86 7 0
                                    

MEMASUKI rumah dengan keadaan sepi menurut nya adalah kenyamanan yang tersendiri, melangkah kaki nya untuk masuk lebih kedalam rumah yang seharian ini dia tinggal kan.

Ckell...

Suara pintu kamar nya terbuka dan melihat kamar yang lumayan berantakan, hongjoong sudah membersihkan nya tadi hanya saja karna kesal di spam oleh Jinny. Dengan berat seonghwa menghela nafas nya, "seberapa kacau kamar ini jika aku benar benar pergi untuk selamanya?" Tanya nya pada diri sendiri dan di akhiri kekehan kecil.


Seonghwa menyusun pakaian yang mana bersih dan kotor ke dalam lemari dan yang kotor di masukin ke dalam keranjang pakaian yang akan di cuci oleh ART nanti, seonghwa melipat selimut dan menata nya dengan baik menyusun bantal bantal yang berserakan merapikan meja.

Setelah selesai membersihkan kamar nya seonghwa masuk kedalam ruangan kerja hongjoong yang di mana salah satu akses masuk nya ada di kamar nya jadi tidak perlu repot-repot untuk keluar dan masuk kedalam ruang kerja hongjoong.

Seonghwa membereskan kertas kertas yang berserakan di sana dan menggulung kabel data yang lagi mengisi iPad, tak sengaja di melihat home screen iPad tersebut ada sedikit rasa bahagia nya saat melihat home screen itu.

Seonghwa membereskan kertas kertas yang berserakan di sana dan menggulung kabel data yang lagi mengisi iPad, tak sengaja di melihat home screen iPad tersebut ada sedikit rasa bahagia nya saat melihat home screen itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seonghwa masih ingat bagaimana susah nya membujuk hongjoong perpose seperti itu, foto itu di ambil sebelum hari ulang tahun nya sekitar satu bulan lalu. Seonghwa semakin penasaran apa jasa yang ada di dalam iPad ini hanya saja iPad itu di kunci akan ada empat digit angka di sana.

"Apa kode nya, ah mungkin saja tanggal lahir nya 1107 "kata nya dan menekan nomor namun salah "apa mungkin ini ya..." Seonghwa hanya iseng tapi ternyata benar. Password iPad hongjoong tanggal lahir nya 0403 "wah aku tidak percaya ini" kagum nya dengan prestasi yang baru saja dia buat, pertama kali seonghwa membuka galeri dan di penuhi oleh foto nya dan hongjoong atau pun pap, "dia suka membuat momen " setelah dari galeri dia melihat ada aplikasi bot yang di mana aplikasi akan mengatur jadwal, dia membuka aplikasi itu.

"Oh, apaan ini.... Ini jadwal ku dan jadwal besok ku juga ada. Tapi bagaimana dia bisa tau?" Seonghwa heran kenapa bisa dia mendapat jadwal milik nya, dia saja tidak tau apa yang akan di lakukan nya besok tapi liat lah ini, di akan mencari tau siapa yang membocorkan jadwal nya.

"Jika memang perasaan ini akan di balas, aku berharap itu menjadi mimpi terbaik ku"gumam nya dan pergi meninggalkan ruangan itu.



Seonghwa meletakkan beberapa mangkok makan di atas meja, depan tv nya dia akan menonton film Netflix sekarang. Film yang di tonton nya adalah Pandora salah satu film kesukaan nya mungkin sudah 7 atau 8kali di mengulang nya.



Seonghwa sangat menikmati film hingga tak sadar jika sudah waktunya makan malam, rasa nya malas sekali dia berdiri dari tempat duduk nya ini dengan sangat terpaksa dia pause film sebentar. "Kau sudah pulang?" Seonghwa mengalihkan pandangan nya pada suara, dia melihat hongjoong dan Jinny yang sedang memeluk lengan hongjoong.


'jalang murah ' batin nya.

"Iya aku baru saja sampai jam setengah empat tadi, kau akan menikmati malam mu bersama nya?" Jawab nya bener bener tenang.

Jinny menatap seonghwa dengan heran bagaimana dia terlalu santai, "iya" jawab singkat nya karna sudah tidak tau harus merespon bagaimana lagi, "oh begitu,lakukan lah tapi jangan di kamar kita Joong aku akan beristirahat nanti, dan jangan berisik ya aku masih lelah setelah pulang dari jepang" pesan nya dan berjalan menuju dapur meninggalkan hongjoong dan Jinny dengan Heran.



Seonghwa menghentikan langkahnya, dan membalikkan badannya "kau sudah makan?" Tanya nya yang masih peduli dengan kesehatan hongjoong, dia benar benar seperti malaikat padahal dia sudah cukup tersakiti. "Aku sudah makan bersama Jinny" balas nya, seonghwa langsung mengangguk ringan dan lanjut menuju dapur.



Saat masuk ke pintu dapur seonghwa mehapus air mata nya turun, "apa pilihan ku benar?" Dan perasaan ragu itu sekarang datang pada nya.

"Perasaan aku baru saja rasa nya aku terbang dan sekarang sudah jatuh saja di antara kenyataan" tutur nya sambil tertawa kecil, jika dia tadi tidak bisa mengatur perasaan cemburu nya tadi mungkin dia sudah di bentak hongjoong dan itu akan semakin membuat nya sakit.







_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_








Seonghwa meletakkan serum di atas meja setelah selesai memakai nya, seonghwa melihat diri nya sendiri di pantulan cermin, "seonghwa, kau hebat sudah bertahan sejauh ini. Kau sudah melakukan yang terbaik pilihan mu benar kau memilih jalan yang benar karna kau tau kau sanggup untuk menghadapi nya." Dia memuji diri sendiri agar dia tidak dia sedikit tentang tentang pilihan nya salah atau tidak.




Sekitar jam satu malam Jinny meninggalkan rumah hongjoong dengan air mata yang tak kunjung berhenti,mereka baru saja putus dimana Jinny di sudut oleh kesalahan nya sendiri.



Hongjoong mengusap wajah nya dengan kasar, dia tak habis pikir dengan wanita gila itu bagaimana bisa dia memanfaatkan tiga lelaki sekaligus salah satu korban nya adalah dia, hal itu membuat nya semakin membenci Jinny.

"Tapi aku heran kenapa seonghwa tidak pernah marah jika aku bermain dengan wanita lain tapi malah sebaliknya dia lebih perhatian pada ku?, apa dia sedang mencari kesalahan ku dan mengajak bercerai?" Dia pusing jika memikirkan tentang seonghwa yang sulit di baca belum lagi dia memikirkan apa yang di maksud jongin dan perusahaan yang yang sedang melakukan proyek besar besaran.


Hongjoong perlahan membuka pintu kamar nya agar tidak mengeluarkan suara berisik, hongjoong pergi menuju ke kamar mandi tapi sebelum masuk hongjoong Melirik seonghwa yang tiduk dengan tenang, baru lah dia masuk dan mandi.



Hongjoong tidak melakukan apapun kepada Jinny dia hanya berbicara tentang fakta yang membuat mereka putus.


Hongjoong keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang nya, dia berhenti di depan kasur dia hanya menatap seonghwa dengan bingung, 'apa yang sedang di rencanakan oleh nya?' batin nya. Hongjoong.

Hongjoong berjalan ke lemari dan memilih baju dia mengambil trening warna hitam dan kaos lengan pendek hitam, saat sedang memakai baju hongjoong tak sengaja mendengar suara keluhan ketakutan, setelah siap mengunakan baju dia meletakkan handuk pada jemur handuk dekat sama dan pergi melihat seonghwa.


Hongjoong melihat seonghwa yang sudah berkeringat dingin, dan sesekali dia mengeluarkan suara. 'joong, aku takut' ngigau nya yang masih tutup mata. Apa dia tidak salah dengar jika seonghwa memanggil nya dia naik keatas kasur dan perlahan memeluk seonghwa yang masih di dalam mimpi nya.


"Tenang lah aku ada di sini" kata nya sambil menghapus keringat dingin seonghwa, dia tidak tau apa yang di mimpi oleh seonghwa tapi dia tidak terlalu peduli dengan mimpi itu dia hanya ingin seonghwa tenang, "apa yang membuat mu ketakutan seperti ini, kata kan biar aku memberikan nya pelajaran" bisik nya seolah jika seonghwa mendengar, hongjoong memeluk seonghwa dengan sangat erat dan seonghwa juga memeluk dia dengan ketakutan.


Tak lama seonghwa sudah mulai tenang dalam tidur nya, bahkan suara dengkuran kecil terdengar oleh Hongjoong, "tidur yang nyenyak ya" kata nya dan mulai menutup mata nya dengan tenang.















See u

slow to 깨닫다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang