ya"

Tanpa menunggu kata iya dari mulut taesan ibunya sudah masuk ke dalam dapur duluan.

Yah yasudahlah lebih baik ia segera memberikan makanan ini, takut takut anak laki-laki itu mati nantinya. Bercanda.

Sampai depan pintu rumah milik tetangganya, taesan mengetuk pelan namun tidak ada respon sama sekali.

Lagi tidur kah?

Sedikit mengetuknya lebih kecang, taesan bisa mendengar suara benda jatuh dari dalam "dia gapapa kan...?"
Sembari menatap aneh ke arah pintu yang masih tertutup ini ia jadi  khawatir apa yang terjadi di dalam, apa ada pencuri ya? Gak mungkin.