§

278 12 0
                                    

SUASANA rumah besar ini sangat lah sunyi seperti tidak ada penghuni. Pemilik rumah ini sedang sibuk dengan pekerjaan masing, park seonghwa salah satu pemilik rumah yang besar nya yang mencapai 1,27 juta kaki persegi ini. rumah yang dia huni ini adalah rumah pemberian mertuanya sebagai hadiah setelah menikah anak nya, hongjoong lah orang yang dia nikahi 3 bulan lalu.

Pernikahan nya masih cukup di bilang baru, seonghwa sebenarnya tidak mengenal siapa hongjoong tapi ibu nya yang memohon pada nya untuk menikah dengan hongjoong, mau bagaimana lagi dia tidak tega melihat ibu nya yang memohon mohon.

Seonghwa kembali ke rumah di jam 10 malam, dia mendapatkan job foto shoot yang banyak hari ini. Saat masuk kedalam rumah suasana sepi sudah menjadi makan sehari hari nya saat pulang, seonghwa sendiri adalah seorang selebgram yang memiliki banyak endorse produk produk kecantikan dan banyak lagi.

Seonghwa membuka pintu kamar yang terletak di lantai dua, saat membuka pintu dia melihat hongjoong yang sedang duduk di atas kasur sambil sandaran di headboard dan jangan lupa handphone yang ada di tangan nya, mereka Memeng tidur satu kamar karna seonghwa takut di kamar yang besar jika sendirian. Hongjoong Melirik seonghwa yang masuk kedalam kamar "baru pulang?" Tanya hongjoong yang melihat seonghwa meletakkan tas nya di atas meja rias nya, seonghwa berjalan ke arah hongjoong dan menciumi bibir lelaki itu sebelum dia pergi ke lemari ganti, hongjoong melihat seonghwa yang hanya mengunakan jaket crop hitam nya.


Sudah menjadi rutinitas antara dia dan seonghwa jika baru pulang akan mencium bibir salah satu dari mereka hanya sekedar pemanis dalam hubungan terpaksa mereka. "Iya, bagaimana dengan kau?" Seonghwa kembali mendekat ke arah hongjoong dengan menggunakan Bathrobe nya, hongjoong menatap wajah seonghwa "satu jam sebelum kau" jawab nya dan di angguki ringan oleh seonghwa dan berjalan menuju kamar mandi.



Hongjoong menatap pintu yang sudah tertutup, "You are beautiful" gumam nya dan kembali kepada ponsel nya.





_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_




Saat ini seonghwa sedang melakukan rutinitas malam nya yaitu menggunakan skincare nya, saat sedang asik mengoles skincare di wajah cantik nya seonghwa merasakan jika ada tangan yang melingkar di perut nya dia pun membuka mata nya dan benar saja ada hongjoong yang sedang memeluk nya. "Hongjoong, ada apa" tanya nya sedangkan hongjoong hanya diam dan melihat dari seonghwa dari pantulan cermin, "aku tidak bisa tidur" bisik nya di telinga seonghwa, sang empu hanya tertawa kecil dan mempercepat melakukan aktifitas nya.




Seonghwa kembali badan nya, dan berhadapan dengan hongjoong "aku sudah selesai,ayo tidur" kata nya. Hongjoong langsung mengangkat tubuh seonghwa ala koala dan membaringkan tubuh seonghwa terlebih dahulu baru dia ikut menyusul, dia meletakkan kepala nya di atas dada hongjoong sambil memainkan jari nya di atas dada yang di tutupi baju itu. "Besok aku tidak akan pulang,jadi jangan menunggu ku" ucap nya sambil menciumi Surai biru itu, "aku tidak pernah menunggu mu" jawab nya hongjoong mengelenga kepala nya, dan mulai memejamkan mata nya begitu pun seonghwa.


_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_



Pagi hari yang cerah ini seonghwa terbangun sendiri dia melihat hongjoong masih tertidur dengan pulas, dia berusaha untuk tidak membuat hongjoong bangun dengan perlahan tapi pasti seonghwa berhasil bangun dari tempat tidur nya dan pergi untuk mandi. Setelah itu dia akan pergi membuat sarang, sebenarnya mereka memiliki ART hanya saja datang nya sekitar jam 9 pagi, jadi untuk sarapan seonghwa lebih sering membuat sendiri.




Selang beberapa menit dia masak hongjoong datang dengan keadaan sudah mandi, "kenapa tidak membangun ku?" Tanya dia saat sudah duduk di kursi meja makan, seonghwa mendekati meja dan meletakkan dua nasi goreng kimchi, "kau tertidur dengan pulas" jawab nya dan hongjoong menyuapi nasi itu ke mulut nya.




Setelah selesai dengan makanan Hongjoong kembali ke kamar dia akan bersiap siap untuk pergi, seonghwa sendiri dia sibuk dengan kegiatan yang bersantai di depan tv, seonghwa melirik hongjoong yang berjalan pergi meninggalkan rumah tanpa ada berpamitan pada nya.



"Mau ketemu siapa sih Joong, sampai gak peduli sekitar" gumam nya saat mendengar suara mobil hongjoong yang bergerak meninggalkan rumah nya.



Selama tiga bulan pernikahan seonghwa tidak terlalu peduli dengan siapa hongjoong bertemu karna menurut nya itu bukan lah hal yang bermanfaat. Seonghwa tau semua yang di lakukan hongjoong tanpa dia mencari tau, bukti yang datang sendiri pada nya tanpa repot-repot.



Dia berusaha untuk tetap bertahan dengan sandiwara yang dia buat buat ini, dia rela melakukan nya demi ibu nya mungkin akan ada waktu di mana dia akan melepaskan semua sandiwara nya, tapi entah kapan.



Yang jelas ibu nya tau kalau dia bahagia aja udah seneng ko dia, walaupun asli nya gk, kalau kata ibu nya mah, yang penting dia bahagia untuk keturunan anti aja di pikirin.

Ya begitulah orang tua yang tetap ingin anak nya memiliki keturunan.

Kalau bisa di pikir pikir seonghwa sama hongjoong tu cuman main main aja kayak gk mau mencoba buka hati satu sama lain aja, di mana seonghwa masih berlarut dengan masa lalu nya, sedang hongjoong yang masih mencari di mana dunia nya.


Mereka tetap ngelakuin hal romantis pada umumnya, cuman untuk mencoba mencari kenyamanan mereka biar gk canggung. Dan juga lagi hongjoong cuman nyentuh seonghwa cuman sebatas bibir sampai dada ko gak lebih, bukan nya hongjoong gk mau tapi seonghwa yang gk ngasih izin kata nya tubuh dia cuman boleh di rasain sama orang yang dia cintai aja.



Hongjoong mah dia lebih milih gak peduli yang penting rumah dia gk kosong terus waktu dia pulang sama waktu dia pergi, walaupun seonghwa juga kerja tapi kerja nya gk sesibuk dia.















See u

slow to 깨닫다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang